15

53 7 0
                                    

Heeseung merebahkan tubuhnya menatap langit langit kamar.

Menghela nafas, Heeseung memejamkan matanya dengan tangan kanan menjadi tumpuan dibelakang kepala nya dan tangan kiri di atas perut nya.

Ingatan nya teringat dengan malam tewasnya orang tua mereka semua. Dimana Sunghoon sedang di belakang rumah tepat pukul 00.00

Flashback

"Su-Sunghoon"

Sunghoon saat itu sibuk dengan sebuah alat di tangan nya, sekop. Heeseung yang penasaran hanya bisa melihat kegiatan Sunghoon dibalik semak semak.

Selesai dengan kerjaannya, Sunghoon berjalan meninggalkan tempat itu. Sebentar, ada yang janggal?

Heeseung melihat kaus putih polos Sunghoon terdapat sesuatu seperti bercak darah?

Memilih tidak peduli Heeseung yang merasa aman, dia mendekati tempat dimana Sunghoon berdiri tadi.

Mencari benda yang bisa dia gunakan untuk menggali tanah yang barusan di tutupi oleh Sunghoon dengan 1 buah daun.

Menemukan kayu yang dia pikir bisa untuk menggali tanah itu, Heeseung berusaha membuka tanah. Sampai akhirnya,

Srek

"Berkas?" Heeseung mengamati berkas itu satu persatu

"Darimana Sunghoon mendapatkan berkas seperti ini?"

Takut ada yang melihat, Heeseung menimbun kertas itu dengan tanah seperti yang Sunghoon lakukan. Setelahnya Heeseung masuk lagi ke dalam rumah.

Flashback End

"Jadi, Sunghoon sudah lama menyimpan berkas?"

Brak

Heeseung terkejut mendengar pintu utama rumahnya di tutup dengan kasar oleh seseorang, pintu kamar dia memang tidak ditutup jadi dia mengetahui siapa orang itu.

'Ada apa dengan nya?'








Sunghoon, dia memang berada di suatu tempat yang tidak diketahui siapapun. Bahkan Ni-Ki, dia tidak akan memberitahu.

'Pergi ke kantor' hanya ia jadikan alasan agar Ni-Ki tidak menanyakan banyak hal.

Tuk

Tidak jauh dari Heeseung, Sunghoon juga memikirkan kejadian itu. Senyum miring terpantri diwajah tampan nya.

Sunghoon saat itu memang sudah menyadari kalau ada seseorang yang mengikuti nya.

Karena itu dengan kecerdasan nya, Sunghoon menggali tanah itu dan menyimpan berkas sebagai jawaban kalau dia memang bukan pelakunya.

Ting!

Sunghoon menautkan kedua alisnya merasa ada notif dari ponsel nya. Tanpa berlama lama, Sunghoon segera membuka ponsel nya.

+62 *** **** ****
Online

|Hai
|Masih ingat denganku?











Jake duduk terdiam menatap hamparan luas nya lautan, habis dari kantor Jay, dirinya di hantui banyak pertanyaan.

Dan Jake cukup terganggu dengan itu semua.

Awalnya niat dia ke kantor Jay cuman mau numpang rebahan. Tapi ternyata, Jay malah menambah beban pikiran nya.

Belum lagi pernyataan dari Heeseung.

Flashback

"Kamu pasti sudah tau tentang Ni-Ki yang berkhianat?" ucap Heeseung tiba-tiba

"Sudah" jawab Jake singkat.

"Tentang Sunghoon?"

"Aku sudah tau. Sunghoon menghianati Jungwon, dan Ni-Ki menghianati Sunoo dan kakak lalu mereka kerjasama" jawab Jake panjang lebar.

"Tapi, kamu tau siapa pelaku nya?"

"Tidak, karena aku berpikir Sunghoon dan Ni-Ki hanya melindungi sang pelaku"

"Kupikir bukan seperti itu"

"Hah?" Jake menoleh kebelakang melihat Heeseung dengan buku usang di tangannya.

"Diam, bukan berarti aku tidak tahu semuanya Jake"

"Justru, aku sudah lama mengetahui siapa dalang nya. Hanya saja aku menunggu dia mengatakan dengan sendirinya"

Heeseung berjalan keluar kamarnya menuju pintu utama meninggalkan Jake yang masih terdiam di tempat sambil menampilkan senyuman khasnya.

Flashback End

"ARGHHH!!" Jake mengacak rambut frustasi.

Bruk

Tubuh Jake seakan remuk, dia sedikit menoleh kebelakang Jake teringat sesuatu. Bener juga, dia kan masih di luar rumah. Pantas saja rumput dibelakang tubuhnya tidak seperti kasur.

Jake segera bangun, membersihkan baju belakangnya yang kotor. Lalu berjalan mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu.

Treason | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang