Kaito membuka matanya dan menatap langit-langit dengan perasaan yang campur aduk. Dia bingung apa yang harus dia lakukan pagi ini. Kaito duduk dan kaget menyadari Hiro yang masih duduk di kursi itu sambil melihat keluar jendela.
"Sensei? tidak tidur? semalaman di sini?" tanya Kaito dengan wajah merona.
Hiro menoleh pada Kaito. "Aku tidak tidur. Karena kamu di sini, aku lebih baik di sini bersamamu. Pasti hari ini kamu ingin kembali pulang kan?"
Kaito mengangguk pelan. "Sensei, aku akan menemui Miki hari ini."
"Kenapa?? apalagi yang harus kalian bicarakan??" tanya Hiro tak terima sambil berdiri.
"Aku harus menegaskan hubungan kami. Sekarang aku masih berstatus pacarnya. Padahal aku sudah menjadi tunangan sensei. Jadi aku akan memutuskan hubungan ini dengannya," jawab Kaito dengan tenang dan tegas.
Hiro tersenyum. "Baiklah kalau begitu. Bersiaplah, aku akan mengantarmu."
"Eh? Sensei, aku bisa pergi sendiri," kata Kaito sambil berjalan ke kamar mandi.
"Tidak, aku akan mengantarmu. Tunggu di ruang tengah. Aku juga akan bersiap." Hiro berjalan ke pintu kamar dan keluar.
"Kenapa aku tidak bisa menolaknyaa..." ucap Kaito pasrah dan membuka baju piyamanya.
"Sensei, tadi malam bagaimana aku bisa tertidur?" Tanya Kaito saat di mobil dan di tengah perjalanan ke pusat kota.
"Setelah menangis kamu tertidur begitu saja di bahuku. Sepertinya wine membuatmu sangat mengantuk," jawab Hiro sambil mengemudi dengan tenang.
"Hmmm... aku memang jarang minum alkohol sih, dan tidak ingat bagaimana efeknya. Lalu sensei yang membawaku ke ranjang?" Tanya Kaito lagi.
"Iya, aku menggendongmu ke ranjang," jawab Hiro melirik Kaito sebentar dan menatap kembali ke jalan.
Kaito membayangkan bagaimana dia digendong oleh Hiro. Dan itu membuat wajah Kaito merona dan menggeleng pelan menghilangkan bayangan itu.
"Sensei, di mana ponselku?"
"Kenapa? Untuk apa?"
"Naoki pasti menghubungiku. Dan dia akan heboh kalau aku sangat telat membalasnya, boleh aku minta ponselku sensei?" Tanya Kaito lembut.
Hiro menoleh pada Kaito dan menghela nafas sambil mengeluarkan ponsel Kaito dari sakunya. "Jangan coba-coba membalas pesan gadis itu."
"Ya, sensei." Kaito tersenyum sambil menerima ponsel itu dan mengecek panggilan dan pesan. Benar saja, ada beberapa pesan dari Naoki bahkan Eiji yang mengajaknya untuk menonton hari ini.
Kaito melirik Hiro yang menghentikan mobilnya karena sudah sampai di tempat tujuan. Yaitu di rumah Miki.
"Aku akan menunggu di tempat agak jauh. Setelah ini aku akan mengajakmu pergi, karena ini hari Sabtu, aku ingin habiskan hari ini bersamamu," kata Hiro menatap Kaito yang tersenyum padanya.
"Kita akan kemana sensei?" Tanya Kaito.
"Nanti kamu akan tau sendiri," Hiro mengusap pelan kepala Kaito dan tersenyum.
Kaito tersenyum ceria dan keluar dari mobil. Dengan cepat dia membalas pesan Naoki dan Eiji menolak ajakan mereka.
Miki yang baru saja keluar dari rumah karena ingin ke rumah Kaito terkejut ketika melihat Kaito sudah berdiri di depan pintu rumahnya.
"Kaito!" Miki berlari dan memeluk Kaito dengan erat.
Kaito hanya diam dan tidak membalas pelukannya. "Miki, apa kita bisa bicara?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted Things (Yaoi) [Completed]
RomantizmKaito diangkat menjadi asisten dosen yang baru mengajar di jurusannya. Kaito diam-diam terpukau dengan ketampanan dosen itu namun dia yang yakin dirinya straight dan mempunyai pacar, mencoba mengalihkan perhatiannya. Namun semua menjadi di luar kend...