Chapter 11

1.3K 148 7
                                    

Warning! Mature content. Udah 18+ baru boleh bacaa... jangan curang yaa...

________________________________________

"Kaito! Selamat!! Astaga, aku masih tidak percaya! Kamu sudah menikah!!" Naoki memeluk Kaito dengan histeris.

Upacara pernikahan Sebastian dan Kaito yang diadakan di taman belakang rumah Sebastian yang didekorasi sederhana namun indah. Dan dihadiri oleh Naoki, Eiji dan Ichiro. Kaito dan Sebastian memakai tuxedo putih dengan boot hitam sehingga keduanya terlihat seperti pangeran di cerita dongeng. Sedangkan Naoki, Eiji dan Ichiro memakai setelan jas hitam yang menawan. Upacaranya sudah selesai dan Naoki heboh sekali ketika menyaksikan Kaito dan Sebastian berciuman.

Kaito membalas pelukan Naoki sambil tertawa. "Aku sebenarnya juga masih tidak percaya, Naoki."

"Lalu, apa kamu siap untuk malam pertamamu? Kamu uke kan?" Tanya Naoki berbisik jahil.

"Iya, hahaha. Tapi mungkin nanti adalah yang kedua kalinya," jawab Kaito tersenyum malu.

"Hah? Kalian sudah melakukannya? Uwah..." Naoki menutup mulutnya tak percaya. Mengingat dia dan Eiji perlu waktu yang tidak sebentar sampai mereka bisa melakukan saat pertama mereka.

"Aku tidak pernah membayangkan rasanya akan sehebat itu," bisik Kaito lagi dengan wajah merona.

"Benarkan? Aku juga waktu itu tidak menyangka. Eiji sangat hebat. Tapi aku juga tidak kalah sih, hehehe," kata Naoki terkekeh.

"Aku tidak bisa membayangkan kalian bisa bergantian begitu," komentar Kaito terkekeh.

"Mmm... suara Eiji benar-benar luar biasa saat aku menyerangnya," jawab Naoki dengan bangga.

Kaito tertawa lagi dan Naoki juga ikut tertawa. Eiji yang agak jauh dari mereka hanya keheranan tanpa tau apa yang mereka bicarakan.

"Sensei, apa setelah ini akan lanjut mengajar?" Tanya Ichiro pada Sebastian saat mereka menikmati champagne yang dihidangkan.

"Sepertinya iya, karena aku bisa selalu berada di dekat Kaito," jawab Sebastian.

"Wah... sensei benar-benar menyayangi Kaito ya... aku sangat senang untuknya," kata Ichiro melirik Kaito yang asyik bercerita bersama Naoki dan Eiji.

"Ya, aku sangat menyayanginya." Sebastian tersenyum pada Ichiro yang juga tersenyum dan meneguk minumannya.

"Aku sudah meletakkan hadiah pernikahan kalian di depan pintu rumah. Semoga kalian suka ya?" Kata Ichiro.

"Terima kasih, Ichiro-san," jawab Sebastian membungkuk sedikit.

Sebastian menyadari sejak pertama bertemu Ichiro, Sebastian merasakan ada aura yang kuat dari Ichiro. Manusia biasa tidak akan memiliki aura sekuat itu. Walau Ichiro hanya duduk santai sambil meneguk champagne, namun pesonanya sangat luar biasa. Juga rasa mengintimidasi yang kuat.

"Aku yakin dia bukan manusia biasa..." pikir Sebastian. Sebastian bahkan tidak bisa membaca pikirannya.

"Sebastian! Ayo kita berfoto, kita harus membuat kenang-kenangan," kata Kaito mendekap bahu Sebastian.

"Tentu saja, ayo Ichiro-san, kita berfoto bersama," ajak Sebastian sambil berdiri.

"Oh, baiklah," jawab Ichiro juga berdiri dan mereka mulai mengambil posisi untuk berfoto bersama.

"Sayang sekali aku tidak bisa ikut," kata Gien yang berdiri di belakang fotografer dan Ichiro yang mendengarnya berusaha menahan tawanya.

###

Kaito memainkan jemari kiri Sebastian yang tadi juga dia sematkan cincin. Mengingat wajah kaget Sebastian tadi malam saat Kaito ingin hadiah pernikahannya adalah memasang cincin di jari Sebastian, membuat Kaito tersenyum.

Enchanted Things (Yaoi)  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang