Chapter 15

1.1K 138 6
                                    

Sebastian berdiri di balkon belakang rumahnya dan menatap kertas hitam di telapak tangannya. Sebelum dia meninggalkan rumah sakit, Gien memberikan kertas itu untuk memanggil Gien bila Sebastian sangat memerlukannya.

Sebastian menjentik pelan kertas itu. Beberapa detik kemudian kepulan asap hitam muncul di depan Sebastian dan saat asap itu hilang, Gien berdiri di depan Sebastian sambil melipat kedua tangan di dada.

"Jadi ada apa?" Tanya Gien menyadari Sebastian terlihat kelelahan.

"Tuan Gien, apakah manusia bisa menjadi vampir?" Tanya Sebastian pelan.

Gien mengangkat alisnya heran. Apakah Sebastian ingin mengubah Kaito menjadi vampir? Atau Kaito yang memintanya?

"Bisa," jawab Gien. Sebastian menatap Gien terkejut.

"Tapi hanya 50% kemungkinannya. 50% lagi kemungkinan dia akan mati karena tidak bisa menahan racun vampir yang menyerang darah dan syaraf serta semua organnya. Apa kamu mau mengubah Kaito?" Tanya Gien.

Sebastian terdiam mendengar kemungkinannya hanya 50%. Dan kalau tidak berhasil, Kaito mati... Sebastian tidak mau itu terjadi.

"Apa tidak ada cara lain agar lebih dari 50%? Karena kalau aku tidak mengubahnya, dia mungkin akan sehat lebih lama karena patah tulangnya. Lalu kalau aku tidak meminum darahnya, dia akan mati atau aku akan mati karena vampir pemangsa itu. Kalau aku meminum darahnya dan mengubahnya menjadi vampir. Kami berdua akan selamat," kata Sebastian putus asa.

"Ide yang brilian, apa itu Kaito yang punya ide? Aku punya jalan keluar untuk menjamin Kaito bisa menjadi vampir. Untuk kamu ketahui, tidak pernah ada sampai sekarang manusia yang berubah menjadi vampir. Tidak ada yang bisa melewati 50% dan mati. Tapi karena Ichiro yang memintaku untuk membantu Kaito dan dirimu, aku akan membantumu," kata Gien tersenyum.

Sebastian menatap Gien terpana. Apakah benar makhluk di depannya ini seorang iblis?

"Ah ya, aku sebenarnya bisa naik pangkat jadi malaikat," kata Gien yang bisa mendengar pikiran Sebastian.

"Hah?" Sebastian kebingungan menatap Gien.

"Begini, aku bisa menyalurkan sedikit kekuatanku sehingga bisa menjadi 80%, tapi karena itu kekuatan iblis, kamu harus siap-siap saat Kaito bangun nanti," kata Gien.

"Siap-siap kenapa?" Tanya Sebastian.

"Racun vampir dan kekuatan iblis. Kamu bisa bayangkan dia akan menjadi monster seperti apa."

Sebastian menggeleng pelan. "Kaito tidak akan bisa menjadi monster, dia orang yang sangat baik..."

"Eumm... Sebastian. Tolong kita bicarakan logika di sini. Walau sebenarnya ini jauh dari logika. Tapi dengar, kalau Kaito berhasil menjadi vampir, kemungkinan besar dia tidak bisa menahan rasa laparnya akan darah saat di dekat manusia. Dia juga akan menjadi sangat kuat karena racun vampir dan kekuatan iblis mengalir di tubuhnya. Dan dia juga harus tau kalau saat hidupnya berakhir nanti, dia tidak akan pergi ke tempat favoritnya, surga."

Sebastian menarik nafas dan mengangguk. "Kalau begitu, kapan aku bisa mengubahnya?"

"Kamu tidak bisa melakukannya sekarang, kamu sangat lelah. Mungkin kamu bisa mencoba meminum darahnya. Lalu mengubahnya dan membunuh vampir itu. Susunan rencana yang bagus bukan?" Tanya Gien.

Sebastian menatap Gien. "Maukah kamu ke kamar Kaito bersamaku sekarang?"

###

Sebastian memasuki kamar Kaito yang sedang ditemani kedua orang tuanya. Sebastian mendekati Kaito yang tertidur. Sebastian mengusap pelan rambut Kaito membuat Kaito terbangun.

Enchanted Things (Yaoi)  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang