13

52 7 0
                                    

Sudah 3 bulan lama nya Sunghoon dan Ni-Ki kerjasama, sudah 2 bulan juga Sunoo dan Jungwon kerjasama.

Bukan berarti Jungwon dan Sunoo tidak mendapatkan apa apa tentang Sunghoon dan Ni-Ki.

Justru mereka sudah banyak mendapatkan informasi tentang kedua orang itu dengan cara mengikuti mereka diam diam.

Saat ini, Ni-Ki sudah siap untuk pergi ke rumah lama nya. Dan tentu nya, dia berangkat sendiri menggunakan mobil miliknya sendiri.

Sedangkan Sunghoon? Dia sudah berada di kantor. Ingat perjanjian waktu itu? [Part 2].

Kalau masalah kantor, Heeseung tidak mau ada perkelahian atau memandang setiap orang sesuai kebencian mereka.

Menghembuskan nafas, Ni-Ki berjalan keluar rumah menuju mobil nya yang berada di belakang rumah itu lalu melaju dengan kecepatan sedang.










Hubungan persaudaraan Jay dengan Jake bisa dikatakan mulai membaik. Jay tidak lagi menuduh Jake, dan Jake tentu merasa senang.

Bahkan bisa dikatakan, mereka terkadang sering melakukan kerjasama. Dalam hal kantor saja, tidak lebih.

Urusan kantor yang tadinya menumpuk, Jay sudah menyelesaikan semua nya. Menyandarkan tubuh nya di kursi, dia memejamkan mata.

"Mereka bukan orang baik"

"Kita harus pergi dari sini"

"Tapi menurutku, dia biasa saja"

"Biasa saja darimana?!"

"Colok aja mata nya"

"Dia saudaramu"

"Hehe, aku hanya bercanda"

"Disaat waktu seperti ini, kamu masih bisa bercanda?"

Seketika mereka langsung terdiam

"Mereka memang orang baik kok"

"Memang nya selama ini ada yang aneh?"

"Tidak ada"

"Kita tidak boleh mengecewakan mereka"

"Aku tahu, tapi . . ."

"Tidak ada tapi, kamu saja yang terlalu takut dengan mereka"

"Tapi aku berkata benar"

"Kamu tau dari mana?"

"M-mim... Mim-p..i"

"Katakan yang jelas"

"I-itu hanya m-mim.. Mimpi, namun itu terlihat nyata"

"Aku tidak tau apa yang kamu pikirkan"

"Itu kebenarannya!"

"Aku tidak percaya"

"Terserah kalian, aku yakin pasti setelahnya..."

"Setelahnya apa!!!"

Tersenyum miring "kita akan saling berpecah dan berkhianat satu sama lain. Tunggu saja hari itu"

Jay langsung terbangun dari tidur nya, mimpi apa dia tadi? Kenapa dia seperti kenal dengan anak kecil sekitar berumur 8, 10, 10, dan 11 tahun tadi?

Mengacak rambut frustasi, Jay mencoba mengingat siapa 4 orang itu. Mengedarkan pandangan nya menatap setiap sudut ruangan nya.

Tetap, dia tidak bisa mengetahui wajah anak kecil yang sedikit jelas di akhir mimpi nya tadi.

"Siapa anak kecil tadi?" Jay menutup kedua mata nya dengan kedua tangan nya.

"Gak mungkin dia bukan?"

". . . . . . . .?"












"Diam, bukan berarti kakak tidak tau tentang semua itu"

"Justru dengan diam, kakak bisa mengetahui semua itu"

"Bukan begitu Kim Sunoo?"

Sunoo yang sedari tadi hanya terdiam, langsung mendongak. Menatap sang kakak yang membelakangi diri nya.

"Maksudn-"

"Kakak belum selesai berbicara" potong Heeseung, Sunoo langsung kicep.

"Kamu percaya sama dia?" tanya Heeseung

"Dia? Dia siapa?" gumam Sunoo, tak nya tiba-tiba ngeblank. Namun pendengaran Heeseung yang bisa dibilang tajam itu, dia cukup peka.

"Huruf G diakhir nama"

"Nama kakak sendiri" ujar Sunoo, Heeseung memutar bola mata.

"Selain kakak" Heeseung menekan kata 'selain' membuat Sunoo berpikir kembali.

"Ah" Sunoo terdiam cukup lama.

"Aku percaya dengan dia"

Heeseung menjentikkan jarinya "Sudah kuduga" Heeseung balik badan menghadap Sunoo sambil terkekeh.

"Suatu saat kakak yakin, kamu pasti akan kecewa" Heeseung berjalan mendekati Sunoo.

"Ingat kata kata kakak" Heeseung menepuk pundak Sunoo lalu berjalan masuk ke rumahnya, meninggalkan Sunoo yang mendadak terdiam kaku.

"Kak Heeseung bilang 'diam, bukan berarti kakak tidak tau tentang semua itu'"







"Apa kak Heeseung tau siapa pelaku sebenarnya?"

Treason | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang