03

90 8 7
                                    

Ni-Ki langsung turun dari mobil mengacuhkan panggilan Sunoo. Bahkan dia membanting pintu kamarnya.

Sunoo teringat saat di sekolah Ni-Ki tadi. 'Apa ada sangkutannya sama Jungwon?'










Jungwon berjalan menuju rumahnya sambil memasang senyum lembut nya kepada orang yang stiap kali menyapanya.

Kriett

Tepat terbukanya pintu rumah itu, Jungwon memejamkan matanya merasa ada yang memeluk tubuhnya. Menyapa kehadirannya.

Bukan, Jungwon bukan di rumahnya yang bersama Sunghoon. Tapi ini rumah lamanya, sebelum akhirnya mereka semua berpecah.

Jungwon menatap setiap sudut ruangan itu sembari tersenyum, seketika memorinya teringat dengan masa lalu.










Brakk

Jake yang masih sibuk dengan laptop didepannya, seketika menoleh kearah pintu utama. Terlihat seseorang menatap dia nyalang.

Jake segera menutup laptopnya dan berjalan santai menuju pintu utama sambil memasang senyuman nya.

"Lama tidak bertemu, Jay" sapa Jake mengulas senyum miring.

Brugh

Jay menarik kerah baju Jake dan mendorong tubuh Jake ke arah dinding dengan keras.

"Santai aja" Jake menepis kedua tangan Jay, namun Jay tetap mencengkram kerah baju Jake.

"Katakan, kau pelakunya kan?" ujar Jay masih menatap Jake nyalang.

Jake berdecih "Kenapa bilang begitu"

"Menutup kasus"

Mata Jake seketika melotot mendengar ucapan Jay barusan, namun segera dia tutupi dengan senyuman nya.

Walau di pikirannya terus bertanya 'siapa yang mengetahui ini?'

"Sunghoon" ujar Jay seakan tau apa yang Jake pikirkan.

Jake terdiam, dia memikirkan cara agar menghindari tuduhan dari Jay. Jay yang melihat itu hanya memutar bola mata.

Brugh

Jay melepas cengkraman nya membuat tubuh Jake terjatuh. Tanpa mengucapkan kata kata, Jay segera meninggalkan kawasan rumah Jake.










Ni-Ki menatap langit langit kamarnya, sekelibat memori mengganggu pikirannya. Ni-Ki mengacak rambutnya frustasi.

"Ck, orang itu" Ni-Ki menggeram kesal, dia berjalan kearah cermin dan terlihat banyak luka lebam di wajahnya.

Dengan malas, Ni-Ki mengambil alkohol dan kapas untuk menghilangkan luka yang ada diwajahnya.

Kalau ketahuan Heeseung bakal ditambahin.












Sunghoon merebahkan tubuhnya diatas sofa, mengambil ponselnya lalu dinyalakan.

Tuk

Ponselnya terjatuh tepat mengenai hidung mancungnya dan terjatuh ke karpet berbulu, membuat Sunghoon berdecak.

Sunghoon menunduk mencari ponselnya dibawah meja, namun matanya tidak sengaja melihat sebuah kertas.

Mengambil kertas itu, seketika Sunghoon melupakan ponselnya yang masih tergeletak di bawah meja.

'Surat p-'

"Jungwon pulang"

Sunghoon yang mendengar teriakan itu langsung buru buru menyembunyikan kertas itu di dalam bantal sofa, lalu pura-pura tertidur.

Jungwon menaruh sepatunya di rak sepatu, dan berjalan masuk kerumahnya.

Kriett

Jungwon masuk rumah sambil mendumel tidak jelas, sampai atensinya teralihkan dengan satu benda di bawah meja.

Jungwon berjalan dengan perlahan, tangannya meraih benda dibawah meja itu. Setelah mendapatkannya Jungwon menarik tangannya.

'Ponsel kak Sunghoon ternyata' dengus Jungwon. Tunggu, sepertinya dia teringat sesuatu. Jungwon melirik kearah Sunghoon yang masih setia menutup matanya.

Dengan perlahan, Jungwon menyalakan ponsel Sunghoon sebelum akhirnya...

Sret

"Thanks" Sunghoon bangun dari tiduran nya dan berjalan menuju kamar dengan ponsel yang dia taruh di saku celananya.

Jungwon mendengus kesal, padahal dia tinggal menggeser kunci ponsel milik Sunghoon. Namun dia kurang cepat sama pemilik ponselnya.













Heeseung menyandarkan punggungnya dikursi kantor, lalu memejamkan matanya Heeseung teringat kejadian 2 tahun yang lalu itu.

Sunghoon melirik setiap ruangan rumahnya, merasa aman Sunghoon keluar rumah sedikit berlari.

Heeseung yang barusan keluar kamar, dia mengerutkan keningnya melihat Sunghoon keluar rumah tepat pukul 00.00 malam.

Merasa curiga Heeseung mengikuti Sunghoon dengan suara langkah kaki yang dia pelankan. Namun sesampainya disana,

"Su-Sunghoon"

Treason | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang