BAGIAN 02

686 86 14
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Berupa Vote Dan Komen! Itu Sangat Membantu.

Happy Reading!

Dengan santai Kaiden melajukan motornya menuju gerbang sekolah meski dia tahu jam pelajaran masih sedang berlangsung.

Tin! Tin!

"Eh nak Kai, mau bolos lagi ya? Kali ini mau pulang ngapain?" Celetuk seorang bapak - bapak lengkap dengan seragam satpamnya.

Dengan ringan Kaiden melepaskan helm hitamnya. "Mau makan."

"Eh? Emang dikantin makanannya habis?" Tanya pak satpam itu dengan raut heran.

"Malas makan dikantin. Ada nenek sihir," sahut Kaiden sekenanya seraya kembali mengenakan helmnya.

Lalu tanpa basa - basi lagi pak satpam itu segera membuka gerbang. Mempersilahkan Kaiden untuk keluar. Meski dia tau jika membiarkan seorang murid membolos akan kena denda tetapi apa boleh buat? Yang bolos saat ini adalah Kaiden. Salah satu murid paling bandel diSMA Galiard serta salah satu anak donatur terbesar disekolah itu. Belum lagi dengan sifat liar Kaiden. Daripada cari masalah padanya lebih baik menuruti kemauannya. Cari aman.

Kaiden terus melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Berkelit kesana kemari seakan - akan jalan raya itu adalah miliknya. Dan tidak butuh waktu lama kini motornya berhenti didepan sebuah cafe bergaya retro. Cafe itu bernama Encounter Cafe.

Saat akan memasuki cafe itu dengan iseng Kaiden menyentuh lonceng yang tergantung dipintu masuk hingga menimbulkan bunyi dentingan. Akibat ulahnya itu beberapa pengunjung cafe pun memandang kearahnya.

Tanpa memperdulikan orang - orang yang memperhatikannya dengan langkah ringan Kaiden berjalan ke sebuah meja yang berada dibagian paling pojok. Tempat paling strategis untuk menyendiri. Lalu tidak lama datanglah seorang pelayan menghampiri meja Kaiden.

Namun langkah pelayan itu tidak begitu hati - hati hingga pinggangnya tidak sengaja terantuk ujung meja hingga menimbulkan bunyi 'bugh' cukup nyaring.

"Anjing sakit!" Umpat pelayan itu seraya mengusap kasar pinggangnya.

"Lo ngatain gue?" Celetuk Kaiden menatap datar gadis dihadapannya.

Spontan gadis bersurai pirang itu mendongak menatap kearahnya. Menggelengkan kepalanya disertai cengiran bodoh terkembang diwajah cantiknya. "Bukan. Ini gue lagi ngatain mejanya. Kayak anjing. Brengsek pinggang gue jadi sakit."

"Anjing. Kok lo kok misuh ke gue."

"Kagak!" Bantah gadis itu cukup keras. Lalu dengan santai gadis itu memberikan buku menunya kearah Kaiden. "Lo mau pesan apa?"

Kaiden mendengus pelan seraya mengambil buku menu itu. "Jus strawberry sama nasi goreng."

Dengan telaten gadis bersurai pirang itu mencatat pesanan milik Kaiden. Sedangkan Kaiden dengan tangan kanan menopang dagunya menatap intens kearah gadis pirang itu.

Gadis itu mendongak membuatnya langsung bersitatap dengan Kaiden yang tengah memandanginya. Jika itu Kerry gadis imut yang selalu mengganggunya ataupun gadis lainnya mereka akan langsung memerah jika ditatap intens olehnya. Tapi Kaiden sedikit kaget saat mendapati gadis pirang itu tidak memerah bahkan gugup sekalipun.

"Udah ini aja pesanannya?" Tanyanya seraya bersiap melangkah pergi dari meja Kaiden.

"Enggak."

"Ada lagi? Biar gue catet."

"Udah itu aja," sahut Kaiden disertai senyum manis hingga membuat kedua matanya menyipit membentuk bulan sabit.

Gadis pirang itu cemberut. "Iiihh gemes deh! Jadi pengen nampol tau gak."

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang