Ni-Ki menatap rumah Heeseung cukup lama sampai akhirnya, dengan langkah berat dia meninggalkan kawasan rumah itu.
Dia tau, ini salahnya karena sudah bekerja sama. Ini salahnya, karena sudah menghianati Heeseung dan Sunoo yang sudah merawat dia.
Belum juga dia menjalani rencana B yang waktu itu dibuat, dengan sendirinya Heeseung sudah mengetahui semua itu.
Rasa bersalah tiba-tiba datang dengan sendirinya membuat Ni-Ki lagi lagi terdiam.
Brak
Brumm
Ni-Ki mengendarai mobilnya meninggalkan kawasan rumah Heeseung menuju rumah barunya.
"Kakak pergi" pamit Sunghoon, terdapat luka memar di wajahnya.
Ya, dia dan Jungwon sempat berantem tadi saat Sunghoon mengatakan dia sudah lama menghianati nya.
"Cih, ngapain izin?" sinis Jungwon dia langsung pergi ke kamar membanting pintu kamarnya.
Menghela nafas, Sunghoon meninggalkan rumahnya itu. Dia bisa saja meninggalkan Jungwon sendirian, tapi kenapa dia tiba-tiba merasa bersalah?
"Ada apa lagi?" tanya Jake malas melihat kehadiran Jay.
Tuk
Jay menaruh ponselnya di meja. Jake yang awalnya malas mendengarkan, berakhir penasaran dengan rekaman suara yang Jay tunjukkan.
"Nih"
"Masih utuh?"
"Masih lah, disimpan di tempat aman"
"Tidak ada yang melihat kan?"
"Ck, kalau gak mau kerjasama bilang"
"Canda, ini kakak aja yang nyimpan"
"Gak aman emang kalau disimpan sama kamu"
"Itu tau"
"Jadi?"
"Mungkin secepatnya"
"Jangan mengecewakan ku"
"Aku tidak pernah mengecewakanmu kak"
"Besok ke tempat ini lagi"
"Tidak masalah"
"Masih utuh?"
"Simpan?"
"Kerjasama?" Jake mendongak menatap Jay yang lagi fokus mendengar suara rekaman sambil melihat ponselnya.
"Maksud semua ini-"
"Mereka berdua kerjasama, yang jelas mereka sudah saling menghianati" jelas Jay
"Siapa" tanya Jake yang mulai terbawa dengan pembahasan.
"Ni-Ki, dan Sunghoon" jawab Jay
"Tadi sore, Sunoo dan Jungwon" balas Jake membuat Jay menautkan kedua alisnya.
"Sunoo dan Jungwon?"
"Di kafe dekat kantor kak Heeseung, pukul empat tepat. Sore" jelas Jake, Jay semakin bingung.
Sebelum akhirnya berpecah seperti ini, Sunoo dan Jungwon tidak terlalu dekat. Bahkan untuk berbicara kalau lagi kumpul saja.
Jelas kalau itu sedikit..........
Mencurigakan??
"Ada perlu apa kesana?" tanya Jay, setau dia, Jake tidak suka acara kumpul atau keramaian. Kecuali rapat kantornya.
"Apa perlu aku katakan?" tanya Jake datar
"Hanya bertanya"
"Kang Taehyun" ucap Jake tiba-tiba
"Kenapa dengan dia"
"Mengetahui tentang kasus itu"
"Pembunuhan?"
"Dia melihat dalang nya, namun dia tidak kenal. Dan parahnya saat itu ponsel miliknya mati. Jadi aku tidak tau siapa dalangnya tanpa bukti" jelas Jake, Jay cuman manggut manggut ngerti.
"Alasan ngasih tau ini?" tanya Jake, dia memang belum tahu kenapa Jay memberi tahu rekaman suara itu.
"Kerjasama?" Jake menampilkan senyum miringnya.
"Tidak, hanya saja ingin memberitahu. Dan kedepannya, aku tidak akan menuduhmu lagi" ujar Jay
"Karena yang harus dicurigakan saat ini,
Sunghoon dan Ni-Ki"
Ni-Ki baru saja memakirkan mobilnya, dia masih terdiam di dalam mobil menunggu seseorang datang.
Tin Tin
Ya, dia menunggu Sunghoon
Brak
Sunghoon menutup pintu mobilnya dan berjalan menuju mobil Ni-Ki.
Tok tok tok
Ni-Ki yang sedari tadi melamun, akhirnya tersadar dan segera keluar dari mobilnya.
"Sudah mengumpulkan semuanya kan?" tanya Sunghoon yang dibalas anggukan ragu oleh Ni-Ki.
"Baru sedikit, karena mereka tidak aneh. Selama ada Ni-Ki dirumah" ujar Ni-Ki sambil mengecilkan suara bagian selama ada Ni-Ki dirumah.
Memiliki pendengaran yang cukup tajam, Sunghoon bisa mendengar ucapan Ni-Ki barusan.
"Tidak apa, kamu juga tidak mungkin bisa menginjakkan kaki di rumah itu lagi"
"Kurasa begitu" Ni-Ki menghembuskan nafas lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treason | ENHYPEN
Action[END] Pembunuhan orang tua yang tanpa diketahui apa alasan di balik semua itu, seorang laki-laki berusaha untuk menyembunyikan sebuah fakta dengan menggunakan topeng andalannya. Penghianatan yang berawal dari kebencian dan berujung menjadi dendam.