9

113 4 0
                                    

Sesampainya dilapangan syifa langsung menaiki panggung yang sudah disiapkan sekolah untuk mengisi acara acara jadi kalau ada acara sekolah tidak perlu menyewa panggung.sedangkan dibawahnya banyak anak anak yang menonton.

"MUSIKK" teriak raffa dan menyalakan sound yang sudah tersedia, semua terlihat santuy karna gedung lapangan sama gedung ruang guru itu berbeda jadi jika ada keramaian dilapangan guru tak akan mendengarnya.

"Sayang
Opo kowe krungu jerite atiku
Mengharap engkau kembali
Sayang
Nganti memutih rambutku
Rabakal luntur trenosku" nyanyi darel menggunakan mic dengan tangan satunya diangkat keatas.

"Wes tak cobo ngelalekne jenengmu soko atiku
Sak tenane ra ngapusi isih terno sliramu
Duko pujane ati nanging koe ora ngerti
Kowe seng tak wanti wanti
Malah jebul sak iki koe mblenjani janji
Jare sehidup semati nanging opo bukti
Kowe medot tresno ku demi lanangan  liyo
Yowes ra popo insyaallah aku isoh, lilo" syifa bagian ngerap , yang jago bahasa jawa  hanya darel dan syifa. Maka dari itu dibagi menjadi dua syifa yang ngrap dan darel bagian slownya saja.

"Meh sambat kaleh sinten nyen sampun mekaten
Merana urip ku
Aku welasno nimas. . . . aku mesakno aku
Aku nangis, nganti metu eluh getih putih

Sayang
Opo kowe krungu, jerit e ati ku(eeee asek asek jos)
Mengharap engkau kembali(ya e ya e ya e ya)
Sayang
Nganti memutih rambut ku
Ra bakal luntur tresno ku"lanjut darel dengan diikuti sorakan heboh dan jogetan dari siswa/ siswi yang berada dilapangan.banyak yang nonton ada yang dipinggir lapangan atau dari luar kelasnya.

"Hari demi hari uwes tak lewati
Yen pancen dalane kudu kuat ati
Ibarate sego uwes dadi bubur
Nanging tresno iki ora bakal luntur
Sak tenane aku iki pancen tresno awakmu
Ora ono liyane sing isoh dadi pengantimu
Gur kanggo awak mu seng cocok neng ati ku
Nganti atiku jerit  ati mu ra bakal krungu" lanjut syifa.

"Meh sambat kaleh sinten nyen sampun mekaten
Merana urip ku
Aku welasno nimas. . . . aku mesakno aku
Aku nangis, nganti metu eluh getih putih

sayang opo kowe krungu
jerite atikumengharap engkau kembali
sayang
nganti memutih rambutku
ra bakal luntur tresnaku"nyanyi darel sambil menyalakan smook boom dari adhek kelasnya sewaktu syifa ambil bagian menyanyi.

"sayang opo krungu
tangise atikumengharap
koe bali neng jero ati
iki nganti rambutku putih,
nangis eluh dadi getih
mbok yo gek ndang bali ngelakoni
tresno suci aku marang sliramu
do ragu ning atiku
aku ra iso ngapusi sak tenane neng atimung kanggo sliramu cintaku tetap abadiselamanya sampai akhir hayat ini"lanjut syi.

"meh sambat kalih
sintenyen sampun mekaten,
merana uripku
aku welasno ningmas,
aku mesakno aku
aku nangis nganti metu eluh getih putih
sayang opo kowe krungu
jerite atiku mengharap engkau
kembalisayang nganti memutih
rambutkura bakal luntur tresnaku"lanjut darel

"percoyo opo pepujamu
cintaku tetap abadi" darel dan syifa menyanyi diakhir lagu dengan bersama sama.

Prok prok prok

"Trimakasih semuanya"  ucap darel dan syifa seraya membukukan badanya.

"LAGI DONG FA" teriak salah satu siswi.

"Tenang ges tenang slow masih banyak waktu ini" ucap raffa dengan nada songongnya.

"Ada yang mau rekomendasi?" Tanya daus.

Saat riuhnya mau ngusulin lagu tiba tiba ada adhek kelas laki laki naik ke panggung dengan napas yang tidak beraturan.

"Hah hah kak hah"

"Napas dulu napas ambil napas buang napas lagi buang lagi napas  jangan dibuang mubazir" ucapan sakti yang terakhir membuat syifa ingin saja membuangnya dirawa rawa.

"Goblok sia" sewot syifa sambil menyentil dahi sakti dengan tidak santai.

"Ashhhhh galak amat sih" ringis sakti.

"Ada apa?" Tanya syi pada adhek kelasnya ini.

"Didepan ada yang nyari kakak rame banget kayanya mau buat rusuh disekolah kita"  adhek kelas itu terlihat sangat ketakutan.

Datang juga ternyata batin syifa.

Syifa mengkode ke 5 sahabatnya untuk ke gerbang saat berjalan ke gerbang syifa mulai melepaskan satu persatu atributnya seperti sepatu yang ntah dibuang kemana jas osis yang sampirkan dipundaknya, dasi yang diikat dikepalanya ,baju dikeluarkan saat sudah dekat dari gerbang syifa merobek rok sekolahnya dan terlihatlah celana jins yang sangat pas untuk ukuran dirinya. Sahabatnya pun sama tapi hanya melepas dasi, melepas 2 kancing baju terlihatlah dada yang sangat gagah dan jangan lupa mengeluarkan bajunya. Semua orang menatap mereka ber 6 dengan wajah cengo sudah lama dia tidak melihat geng gesreknya ini tawuran,moment langka memang.

Saat sudah sampai didepan gerbang terlihatlah mantan syifa sepertinya dia tidak terima jika diputuskan begitu saja.

"KELUAR LO SYIFA" teriak fajar.

"Wohhhhh sabar prend" jawab syifa dengan wajah tengilnya.

Darel dan edgar yang mendapatkan intruksi untuk membuka gerbangnya pun langsung berjalan untuk membuka gerbang, saat darel dan edgar sibuk dengan gerbang berbeda lagi dengan Raffa dan sakti mereka mengambil meja dan kursi yang tersedia dipost penjaga gerbang.

Saat gerbang terbuka lebar terlihatlah syifa duduk dengan angkuhnya dikursi didepanya ada minuman yang tadi ia buat dikantin dan dibelakangnya berdiri kelima sahabatnya dengan bersedekap dada. Seperti ratu bukan?.

Syifa menuangkan minuman tadi digelasnya lalu meminumnya sambil menatap didepanya terlihat geng cobra menatapnya dengan tatapan tajam,syifa yang ditatap tajampun menaikan alisnya.

" ada yang salah?"

"Gak usah sok kuasa lo anjing" ngegas wanita yang syifa yakini itu inti cobra yang diketuai oleh mantan pacarnya siapa lagi kalau bukan fajar mahendra.

"Lah emang gue berkuasa" jawabnya dengan meminun minuman tadi.

Fajar mendekati syifa dan membisikan sesuatu padanya " lu jangan macem macem sama gue putri angkatnya DARWIN" bisik fajar.

Syifa langsung berdiri menyamakan tingginya dengan fajar walaupun harus menaiki kursi yang ia duduki tadi "its oke wae mas its oke wae aku ra popo aku ra popo aku ra popo" nyanyi syi dengan wajah tengil yang dibuat buat.

"Bangsat" umpat fajar dengan emosi yang sudah diumbun umbun.

Syifa menghiraukan umapatan fajar ia memilih untuk naik kemeja.

JODOHKU USTD MUDA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang