BAGIAN 28

198 36 7
                                    

Happy Reading!

Please follow Authornya!

Silahkan curcol dikolom komentar!

***

"Ai gue lapar~" ucap Alora dengan suara mendayu.

Kaiden melirik kearah Alora yang sedang mengelusi perutnya dengan wajah nelangsa.

"Makan."

"Beliin dong. Lagi pengen pizza nih, nyam-nyam~" bujuk Alora seraya menyenggol pelan lengan kaiden yang terbalut jaket jeans.

Kaiden mendengus. "Beli sendiri."

"Iiihh Ai pelit! Pengen pizza! Beliin pizza! Mau pizz----"

Ting!

Bunyi dentingan lift berhasil menghentikan rengekkan Alora. Tetapi itu hanya bertahan beberapa detik karena detik selanjutnya Alora terus merengek meminta pizza kepada Kaiden. Sepanjang jalan menuju apartemen Kaiden, Alora tak berhenti menggumamkan keinginannya untuk memakan pizza. Bahkan saat dirinya dan Kaiden sudah masuk ke dalam apartemen laki-laki jangkung itu Alora tetap tak berhenti.

"Ai pengen pizza! Mau pizza! Beliiin pizz----"

"Berisik." Dengan tak berperi-kebibiran Kaiden menjepit bibir Alora dengan tangannya. Menatap jengah kearah gadis cantik itu.

"Mhhmm! Mmmhhhmmm!! Mmmhhhmmm!!!" Gumam Alora tak jelas dikarenakan jepitan tangan Kaiden dibibirnya. Kedua matanya menatap kesal kearah Kaiden yang tengah menatap datar kearahnya.

"Gue lepasin bibir lo asal lo berhenti ngerengek, gimana?" Tawar Kaiden dengan wajah seriusnya.

Dengan buru-buru Alora menganggukkan kepalanya. Dua matanya menatap polos kearah Kaiden. Dan karna itu hati Kaiden terasa tergelitik melihat tatapan polos Alora yang menurutnya lucu itu. Tanpa sadar Kaiden dengan kasar melepaskan jepitan tangannya dari bibir Alora dengan kasar hingga membuat kepala Alora mundur kebelakang.

"Anjir! Ai lo kasar banget! Marah gue sama lo!" Tanpa permisi Alora mendaratkan bokongnya ke single sofa berwarna abu-abu yang berada diruang tamu apartemen Kaiden. Melipat kedua tangannya didepan dada serta bibir merah mudanya yang maju seperti bebek. Itu adalah gaya andalan Alora saat dirinya sedang ngambek.

"Ppfftt....." Hampir saja Kaiden menyemburkan tawanya melihat bibir Alora yang maju seperti bebek namun langsung dihentikan oleh gadis pirang itu dengan memberikan tatapan mautnya.

"Ai pelit iissss! Gak like, dasar cowok pelit wuuuuu....." Ucap Alora menatap sinis Kaiden yang masih berdiri dihadapannya.

"Pelit-pelit gue takol juga bibirmu yang gak seberapa itu," ejek Kaiden seraya mendaratkan bokongnya disamping sofa yang diduduki oleh Alora.

Nyyuuutt!

"Anjing, babi, setan!" Maki Kaiden kaget saat secara tiba-tiba Alora mencubit lengannya cukup kuat.

Dengan kesal Kaiden menatap kearah Alora yang tengah membuang muka. Seperti tak sudi menatap kearahnya. Melihat tingkah kekanakan itu, Kaiden hanya bisa menghela napas pasrah dan mengalah menuruti permintaan Alora. Sejujurnya Kaiden akan menuruti permintaan Alora untuk memesankan sekotak pizza untuk gadis itu tapi yang namanya Kaiden dia ingin berbuat jahil terlebih dahulu baru memberikan apa yang diinginkan Alora. Dan setelah mendapatkan apa yang diinginkannya yaitu membuat Alora kesal bonus cubitan maut dari Alora akhirnya Kaiden pun memesankan sekotak pizza untuk gadis pirang itu.

Setelah selesai memesan pizza Kaiden pun menoleh kearah Alora yang masih saja membuang muka. Entah bisikan setan darimana dengan iseng Kaiden menoel-noel pipi Alora.

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang