Kriett
"Jungwon pulang" suara Jungwon yang terdengar membuat Sunghoon buru-buru keluar kamarnya.
Terlihat sang adik berjalan lesu membanting tubuhnya di atas sofa seperti tidak makan 1 tahun, padahal habis makan sebaskom.
Sunghoon berjalan menuju sofa yang Jungwon duduki.
"Udah kerkomnya?" pertanyaan dari Sunghoon membuat Jungwon yang lagi tiduran langsung duduk.
'Lupa beli peralatannya' batin seorang Jungwon, dia lupa sendiri dengan isi note yang dia tulis sebelumnya.
"Kenapa diam?"
Jungwon memutar otak, mencoba mencari alasan yang tepat sekaligus menghindari pertanyaan itu.
"Tugasnya di taruh dirumah Haruto"
"Oh"
Syukulah Sunghoon langsung percaya, Jungwon jadi teringat perkataan Sunoo sore tadi.
Flashback
"Kita harus merahasiakan hal ini" ujar Sunoo sambil meminum minuman nya
"Seperti... Menyembunyikan sesuatu?" Jungwon menaikkan satu alisnya
"Hah?"
"Lebih tepatnya, kita sudah berkhianat" Jungwon menjentikkan jarinya.
Flashback End
'Menyembunyikan sesu-'
"Jungwon" panggil Sunghoon membuat Jungwon terdiam, Mendongak menatap Sunghoon ragu.
"Iya kak?"
"Kakak mau bicara, tentang . . . ."
Jake mengacak rambutnya frustasi, dia tidak bisa mendengar sesuatu yang Sunoo dan Jungwon katakan dikafe sore tadi.
"Dari tadi mendengarkan atau tidak?" tanya sang sahabat datar.
"Nggak" jawab Jake polos, sahabatnya yang di kenal dengan nama Taehyun menatap sinis Jake.
"Apa guna nya ngomong panjang tadi" Taehyun mengusap dada sabar. Tidak boleh tinju atasan nya nanti gaji dia di potong.
Walaupun aslinya Heeseung yang bagiin gajinya.
"Ada gunanya. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri" jawab Jake santai
Taehyun sabar. Mau ngumpat takut ketahuan nanti akhirnya dia juga yang sengsara.
Tuk
Taehyun menaruh tumpukkan kertas diatas meja, Jake yang melihat tunpukkan kertas itu mengerutkan keningnya.
"Berkas?"
"Tentang kasus keluargamu" balas Taehyun
"Dari mana kamu mendapatkan nya?"
"Seseorang"
"Jaw-"
"Tadi sudah dijelaskan" potong Taehyun cepat.
"Pamit pulang" Taehyun bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Jake yang menatap berkas itu.
'Seseorang?'
'Siapa yang menyimpan berkas ini'
Sunoo baru saja sampai rumah, dia melihat Heeseung sibuk dengan kerjaan kantor. Menatap layar ponselnya,
Pukul 18.03
Selama itukah?
Sunoo berjalan menuju kamarnya berniat membersihkan diri, tanpa sadar dia menghiraukan sang adik yang barusan memanggilnya.
Sedangkan Ni-Ki yang melihat Sunoo fokus dengan ponselnya, dia merasa curiga. Tidak biasanya Sunoo lebih mementingkan kepentingan nya.
Kriett
Tanpa izin, Ni-Ki masuk kamar Sunoo. Melirik ponsel milik Sunoo yang bergetar dan sesekali menampilkan pop up whatsapp.
Ni-Ki mendekati ponsel Sunoo, disana tertera nama teman nya. Tidak ada yang mencurigakan sama sekali.
Merasa tidak ada yang aneh, Ni-Ki berjalan keluar kamar dan menutup pintunya seperti semula.
Namun, saat Ni-Ki keluar kamar Heeseung sudah duduk di sofa natap dia datar.
"K-kak" gugup, Heeseung menaikan satu alisnya.
"Kenapa takut gitu?" tanya Heeseung masih mempertahankan wajah datarnya.
"Gak ada" Ni-Ki berjalan santai mendekati Heeseung walau hatinya berbanding balik.
Tuk
"Jelasin halaman terakhir itu" ucap Heeseung setelah menaruh sedikit melempar buku diary Ni-Ki ke meja.
"Aku tidak bisa" ujar Ni-Ki tiba-tiba
"Kenapa?"
Ni-Ki menggeleng, intinya dia tidak mau memberi tahu.
"Jelaskan maksud semua ini Nishimura"
Ni-Ki tetap menunduk, dia tidak berani menatap Heeseung yang lagi srius itu.
Cklek
Sunoo keluar kamar dengan handuk yang bertengger di lehernya, lalu berjalan santai menuju sofa. Samping Heeseung.
"Jel-"
"Aku sudah mengecewakan kalian"
"Menghianati kalian"
"Bekerja sama dengan orang lain"
"Menyembunyikan sesuatu"
"I'm sorry, I really didn't mean to do that"
"Mak-"
"PENGHIANAT!!!"
Bugh
KAMU SEDANG MEMBACA
Treason | ENHYPEN
Action[END] Pembunuhan orang tua yang tanpa diketahui apa alasan di balik semua itu, seorang laki-laki berusaha untuk menyembunyikan sebuah fakta dengan menggunakan topeng andalannya. Penghianatan yang berawal dari kebencian dan berujung menjadi dendam.