BAGIAN 13

408 56 29
                                    

Happy Reading!

Ada baiknya follow dulu Authornya baru baca. Xixixi :)

Dipersilahkan bersuara sesuka hati dikolom komentar ya cantik :)



***

Beberapa hari mengurus segala persiapan untuk masuk sekolah baru kini tibalah waktunya Kaiden untuk menginjakkan kedua kakinya disekolah baru pilihan orang tuannya itu. Tetapi selama diperjalanan Kaiden malah menampilkan wajah cemberutnya. Bukan karena dia tidak menyukai sekolah barunya tetapi karena kedua orang tuanya yang malah ngotot untuk ikut mengantarnya pergi ke sekolah. Alhasil dihari pertamanya pergi sekolah Kaiden harus diantar naik mobil oleh kedua orangtuanya.

Entah apa yang akan dipikirkan oleh para murid disana jika melihatnya masih diantar oleh kedua orangtuanya. Mungkin dia akan dicap sebagai anak manja oleh mereka.

"Kai dari tadi cemberut mulu. Kenapa sayang?" Celetuk Luna seraya mencolek dagu Kaiden.

"Hmm...." Gumam Kaiden seraya melirik sekilas kearah ibunya yang kini terkikik geli melihat wajahnya yang cemberut.

Tidak butuh waktu lama mobil mewah yang ditumpangi oleh Kaiden  berhenti tepat didepan gerbang sekolah barunya. Terdapat sebuah tulisan Trojan Senior High School pada bagian atas gerbang itu.

Dengan buru-buru Kaiden pun keluar dari dalam mobil. Berniat ingin langsung mengusir kedua orang tuanya. Tetapi Dewi Fortuna sepertinya tidak berpihak pada Kaiden saat dia melihat ayahnya ikut keluar dari dalam mobil.

"Dad are you kidding? You want to take me to class?!" Protes Kaiden menatap tak suka kearah ayahnya.

Karlos menepuk pelan bahu Kaiden. "No. Dad cuma antar kamu sampai ke ruang guru aja. Ada yang mau dad bicarakan sama kepala sekolah."

Setelah mengatakan itu Karlos segera melangkah duluan meninggalkan Kaiden yang masih terpekur disamping mobil.

"Kai masih mau bengong disini? Lihat, Dad udah jauh ninggalin kamu tuh," celetuk Luna yang masih berada didalam mobil.

Dengan wajah masam Kaiden memandang kearah ibunya yang tersenyum.

"Mom gak ikut?" Ucap Kaiden basa-basi.


Luna menggelengkan kepalanya. "No. Biar Daddy kamu aja yang bicara sama kepala sekolah. Lagian kalau Mom ikut pasti muka kamu tambah sepet."

Kaiden memutar kedua matanya jengah. Namun sebelum dia melangkah pergi Kaiden tak lupa menyalim tangan Luna.

"Belajar yang bener ya Kai," pesan Luna yang dibalas dengan acungan jempol oleh Kaiden.

Kaiden melangkah dengan sedikit terburu-buru. Berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dengan ayahnya yang berjarak beberapa langkah darinya itu.

"Kita ke ruang guru dulu baru nanti kamu bisa masuk ke dalam kelas," celetuk Karlos saat mendapati Kaiden sudah berada disampingnya.

"Hm," gumam Kaiden sekenanya.

Dengan acuh Kaiden memandangi keadaan sekolah barunya itu. Sekolah itu tampak sangat besar. Lebih besar dari sekolah lamanya. Galiard. Tetapi meski tampak besar sekolah ini -Trojan- tidak terlihat mewah seperti Galiard. Bangunannya tampak biasa-biasa saja. Terlihat seperti sekolah Negeri pada umumnya.

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang