BAGIAN 22

281 54 24
                                    

Happy Reading!

Please ayo dong follow!

Silahkan curcol dikolom komentar :)

***

Sehari sebelumnya......

Kamar itu begitu luas nan mewah. Dengan gaya ala tuan putri kerajaan serta perabotan yang disusun sedemikian apiknya semakin menambahkan kesan mewah nan elegan pada kamar itu. Terlihat pemilik kamar itu masih betah tidur diatas kasur queen sizenya. Namun itu tidak berlangsung lama saat ponsel mahalnya berdering nyaring didalam kamar mewahnya itu.

Ttrriinngg.... ttrriinngg....

Berdecak pelan saat tidurnya terganggu, gadis dengan surai merah muda itu dengan jengkel menyambar ponselnya yang berada diatas nakas.

[Apaan sih ganggu tidur gue aja! Cepet ngomong, awas kalo gak penting!]

Dengan malas-malasan gadis bersurai merah muda itu memeluk gulingnya. Sama sekali tidak berniat untuk beranjak dari atas tempat tidurnya yang bermotif princess itu.

[Ini gawat Rachel! Posisi lo direbut sama si miskin Nara!]

Sahut seseorang diseberang sana. Dari nada bicaranya saja tampak gadis diseberang sana itu tengah panik. Sangat berbanding terbalik dengan gadis bersurai merah muda itu, Rachel, malah semakin berdecak kesal. Dengan kasar Rachel melemparkan gulingnya, kesal mendengar seruan panik dari teman sekolahnya itu.

[Posisi apaan sih?! Berisik banget tau gak lo! Ganggu gue tidur aja!]

Karena tidurnya diganggu dengan kesal Rachel segera bangun. Berjalan dengan menghentakkan kedua kaki menuju meja riasnya. Duduk sembari menopang dagunya menghadap cermin.

[Sorry banget nih udah ganggu tidur lo. Tapi serius ini gawat banget! Gue yakin seratus persen kalo lo dengar nih kabar pasti lo marah besar! Gue aja sampe syok pas liat beritanya!]

Rachel mengernyit marah. Terlalu kesal dengan temannya diseberang sana yang tidak ingin berbicara to the poin.

[Apaain sih? Cepat bicara yang jelas Manda anjir! Gue Jambak juga lo pas disekolah]

Diseberang sana terdengar permintaan maaf yang diucapkan berulang-ulang kali dengan nada takut-takut. Kentara sekali jika gadis diseberang sana takut kepada Rachel yang notabenenya adalah temannya sendiri.

[Cepatlah anjing! Maaf-maaf mulu lo!] Sembur Rachel tak sabaran.

Tak ingin semakin membuat Rachel marah dengan terburu-buru gadis diseberang sana mulai berujar panik.

[Posisi Queen lo diheaven's passion  direbut sama Nara! Lo taukan Nara? Si miskin itu ternyata dia join Heaven's Passion!  Gue dengar dari anak-anak lain kalo si Bobi yang nawarin dia buat join. Dan asal lo tau ya, Nara masuk nominasi pendatang paling populer nomor satu dan menempati posisi Queen hanya kurun waktu dua minggu!]

[APA???! Jangan bohong lu bangsat! Mustahil si miskin itu bisa lengserkan posisi Queen gue!] Sembur Rachel.

Rasa kantuk yang semula Rachel rasakan kini telah sirna. Dan digantikan dengan perasaan marah penuh ketidakpercayaan. Terlihat kedua matanya menatap nyalang pantulan dirinya dicermin riasnya. Tanpa sadar sebelah tangannya menggenggam begitu erat ujung meja riasnya.

[Serius! Demi apapun gue gak bohong sama lo! Kalo lo gak percaya coba lo cek sendiri deh!] -tut-

"Anjing!" Umpat Rachel kesal saat orang diseberang sana mematikan secara sepihak sambungan teleponnya.

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang