06

65 7 0
                                    

Ni-Ki yang masih duduk di depan sungai langsung bangun, dia berjalan menuju mobilnya yang terpakir sendirian.

"Menipu kak Jake dengan embel-embel kiko, mudah ternyata" Ni-Ki menampilkan senyum miring nya lalu meninggalkan tempat itu.

Tanpa sadar, ada orang yang bersembunyi dibalik pohon sambil merekam suara yang Ni-Ki ucapkan tadi.

"Menipu kak Jake dengan embel-embel kiko, mudah ternyata"

"Dapat" kekehnya lalu pergi dari tempat itu.













Jungwon saat ini sedang rebahan sambil menatap ponselnya, menghela nafas.

Jungwon bangun dari tiduran nya, duduk. Dia menatap setiap sudut kamar itu.

"Kak Heeseung, kak Jay, kak Jake, kak Sunghoon, dan Ni-Ki"

"Diantara mereka semua yang pasti bukan mereka pelakunya"

"Aku ikut kak Sunghoon"

"Kak Sunoo ikut kak Heeseung dan Ni-Ki"

"Mengikuti pikiran nya"

"Hanya aku dan kak Sunoo yang tidak kena tuduh"

"Ada yang aneh"

"Tapi apa?"














Jay saat ini sedang menyelesaikan tugas kantornya, sembari menulis sesuatu dibukunya.

Drrttt.... Drrttt...

"Hallo"

"Masih ingat denganku, Jay?"

Jay menautkan kedua alisnya, dia melihat layar ponselnya. Namun hanya ada angka yang tertera disitu.

"Siapa"

"Teman lamamu"

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Jay malas

"Santai aja, tidak perlu terburu-buru" orang diseberang sana terkekeh.

"Cepat katakan, ada apa?"

"Aku pikir ini penting"

Tut

Ting!

Jay buru buru membuka pesan yang barusan dikirim seseorang yang mengatakan kalau dia adalah teman lamanya.

+62 *** **** ****
Online

|send a picture
|send a voice recorder
Read

"Sudah kuduga"














Kriett

Sunghoon masuk ke dalam rumah yang sudah tidak berpenghuni 2 tahun lama nya.

Mengikuti apa yang sedang dia pikirkan, Sunghoon mengecek setiap kamar saudaranya yang sedikit berdebu.

Sunghoon masuk kamar yang paling dekat dengan tempat dia berdiri. Karena rasa penasaran nya yang tinggi, Sunghoon mengecek setiap sudut kamar Jay.

Lalu kamar Heeseung, Jake, Sunoo, Ni-Ki, Jungwon, dan terakhir kamarnya sendiri.

'Tidak ada yang mecurigakan'

Sunghoon keluar dari kamarnya. Mengingat niat dia kesini, Sunghoon segera masuk ke ruangan gudang yang tidak jauh dari tempat nya dia berdiri.

Sunghoon membuka setiap laci sampai akhirnya dia menemukan berkas-berkas yang dia sembunyikan selama ini.

"Syukurlah masih ada"














"Sunoo" panggil Heeseung ke Sunoo yang sibuk memainkan ponsel nya.

"Apa kak" Sunoo segera mematikan ponsel nya dan di simpan disaku celananya.

"Ni-Ki udah pulang?"

"Belum, emang dia kemana"

"Di-"

"Ni-Ki pulang!"

Heeseung menghentikan ucapan nya saat Ni-Ki sudah berdiri di depan pintu sedang menaruh sepatu nya.

"Kakak ke kamar" Heeseung segera masuk kamar nya meninggalkan Sunoo yang menatap dia curiga.

"Natap siapa" tanya Ni-Ki yang baru saja duduk di sofa

"Gak ada" Sunoo memainkan ponsel nya kembali.

Ni-Ki hanya mengindikkan bahu acuh, dia mengikuti apa yang Sunoo lakukan. Bermain ponsel.

Namun, Sunoo diam-diam menatap Ni-Ki. Mencoba mencari apa yang aneh dengan gerak gerik adiknya.

Tidak ada yang aneh. Tunggu, kenapa Sunoo mengikuti apa yang Jake ucapkan tadi siang?

Dan kenapa sekarang setiap Sunoo menatap wajah sang adik, muncul pikiran negatif kalau Ni-Ki emang mencurigakan?

Atau mungkin pelakunya.....?

Sunoo menggeleng, dia tidak boleh berpikiran aneh tentang saudaranya itu. Dia harus yakin kalau Ni-Ki bukan pelakunya.

Ataupun Heeseung.

Sunoo fokus dengan ponsel nya kembali, sedangkan Ni-Ki terus tersenyum miring tanpa sepengetahuan Sunoo.



'Menyembunyikan sesuatu, kerjasama, dan....

























Bukan kamu pelakunya kan. Nishimura Riki?'

Treason | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang