14

135 7 0
                                    

Setelah mereka menyelesaikan sholat tahajud dilanjutkan dengan menghafal al-qur'an dan diakhir sholat shubuh mereka berencana akan membeli bubur yang ada didekat taman.

"Kalau gitu gue ganti baju dulu ntar ketemuan aja di tugu" kata edgar sambil melipat sarung.

"Iyha" jawab nata sambil menaiki tangga dengan diikuti rey dibelakangnya.

Syi izin kekamar mandi sebentar dan menyuruh rey menunggunya dibalkon ,saat mau berjalan kursi yang ada dibalkon  tiba tiba rey berhenti karna ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

Kotak apa itu batin rey.

Rey menengok kebelakang untungnya saja syi masih izin kekamar mandi, setelah melihat situasi aman rey mulai mengambil dan membuka kotak hitam yang diikat menggunakan pita merah. Setelah dibuka, rey menutup mulutnya dan mata melotot tidak percaya dengan hal ini.

"Astaghfirullah apa ini" gumam rey, rey mendengar pintu kamar mandi terbuka dengan cepat ia menutup kembali kotak ,mengikatnya menggunakan pita merah dan menaruhnya lagi ditempat semula.ia berpura pura bermain hp dikursi yang ada dibalkon.

"Sudah selesai?" Tanya rey ketika melihat syi berdiri diujung meja, mukenah yang tadi ia pakai sudah digantikan dengan jilbab phasmina bewarna dusty pink .

"Iyha yaudah langsung berangkat aja" kata syifa yang menuruni tangga terlebih dahulu.

Dalam perjalanan rey masih memikirkan masalah kotak hitam tadi, itu sangat mengganggu pikiranya.

Sambil menunggu teman temanya yang belum datang syifa duduk dikursi yang disediakan didepan pos keamanan.

Syi mengedarkan pandanganya ke arah tak menentu dia sangat gabut kenapa tadi tak membawa hp. Saat ia melihat pohon pohon yang rindang tk sengaja melihat seseorang menggunakan baju serba hitam dan mengarahkan pisau yang akan dilayangkan pada rey yang asik melamun. Orang itu tengah fokus dengan apa yang ia bidik, tanpa aba aba orang itu   melayangkan pisau ,syi langsung berdiri dan menarik tangan rey, untung saja saat itu posisi rey sedang bersandar ditembok dan asik melamun jadi saat syi menarik tanganya ia tak berontak. Mereka berdua jatuh ke aspal dan

Srettt

Pisau itu menancap di dinding yang digunakan rey untuk bersandar.mereka terjatuh dengan posisi tangan rey yang kiri memegang kepala  syifa dan tangan kirinya masih dipegang syifa.

Teman teman syifa melihat mereka terjatuh pun langsung berlari untuk menolong,  mereka tadi tak melihat saat pisau dilayangkan karna pada saat pisau dilayangkan mereka tengah asik bersenda gurau.

"Ran ran  lo gak papa" tanya darel sambil membantu syifa berdiri.

"Shh gue gpp " ringis syifa karna pinggangnya menghantam aspal ditambah lagi tadi kejatuhan tubuh rey yang sangat berat.

Darel membantu syifa berdiri dan rey dibantu daus. Setelah bangun syifa melihat orang itu masih berdiri disana dengan cepat syi berlari menuju orang tersebut, sayangnya orang itu langsung berlari ketika melihat syi menuju kearahnya.

"Bangsat gue kehilangan jejak" umpat syifa, syifa berjalan menuju pos tadi ia melihat teman temanya menatap dirinya dengan bingung.

" lu tadi ngapain ran?" Tanya raffa.

" pak rey punya musuh?" Syi malah bertanya ke rey dan menghiraukan pertanyaan raffa.

Rey yang mendengar pertanyaan syifa langsung syok.

Apakah dia kembali? Batin rey.

"Hello bang" edgar melambai lambaikan telapak tanganya di depan mata rey bukanya menjawab pertanyaan syifa ia malah melamun karna pertanyaan syifa.

"Eh iyha" kaget rey.

"Lo kenapa bang?" Tanya daus.

"Gue gpp" jawabnya dengan wajah datar.

"Gpp gimana tuh pisau untung gak kena ke pak rey" kesal syifa.

Mereka mengeriyitkan dahinya pisau apa yang dimaksud syifa.

"Pisau apa sih ran?" Bingung sakti.

"Ituh" syifa menunjuk pisau yang menancap ke dinding .

Raffa mendekati pisau tersebut " eh anjir nancepnya dalam sekali coy, gue gak bisa bayangin kalau bang rey gak ditarik syifa bisa nembus tuh pisau"

Daus membisikan sesuatu pada syifa tapi dijawab dengan gelengan kepala.

"Apa tadi mantan lu?" Bisik daus.

"Sudah i mikirmu mari makan bersamaku" ucapan sakti membuat edgar ingin sekali melayangkan batu dikepalanya itu.

"Orang lagi mikir serius malah diajak berjanda" kesal darel.

"Bercanda bang derel yang akuh cintah" koreksi raffa.

"Idih jijik gue sama lu "

"Kuy makan ditempat akang kan?" Tanya syifa.

"Ini baru prend gue kuy makan" ucap sakti sambil merangkul bahu syifa yang lebih pendek darinya.

Mereka berjalan dengan syifa dan sakti didepan.

"Ran" panggil sakti.

"Apa?"

"Tak kei kata tapi huruf R e ilangi" tantang sakti membuat sahabat syifa langsung berjalan mendekat. Rey yang tak paham dengan bahasanya pun memilih untuk mendengarkan saja.

"Ndang gage" jawab syifa

"Rumah"

"Umah"

"Rusak"

"Usak"

" pagar"

"Agar" jawab syifa dengan tidak fokus membuat sahabatnya tertawa terpingkal pingkal.

"Sumpah gar gue ngakak" ucap raffa dengan menabok bahu edgar.

"Shhh sakit dongo" ringis edgar.

"Ayu-ayu goblok" ucap daus yang masih dengan tawanya.

"Lah kok iso ilo" bingung syifa.

"La kan tak kon ngilangi huruf R e,  ora huruf ngarep e dongo"  jelas sakti.

"Kalian ngomong apa sih?" Tanya rey.

"Lah bang rey  gak tau?"

"Lu goblok apa tolol sih fa bang rey itu orang sunda malah lu tanya bahasa jawa ya gak bisa lah dongo" ketus edgar.

"Hehehe ya mangap" cengir raffa.

Diperjalanan raffa menggoda perempuan yang duduk sendiri dibangku taman.

"Eh eh berhenti tunggu sebentar" raffa berjalan menuju bangku yang ditempati perempuan.

"Aneh aneh aja tuh bocah" syifa menggeleng gelengkan kepalanya.

"Adhek sendirian aja" tanya raffa dengan nada genit.

"Uhuuyy pepet terus" teriak edgar.

"Iyha mas siapa ya?" Tanya wanita tadi.

"Masa depanmu" goda raffa sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Eaaa masa depan katanya orang dimarahin mamaknya aja masih nangis hahaha" tawa daus dengan memegang perutnya.

"Maaf mas saya sudah punya tunangan itu orangnya dibelakang mas"

Raffa menengok kebelakang dan lngsung disuguhkan bogeman disamping bibirnya.

Bug

"Akhhh" ringis raffa.

"Hahahaha cewe punya orang digodain hahahaha aduh sakit hahaha" puas edgar.

"Ngapian disini?"

"Hehehe nggak bang " raffa langsung berlari menuju tempat sahabatnya bahkan rey sudah tertawa terpingkal pingkal.

"Sayur depan dia sudah ada yang punya" ucap daus sambil memegang bahu raffa.

"Maksutnya" bingung rey.

"JANGAN NGAREP DE'E WES ENEK SENG NDE" teriak edgar disamping kuping raffa.

JODOHKU USTD MUDA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang