BAGIAN 32

183 33 5
                                    

Happy Reading!

Follow dulu baru baca!

Silahkan curcol dikolom komentar!

***

"See you daddy's! Muuacchh~" Dengan genit gadis dengan topeng berwarna hitam itu mengedipkan sebelah matanya seraya membuat gerakan kiss bye kearah layar komputernya yang menyala.

"Akhirnya selesai juga!" Ucapnya lagi seraya merenggang tubuhnya yang terasa kaku akibat duduk selama satu setengah jam.

Merasa tubuhnya sedikit rileks gadis itupun berdiri berjalan menuju lemari. Mematut dirinya kearah cermin full body itu. Berdecak kagum melihat tubuh sintalnya yang terbalut kostum maid yang sangat ketat dan seksi. Perlahan gadis itu melepaskan topeng hitamnya. Dan menampilkan wajah cantik naturalnya. Gadis bertopeng itu tidak lain adalah Nara.

Sudah hampir satu Minggu lebih dia kembali join ke Heaven's Passion. Dan dalam kurun seminggu itu akhirnya dia kembali mendapatkan gelar Queen di Heaven's Passion. Bahkan kini Nara sudah mempunyai jadwal siarannya sendiri yang ditonton jutaan orang.

"Sebentar lagi dendam gue akan terbalaskan. Dan lo akan gue buat menderita Rachel." Seringai penuh bahaya terpatri apik dibibir merah Nara.

Nara sangat senang saat dia dengan mudah merebut kembali posisi Queen dari Rachel. Tapi satu yang aneh, kenapa Rachel sama sekali tidak bertindak melabraknya? Jangankan melabrak gadis itu bahkan sudah seminggu ini juga tidak meng-upload video atau foto-foto di Heaven's Passion. Entah apa yang terjadi padanya, tapi Nara tidak perduli.




***

Keesokan harinya.....

Hari ini Trojan Senior High School dilanda kehebohan. Hampir semua siswa-siswi sedang bergosip membicarakan berita terkini yang tengah gempar. Berita yang tidak lain adalah Rachel yang menjadi pelaku utama penabrakan ayah Nara. Banyak bukti yang tersebar dimading sekolah. Mulai dari foto Rachel yang mengintai ayah Nara direstoran hingga foto Rachel yang sedang membuntuti ayah Nara yang sedang dijalan mengantar orderan.

Dalam foto itu juga diberi keterangan hari dan pada pukul berapa Rachel melakukan itu semua. Maka tak pelak hampir seluruh siswa-siswi percaya jika Rachel adalah seorang pelaku penabrakan.

"Kalian percaya kalo Rachel benar-benar pelaku penabrakan itu?" Celetuk Alora menatap serius kearah foto-foto Rachel yang tertempel dimading.

Terlihat Kenzo dan Enzo tampak bingung menjawab apa. Tapi terlihat dari wajah mereka tak perlu bertanya untuk kedua kalinya jika mereka mempercayai jika Rachel lah sang pelaku penabrakan itu.

"Kalo Ai?" Tanya Alora seraya melirik kearah Kaiden yang juga tampak serius memandangi salah satu foto Rachel yang tengah membuntuti ayah Nara.

Kaiden menoleh kearah Alora. Bisa dia lihat Kenzo, Enzo dan Alean menatap kearahnya. Seakan juga ingin tahu pendapat dari dirinya itu.

"Gak." Jawaban singkat dari Kaiden itu sukses membuat Alean, Kenzo dan Enzo mengernyitkan dahi mereka bingung seraya menatap heran kearahnya. Terlebih Alean yang sepertinya tak setuju dengan jawaban singkat Kaiden.

"Alasan lo bilang gak apa Kai?" Tanya Alean dengan wajah seriusnya.

Namun Kaiden menanggapi pertanyaan serius Alean itu dengan cukup santai.

"Ya, bisa jadi kalo Rachel itu dijebak, kita kan gak tau."

Alean mengernyit tak suka mendengar jawaban santai dari Kaiden itu. Merasa jika Kaiden meremehkan masalah yang hampir melayangkan nyawa itu.

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang