[B1] Si Bocah Kecil yang Manis dan Sassy

120-121

Bab 120: Aku Bertanya-tanya Pelacur Mana Yang Akan Mendapatkannya Di Masa Depan

"Aku rasa tidak," katanya.

Ning Li sudah mengenal Lu Huaiyu selama dua kehidupan tetapi belum pernah mendengar dia memiliki pacar di keduanya.

"Hah? Tidak? Mustahil!"

He Xiaochen terkejut.

“Dengan penampilannya, dia bisa memiliki sederet gadis yang berjuang untuk menjadi pacarnya ke mana pun dia pergi!”

Dia mengatakan yang sebenarnya. Lu Huaiyu memiliki banyak pengagum, bahkan seseorang yang sepopuler Xu Yini.

Namun, selama ada yang bisa mengingatnya, dia tetap melajang. Itu tidak ada hubungannya dengan gadis-gadis itu, tetapi semuanya berkaitan dengan dirinya sendiri.

Terkesiap!

Sebuah pikiran tiba-tiba muncul di benak He Xiaochen dan matanya membelalak kaget.

"Jika dia tidak punya pacar, apakah itu berarti dia menyukai pria?!"

Ning Li terdiam.

He Xiaochen berbicara omong kosong.

"Tidak." 

Ning Li secara naluriah menyangkalnya.

"Hah? Mengapa?"

He Xiaochen sangat percaya itu mungkin. Dia mengulurkan jarinya dan mulai menghitung. 

“Dengar, dengan tubuh dan penampilan seperti itu, aku yakin gadis-gadis telah mengantre untuknya sejak dia masih menjadi murid. Kamu dapat membayangkan bagaimana jumlah itu mungkin meningkat sekarang.

“Selain itu, pikirkanlah. Jika standarnya untuk perempuan begitu tinggi, tidak mungkin dia tidak akan bersama siapa pun sampai sekarang, kan? Dia satu-satunya namun dia tidak punya pacar. Menurutmu kenapa begitu?”

He Xiaochen membayangkan Lu Huaiyu berdiri dengan pria lain dan mulai menangis.

“Pria seperti dia akan menjadi malaikat di antara para gay! Dia seorang pria di antara pria! Yang terkuat-"

Ring!

Bel berbunyi.

He Xiaochen diam dan kembali ke bukunya. Dia sedikit memiringkan kepalanya dan menghela nafas.

"Mendesah. Aku ingin tahu jalang mana yang akan memilikinya di masa depan. ”

Untuk sesaat, Ning Li terguncang.

Lu Huaiyu berusia awal 20-an sekarang dan itu normal baginya untuk tidak punya pacar.

Namun, di kehidupan masa lalunya, Lu Huaiyu belum pernah bersama siapa pun bahkan sampai dia berusia akhir 20-an.

Ini tidak lagi mudah dijelaskan dengan alasan belum bertemu orang yang tepat.

Entah bagaimana, sketsa yang dia simpan di buku, The History of Time, muncul di benaknya. Dia telah menemukannya di ruang belajarnya.

Lu Huaiyu telah mengungkapkan kata sandi rumahnya kepadanya, namun dia tidak ingin dia melihat sketsa itu.

Dilihat dari kerahasiaannya, jelas bahwa sketsa itu memiliki arti khusus baginya.

Apa itu?

Ning Li tiba-tiba merasa seperti tercekik. Ruangan terasa pengap.

“Sudah waktunya untuk kelas.”

Beberapa saat kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan pergi ke forum sekolah.

Utas tentang dia dan Pei Song sedang jatuh cinta masih disematkan di bagian atas dan komentar meningkat dari detik.