BAGIAN 33

285 45 15
                                    

Happy Reading!

Follow dulu baru baca!

Silahkan curcol dikolom komentar!

***

Dimalam Minggu biasanya orang-orang akan berkeliaran di jalanan untuk menikmati suasana ramai perkotaan atau juga berkumpul di cafe-cafe guna menghabiskan waktu bercengkrama bersama teman, kekasih ataupun anak. Tidak sedikit juga ada beberapa orang yang menghabiskan waktu malam Minggu mereka didalam rumah. Entah itu karna faktor cuaca, kendaraan, ataupun malas dan lebih memilih menikmati secangkir cokelat panas, setoples cookies dengan ditemani televisi yang menyala.

Namun lain halnya dengan Rachel. Meski saat ini Rachel memilih menghabiskan waktu malam Minggunya didalam rumah tetapi Rachel tidaklah sedang menikmati segelas coklat panas ataupun stoples cookies atau hanya sekedar maraton drakor. Melainkan Rachel tengah dilanda ketakutan akibat teror yang dilakukan entah siapa.

Sudah beberapa hari Rachel dilanda rasa takut akibat teror. Bahkan Rachel tidak lagi pergi sekolah ataupun memikirkan tentang pekerjaannya di Heaven's Passion yang entah sudah jadi apa posisinya itu. Yang terus-terusan dilakukan Rachel hanyalah berdiam diri didalam kamarnya dengan rasa takut yang kian mencekam. Sudah berkali-kali Rachel mencoba untuk menghubungi sang kakak tetapi selalu saja yang menyapa telinganya adalah suara operator yang mengatakan jika nomor sang kakak sedang berada diluar jangkauan.

Entah apa yang dilakukan oleh kakak laki-lakinya itu hingga beberapa hari ini tidak pulang ke rumah. Rachel ketakutan. Jika pagi sampai sore bolehlah Rachel merasa aman karena pembantunya masih berada didalam rumahnya. Tetapi jika hari sudah menjelang magrib hingga tengah malam disitulah rasa takut Rachel menjadi-jadi. Bagaimana tidak? Disaat malam hari lah Rachel seorang diri. Tidak ada teman yang menemaninya.

Tak hanya itu, disetiap tengah malam akan ada orang iseng yang akan menekan bel rumahnya dan sayup-sayup Rachel akan mendengar seseorang memanggil-manggil namanya. Tidak sampai disitu, setiap pagi para pembantunya akan selalu dikagetkan dengan keadaan halaman depan rumah yang dipenuhi oleh sampah. Sangat kotor seperti tempat pembuangan sampah.

Dan sekarang ini Rachel hanya bisa berdiam diri didalam kamarnya yang terkunci rapat. Tak hanya dikunci Rachel juga berinsiatif menggunakan meja belajarnya sebagai pengganjal pintu kamarnya agar semakin tertutup kokoh. Tidak mudah untuk didobrak oleh si peneror.

Awalnya Rachel masih bisa menonton tv meski suasana hatinya sedikit tak tenang serta Chiko yang asik berlari-lari kecil menyusuri kamar luas Rachel. Tak pelak sesekali kucing kecil itu mengeong, merasa jika ancaman si peneror belum tiba.

Namun waktu terus berputar. Tengah malam pun akhirnya tiba. Rachel yang tengah terkantuk-kantuk pun berusaha untuk menahan rasa kantuknya. Takut jika dia tertidur si peneror itu akan menerobos masuk ke dalam kamarnya lalu membunuhnya. Kedua tangannya dengan asik mengelusi bulu putih milik Chiko hingga berhasil membuat kucing putih itu mendengkur kesenangan.

Namun ditengah rasa kantuk yang melanda Rachel juga Chiko suara bel rumah pun berbunyi. Dan itu berhasil mengangetkan kucing kecil dan majikannya itu.

"Meong.... Meong.... Meong...."

"Ssstttt! Diam Chiko," titah Rachel pada Chiko seraya meletakkan jari telunjuknya pada bibirnya.

Seakan mengerti gestur yang diberikan oleh sang majikan. Chiko pun terdiam. Semakin merapatkan tubuh penuh bulunya ke pangkuan Rachel. Sedangkan Rachel? Jangan tanya lagi, kini tubuhnya mulai gemetar ketakutan dengan perasaan tegang. Keringat dingin pun mulai membasahi dahinya.

Sebanyak 5 kali bel rumah itu berbunyi. Dan setelahnya hanya ada kesenyapan. Tapi itu tidak berhasil membuat Rachel bernapas lega. Malah napasnya kian memburu. Mencoba tidak panik Rachel meletakkan Chiko ke atas sofa, lalu dirinya dengan langkah pelan berjalan menuju samping ranjangnya. Mengambil senapan yang selalu dia bawa untuk berjaga-jaga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang