Kaito menatap Sebastian yang menhentikan mobil yang hampir menabraknya. Dengan punggung Sebastian itu sendiri. Tatapan Kaito kosong tanpa ada rasa takut atau cemas. Benar-benar tidak ada jiwa di sana.
Naoki merasakan air matanya mengalir menyadari Kaito baik-baik saja karena Sebastian datang dengan tepat waktu. Eiji yang gemetaran berusaha menenangkan hatinya sambil mendekap bahu Naoki.
Namun Naoki dan Eiji bisa melihat ekspresi Kaito yang seperti tidak ada di sana dan ekspresi Sebastian yang sangat menakutkan.
Sebastian menjentikkan jemarinya membuat sekitar mereka lupa dengan apa yang sudah terjadi dan membawa Kaito pergi dari sana dengan cepat. Andai saja dia bisa melakukan sihir pada Kaito, dia akan membawa Kaito berteleportasi.
Naoki dan Eiji yang berada dalam perlindungan Gien tentu saja tidak bisa terkena hipnotis Sebastian. Mobil yang dihentikan Sebastian dengan punggungnya itu itu remuk bagian depannya namun pengemudi dan penumpangnya selamat. Mereka hanya kebingungan apa yang sudah terjadi.
Miki yang juga terkena hipnotis hanya terdiam dan berlutut di sana. Dia tidak ingat apa yang terjadi setelah Kaito melompat ke jalan dan sekarang tidak tau Kaito kemana.
"Naoki... katakan padaku. Apa yang terjadi pada Kaito? Kenapa tatapannya bisa menjadi seperti itu?" Tanya Eiji memegang bahu Naoki. Mengusap air mata Naoki yang masih mengaliri pipinya.
"Kaito..." ucap Naoki pelan.
###
Sebastian menatap Kaito yang duduk dengan tatapan kosong. Mereka sudah berada di rumah Sebastian. Sebastian sudah berusaha memanggil Kaito namun Kaito tidak menjawabnya. Tetap terdiam dan bahkan tidak menoleh pada Sebastian.
"Apa yang sudah terjadi? Kenapa Kaito menjadi seperti ini? Apa yang sebenarnya sudah terjadi padanya? Apa yang harus aku lakukan agar dia mendengarku?" Tanya Sebastian pelan dalam hatinya sambil memandang Kaito yang tidak bergerak sedari tadi.
"Dulu Kaito sejak di sekolah dasar selalu dibully, sampai dia pernah koma saat kelas 5 karena dihabisi oleh beberapa murid sekelasnya. Saat SMP dia masih menjadi target bully namun aku mendapati mereka yang sedang memukuli Kaito. Aku menghajar mereka semua dengan emosi sampai mereka tidak berani membalas dan pergi dari sana. Aku menenangkan Kaito yang ketakutan dan menangis. Aku memeluknya membuat Kaito perlahan tenang dan berhenti menangis. Sejak itu aku selalu bersamanya. Aku tidak pernah meninggalkannya satu kali pun. Dan dia tidak berani dibully oleh siapa pun lagi. Mereka takut padaku. Kami berdua benar-benar menjadi sahabat sejati. Kaito selalu memperlakukanku dengan baik. Sering membawaku ke rumah mewahnya. Mengajakku kemana saja yang membuat kami senang.
Tapi saat tamat SMA, Kaito pernah seperti tadi, tatapannya kosong. Kaito gagal ujian masuk universitas yang diinginkan orang tuanya dan orang tuanya menyalahkan Kaito. Tidak peduli dengan prestasi Kaito saat SMA sampai dia menjadi ketua OSIS dan siswa yang lulus dengan nilai tertinggi. Padahal orang tuanya selalu sibuk dan tidak pernah memperhatikan Kaito. Saat di sekolah dasar ketika Kaito dibully dan mengatakan pada orang tuanya, ayahnya malah memarahinya mengatakan dia yang terlalu lemah sebagai laki-laki dan tidak berani melawan. Dan saat dia terbangun dari koma, orang tuanya tidak ada di dekatnya. Tidak pernah bertanya bagaimana keadaannya. Ayahnya sempat menampar Kaito karena sangat kesal dengan tidak lulusnya Kaito di universitas itu. Kaito ingin melompat dari atap gedung perusahaan orang tuanya. Untung saja aku tau dia di sana dan menggagalkannya." Naoki menoleh pada Eiji yang berwajah tak percaya mendengar cerita Naoki.
"Eiji, Kaito itu tidak stabil. Tapi aku tidak berani menawarkannya untuk bertemu psikolog. Ketika Miki bicara seperti tadi, menyalahkannya dan mengatakannya jahat. Membuat perasaan bersalah Kaito dan trauma saat di bully kembali. Membuat dia tanpa sadar ingin mengakhiri hidupnya. Aku tidak tau bagaimana cara menolongnya... Eiji..." Naoki meremas pelan pundak Eiji dengan mata berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted Things (Yaoi) [Completed]
Roman d'amourKaito diangkat menjadi asisten dosen yang baru mengajar di jurusannya. Kaito diam-diam terpukau dengan ketampanan dosen itu namun dia yang yakin dirinya straight dan mempunyai pacar, mencoba mengalihkan perhatiannya. Namun semua menjadi di luar kend...