BAGIAN 16

392 56 30
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa follow Authornya ya!

Silahkan curcol dikolom komentar!



***

Sembari bersiul Alora melangkahkan kedua kakinya pada anak tangga yang akan mengantarkannya menuju kostan miliknya. Hanya butuh waktu lima menit kini Alora sudah berada didepan pintu kostannya.

Ceklek!

"Alora pulang!" Ucapnya seraya membuka sepatunya dan menaruhnya ke rak sepatu yang berada disamping pintu.

Keadaan didalam kostannya begitu sepi dan sunyi. Tapi Alora yakin jika Kaiden masih berada didalam kamarnya. Dengan langkah santai Alora pun segera berjalan menuju kamarnya dan membuka pelan pintu kamarnya. Berpikir jika Kaiden sedang tertidur dan tak ingin membangunkan laki-laki itu. Tetapi yang didapati Alora bukanlah pemandangan Kaiden yang sedang tertidur pulas. Melainkan Kaiden yang saat ini tengah bertelanjang dada sembari bercermin.

"Fufufu.... Hayoloh habis ngapain? Napa buka-bukaan gitu?"

"ASTAGA BRENGSEK!" Umpat Kaiden kaget. Menatap horor kearah Alora yang hanya memunculkan kepalanya dipintu.

Sedangkan Alora dengan wajah tanpa dosa berjalan masuk ke dalam kamarnya. Tak lupa cengiran gak jelas serta tatapan genitnya terus terarah pada Kaiden.

"Hohoho.... Habis ngapain tuh? Kok gue datang lo udah setengah naked?" Goda Alora seraya dengan genit mencolek-colek perut kotak-kotak Kaiden.

Plak!

"Ganjen lu," sembur Kaiden seraya dengan kasar menampik tangan Alora yang terus mencolek perutnya.

"Terus ngapain situ pamerin perut kotak-kotaknya kalo gue gak boleh sentuh? Pelit ih!" Ucap Alora dengan wajah cemberutnya.

Dengan gemas Kaiden mencubit kedua pipi Alora hingga menimbulkan pekikan sakit dari gadis bertubuh ramping itu.

"Gue cuma periksa perut gue lebam atau gak, karna rasanya sakit banget pas gue sentuh dan ternyata emang lebam. Bukan maksud gue buat pamerin ke cewek sinting kayak lo. Dasar gatel!"

Dengan kesal Alora memukuli tangan Kaiden yang masih mencubit kedua pipi chubbynya. "Ya maaap! L-lepashh! S-sakiit tauhh!"

Dengan berat hati Kaiden pun melepaskan cubitan mautnya dari pipi chubby Alora. Padahal Kaiden masih ingin mencubit pipi Alora yang sialnya begitu lembut dan kenyal seperti kue mochi. Membuatnya kecanduan untuk terus mencubit. Tetapi Kaiden juga cukup puas akan perbuatannya setelah melihat kedua mata Alora yang berkaca-kaca menahan sakit serta pipi chubbynya yang memerah seperti tomat. Tak pelak kekehan puas pun keluar dari belah bibirnya. Membuat Alora yang menjadi korban pun bersungut-sungut tak terima.

"Gak usah cemberut kayak gitu. Gak imut tau malah makin mirip monyet." Dengan santai Kaiden kembali mengenakan kaos abu-abunya.

"Nyeyenyenye...." Gumam Alora tak jelas seraya berjalan menuju kamar mandi. Berniat mengganti pakaian.

Hanya butuh waktu 7 menit untuk Alora mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian kasual. Kini dia tampak begitu imut dengan sweater kebesarannya.

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang