17

64 6 0
                                    

08.00 am.

Heeseung menulis semua yang ada di pikirannya ke buku yang di depannya, sampai jam tepat pukul sembilan pagi.

Lumayan lama dia menulis.

Heeseung menaruh buku itu di perpustakaan kecil yang ada dikamar nya, lalu kembali duduk di sofa.

Meraih ponselnya, Heeseung mengetikkan sesuatu di ponselnya untuk di kirimkan ke seseorang. Lalu setelahnya, dia mematikan ponselnya kembali.
















Jungwon menunggu Sunoo datang ke rumahnya. Sesuai perjanjian, hari ini adalah hari kerjasama mereka berdua selesai.

Tok tok tok

Merasa Sunoo sudah datang, Jungwon berdiri mendekati pintu dan mempersilahkan Sunoo untuk masuk ke rumah nya.

"Sesuai perjanjian waktu itu. Hari ini, hari terakhir kita kerjasama" ujar Jungwon yang di balas anggukan dari Sunoo.

"Aku tahu itu" jawab Sunoo

"Semuanya, kamu aja yang simpan Won" ujar Sunoo membuat Jungwon bingung.

"Termasuk berkas yang waktu itu?"

"Simpan aja" Sunoo tersenyum, tapi tangannya nyomot cemilan yang emang sudah tersedia.

Jungwon hanya mengangguk.

Drrttt... Drrttt...

"Hallo"

Jungwon duduk terdiam menatap sang kakak yang masih sibuk menelpon, sampai akhirnya Sunoo mematikan telponnya.

"Kakak pamit dulu ya Won"













Seseorang menatap seluruh berkas yang ada didepan nya ada bukti semacam foto, rekaman suara, video, dan surat surat penting.

"Aku harus selesaikan perpecahan yang aku awali"














Drrttt... Drrttt...

Jake yang terganggu dengan suara ponselnya langsung terbangun, terdiam sebentar untuk mengumpulkan kesadaran lalu meraih ponselnya.

"Siapa?" tanya Jake dengan kondisi matanya masih merem melek

"Baru bangun?" tanya orang dari seberang

"Iya, Kenapa?" tanya Jake lagi, dia sedikit kesal karena waktu tidur nya terganggu.

"Baca pesan yang aku kirim"

"Ha-"

Tut

Jake berdecak kesal. Belum selesai dia berbicara, orang di seberangnya sudah mematikan telpon nya. Dengan setengah niat, dia membuka pesan dari orang tadi.

#'%-+"@);
Online

|Kumpul di rumah sekarang
|Send a location

"Lah ini siapa?"

Dengan malas, Jake berjalan ke wastafel untuk mencuci muka setelahnya dia kembali ke kamarnya dengan wajah segar.

Kak Heeseung
Online

|Kumpul di rumah sekarang
|Send a location

"Oh, kak Heeseung" ucap Jake malas. Setelahnya mata dia melotot sempurna.

"Kumpul ke rumah?"

"Ada apa?"















Tidak jauh dari Jake, ke lima saudaranya juga mendapatkan pesan yang sama dari Heeseung. Yaitu, kumpul di rumah.

Ting!

Kak Heeseung
Online

|Kumpul di rumah sekarang
|Send a location

Terlihat kalau Heeseung copy paste

Jay menautkan kedua alisnya, namun dia tetap membalas pesan yang Heeseung kirimkan.

Kak Heeseung
Online

|Kumpul di rumah sekarang
|Send a location

15 menit lagi|

Jay merasa bingung. Memang sedikit aneh, namun tidak ada salah nya kan jika dia datang menemui Heeseung?

'Aku pikir, ini akan menjadi akhir dari semuanya' batin Heeseung


















6 bersaudara itu sudah kumpul di rumah, rumah lama mereka. Ada yang saling menatap dengan tatapan kebencian, ada yang biasa saja, Heeseung contohnya.

Memgusap wajah kasar, Heeseung merasa jengah dengan 5 adiknya yang selalu tidak bisa di ajak kompromi kalau sudah berkumpul seperti ini.

"Ekhem" semua atensi teralihkan ke arah Heeseung.

Heeseung menatap satu persatu wajah adiknya dengan tatapan datarnya.

"Kakak minta kalian kumlul bukan untuk cari masalah" ucap Heeseung

"Kakak ingin memberitahu . . ." Heeseung bangun dari sofa.

"Ikut kakak"

Seakan disihir, mereka nurut dengan apa yang Heeseung katakan dan langsung mengikuti sang kakak tertua sambil berjalan berbaris rapi.

"Dalang semua itu . . ." Heeseung menghentikan langkah nya membuat 5 orang dibelakang nya saling bertabrakan.

"Siapa?"

"Ada didepan kalian"

Heeseung memberi jalan kepada 5 adiknya. Seketika 5 orang itu terkejut, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.













". . . . .?!!!!"

Treason | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang