BAGIAN 26

236 43 13
                                    

Happy Reading!

Please follow Authornya!

Silahkan curcol dikolom komentar!

***

Kaiden menaikkan sebelah alisnya melihat seorang laki-laki jangkung tengah berjongkok didepan pintu apartemennya. Laki-laki jangkung itu tidak lain adalah Raskal. Tampak laki-laki itu dengan wajah kalem tengah melamun. Entah apa yang dia pikirkannya tapi Kaiden merasa lucu melihat salah satu sahabatnya seperti itu. Dengan sengaja Kaiden melambatkan langkah kakinya hingga membuat dua orang muda-mudi yang ada dibelakangnya itu berjalan mendahuluinya. 

Tampak sepasang kekasih itu berbisik dengan tatapan kasian memandangi Raskal. Sementara Raskal sama sekali tidak memperhatikan keduanya. Laki-laki itu tampak asik dengan lamunannya.

"Maaf mas pengemis dilarang neduh disini," celetuk Kaiden dengan nada usilnya.

Sontak Raskal mendongak mendengar celetukan itu. Niatnya dia ingin langsung menonjok orang yang berani mengejeknya itu tetapi saat melihat sosok Kaiden lah yang berdiri dihadapannya seketika itu juga Raskal langsung mengurungkan niatnya dan  menggantinya dengan umpatan.

"Brengsek."

"Ahahahaha.... Anjing! Siapa suruh lu jongkok depan pintu. Ngakak njiir, lo nyadar gak kalo yang pacaran tadi itu gibahin elo," tawa Kaiden tampak puas.

Raskal mendengus kesal, "Oasu. Kalo tau udah gue bogem. Lo juga lama banget gue tungguin darimana sih lu?"

Dengan santai Kaiden menekan kata sandi apartemennya seraya menjawab pertanyaan yang dilontarkan Raskal, "Sebenarnya udah dari tadi gue sampe disini cuma gue iseng aja jalan pelan-pelan biar lo lama nunggunya."

"Babi! Kaiden babi," umpat Raskal marah-marah seraya berjalan masuk ke dalam apartemen Kaiden tanpa menunggu untuk dipersilahkan masuk oleh sang empu apartemen.

Seperti berada diapartemennya sendiri Raskal menyamankan tubuhnya diatas sebuah sofa panjang berwarna putih. Berselonjor nyaman sembari memandang kearah Kaiden.

"Gila apartemen lo bagus banget. Jadi pengen."

Tanpa menoleh kearah Raskal, Kaiden berujar, "Ya tinggal beli toh. Kan uang lu banyak."

Raskal tersenyum tipis. "Ntar gue juga mau beli kalo udah pindah sekolah."

"Maksud lo apa?" Ucap Kaiden berkacak pinggang seraya menatap tajam kearah Raskal.

Raskal menyeringai seraya berujar, "Gue mau ikut pindah ke sekolah baru lo itu. Gak seru kalo gak ada lo."

"Gak usah ngadi-ngadi lu. Sekolah aja disana gak usah buat masalah. Awas lu kalo sampe buat masalah disana terus dikeluarin, gue bogem lu Askal," ancam Kaiden seraya mengerahkan kepalan tangannya kearah Raskal.

Namun yang namanya Raskal adalah anak yang jahil. Dia dengan tidak takut malah menjulurkan lidahnya kearah Kaiden.

"Wlee.... Emang gue pikirin. Gue juga bisa berantem buat lawan lu."

Bugh!

"Anak anjing!" Umpat Raskal saat dengan tiba-tiba wajahnya kena gebuk bantal yang dilempar oleh Kaiden.

Sedangkan Kaiden sebagai pelaku tersenyum puas. "Makanya gak usah banyak gaya lu. Sekolah aja disana yang bener."

Raskal hanya mengumpat jengkel menanggapi ucapan Kaiden. Lalu kedua matanya fokus kearah sebuah tupperware merah yang dikeluarkan oleh Kaiden dari bungkusan yang sedari tadi dibawa oleh laki-laki itu. Tanpa permisi Raskal membuka penutup tupperware itu. Seketika matanya berbinar senang mendapati kue brownies kesukaannya.

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang