Keesokan harinya syifa berangkat kesekolah menggunakan sepatu roda.
Sesampainya disekolah ia disambut dengan tatapan memuja. Sudah biasa good looking slalu didepan,syifa berjalan ke pos untuk menitipkan sepatu rodanya.
Kringgg kringggggg
Panggilan anak yang bernama syifa kirana permana diminta untuk keruang BK sekarang juga.
Sekali lagi
Panggilan anak yang bernama syifa kirana permana diminta untuk keruang BK sekarang juga.
"Lah salah gue apaan dah" gumam syi.
Tok tok tok
"Assalamua'alaykum bu"
"Wa'alaikumssalam, duduk nak"
"Makasih bu, ehmmm kenapa ya bu?"
"Tadi ibu dapat telfhon dari pemilik sekolah katanya kamu disuruh untuk menemuinya ada hal penting yang harus dibicarakan" jelas bu meti.
" dimana bu?" Tanya syi.
"Diruang kemimpinan" jawab bu meti.
"Kalau begitu syi pamit bu assalamua'alaykum" sebelum pergi syi mencium tangan bu meti.
"Wa'alaikumssalam"
"Kenapa ya gue dipanggil, bismillah aja alh" gumam syi.
Sesampainya didepan ruang kepemimpinan syi mengetok pintu dahulu.
Cklek
Pintu terbuka alahkah kagetnya syi ternyata pemilik sekolahan ini adalah tunanganya.
"Masuk" ucapnya dengan dingin, dingin dingin bangsat maksudnya.
"Duduk saya ingin berbicara denganmu"
Syi pun duduk disofa sigle " bicara apa ya?"
"Saya hanya bertanya kenapa saat diwarung bubur ayam kamu menyebut nama saya" nadanya terdengar pelan tapi tegas.
" ouh itu pak pada saat saya diroftoof saya melihat gelang terjatuh ya saya ambil lah orang gelangnya bagus, berhubung saya lapar saya mengambil dan menyimpanya ditas. Saat diwarung itu saya membolak balikan gelang tersebut eh taunya ada namanya kalau gak ada namanya udah saya pakek tuh gelang" jelasnya panjang kali lebar kali tinggi.
"Kenapa kamu gak langsung kembalikan kepada saya" tanya dengan ketus.
"Lah saya waktu itu aja gak tau nama bapak siapa" jawabnya dengan santai malah kelewatan santai.
"Sekarang mana gelangnya?"
"Ya diruang bawah tanah lah upss" syi yang sadar ia keceplosan pun langsung menutup mulutnya dengan tangan.
Mulut gue kenapa kagak bisa direm sih aghhh jerit syi dalam hati.
"Maksud kamu ruang bawah tanah?" Rey menuntut kejelasan.
Apa maksudnya ruang bawah tanah apa dia menyimpan rahasia yang tidak diketaui orang batin rey.
"Ti-dak tidak pak mu-ngkin bapak salah denger ya mungkin bapak salah denger" gugup syi.
"Kamu menganggap saya budeg?"
"Tidak" ucapnya dengan nyolot.
"Kamu kok nyolot?"
Syi yang merasa dipojokkan pun langsung menundukan kepalanya sambil bibirnya berkomat kamit.
Rey yang sudah diambang penasaran pun langsung berpindah tempat menjadi duduk disamping syi.
"Saya hanya ingin kamu jujur"
"Ehmmmm aduhhhh ehmmmm gini aja deh pulang sekolah bapak kerumah syi aja gimana?"
"Baik jika kamu tidak memberitahu saya dengan jujur maka saya yang akan bilang ke ayah kamu jika kamu menyembunyikan rahasia" bisiknya tepat disamping syi , membuat syi merinding karna nada tegasnya.
Syi yang menyadari posisinya pun langsung mendorong jidat tunanganya itu.
"Hehehe kedeketan pak "
" silahkan kembali kekelas"
"Syi bolos sampe istirahat ya pak" ucapnya dengan nada memohon.
"Tidak saya tidak ingin mempunyai istri bodoh"
"Bolos sehari pun tak akan membuat gue bodoh" gerutu nata.
"Kenapa masih disini" ucapnya dengan sengit.
"Santai pak santai elossss hehehe" syi perlahan berjalan menuju pintu saat sudah dipintu syi dengan hati hati melepaskan sepatunya,ia berpura pura akan keluar tapi saat pintu sudah kebuka syi langsung membanting pintunya , berlari keranjang yang ada diruangan tunangannya dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.
"Astaghfirullah" rey kaget karna pintu dibanting dengan sangat keras.
Rey berjalan menuju ranjang yang ditiduri tunanganya itu " bangun" ucapnya sambil menarik narik selimut yang menutupi tubuh syi.
" enggak mau"
" bangun"
"Enggak"
"Bangun"
" gimana kalau kita suit aja kalau syi menang syi boleh bolos sampe istirahat kalau syi yang kalah syi akan kembali ke kelas gimana?" Syi meminta persetujuan laki laki didepanya ini.
" oke"
1
2
3
Rey gajah dan syi semut.
" yosh syi menang saatnya rebahan huh nyamanya"
Rey yang melihat itupun hanya mengehela napasnya dengan berat.
Skip istirahat.
"Rana mana ya kok gak keliatan" tanya darel sambil melihat lihat sekitar kantin.
"Tadi disuruh ke bk bukanya?" Jawab raffa.
"Itu tadi pagi pinter"gemas sakti.
"Tanya" tiba tiba daus mengatakan perkataan kramatnya yaitu singkat padat dan jelas.
Ke 4 temanya langsung menengok ke arah daus meminta penjelasan " ck tanya sama temen sekelasnya" daus mengulangi dengan nada tidak santai.
"OHHHH" mereka ber 4 pun serentak membulatkan mulutnya.
Kebetulan disamping mereka tempat duduknya anak ipa 2.
"Firda tadi rana eh maksudnya syifa masuk kelas nggak?" Tanya edgar.
Yang dipanggil pun langsung menengok ke belakang " nggak tadi syifa gak ada dikelas"
"Ouh yaudah makasih ya"
"Iyha".
"Coba kita tanya ke bu meti" usul sakti.
"Yaudah skuy"
Mereka berlima pun langsung beranjak menuju ruang bk untuk menanyakan apakah syifa masih disana atau tidak.
"Lu aja yang tanya gar"
"Idih lu ngapain nyuruh nyuruh gue lo aja sana"
Daus yang waras pun langsung masuk saja menunggu teman temanya tidak akan membuahkan hasil.
Daus pun keluar dari ruang bk dan langsung disambut tatapan penasaran dari sahabatnya.
"Gimana?"
"Katanya ada diruang kepemimpinan"
Darel mengerutkan dahinya " kenapa malah ada diruang kepemimpinan"
"Yaudah lah langsung kesana aja" sewot edgar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU USTD MUDA (On Going)
Ficção AdolescenteGimana nasibnya jika seorang bad girls berhijab harus berumah tangga dengan ustad yang masih muda dan gaul tentunya. apakah sang ustd bisa merubah kebiasaan nakal gadis tersebut? Gimana mereka ber 2 menghadap i masalah masalah yang datang dari masa...