[.07.]

3.3K 571 82
                                    

Name : Han Jisung
Gender : Male

Controller ✔
• input memory Sp 1.0 ✔
• actuator  —
• Sensor —
• E-Battery —
• Chassis, Support Arm and Other —

Automatic Arm selesai di kerjakan, percobaan dilakukan xx-xx-xx. Termasuk Actuator General 1.0 dan sensor untuk visual, audio dan kesensitifavan

Jisung berdecak, ia sama sekali tidak mengerti jenis file apa yang sedang dibacanya saat ini. Dan juga mengapa tulisan tersebut membawa namanya?

Ia pun melihat sebuat postur tubuh manusia dan tepat di bagian tengkuk terisi oleh benda asing yang persis seperti milik jisung. Di sana tertulis input memory tipe Sp 1.0 dan di beri tanda selesai yang artinya benda tersebut sudah berhasil tertanam

Bukankah file ini tentang dirinya? Lalu apakah bagian-bagian selanjutnya yang belum di tandai akan segera tertanam dalam tubuh jisung? Seperti actuator, sensor dan support Body lainnya?

Apa minho berniat menjadikannya sebuah robot atau semacamnya?

"Sial-"

"Siapa yang kau maksud dengan sial?"

Jisung bangkit terhentak, ia terkejut bukan main saat mendapati minho sudah berdiri tepat di belakangnya dengan wajah yang terlihat amat jengkel

"Kau! Apa maksudnya ini?! Apa maksud yang ada di dalam sini hah—"

Ucapan jisung terputus saat minho cengkram dagu jisung dengan cukup kuat. Minho selalu benci dengan tatapan nyalang yang tertuju ke arahnya, ia benci di pojokan apalagi dengan seseorang seperti jisung yang bukanlah siapa-siapa

"Urghk—" jisung remat tangan minho yang mencengkram dagunya hingga tubuh kecil jisung terangkat dan menjinjit karenanya

"Apa sekarang kau mau berontak? Apa kau sadar dengan posisimu yang sudah ku beli?"

Jisung mencakar punggung tangan minho karena ia bersumpah cengkramannya sangatlah menyakitkan, jika minho tidak segera hentikan cengkramannya maka rahang jisung akan remuk

BRUK

akhirnya minho benar melepasnya, mendorong jisung hingga tubuh kecil itu terjerembab membentur badan ranjang

"Dengar baik-baik, kau tidak bisa berontak. Sadar tentang posisimu yang sudah ku beli dengan harga yang tidak sedikit. Kau pikir kau bisa kabur begitu saja hm?

Jika kau melihat isi dari file tersebut, kau pasti bertanya benda apa itu? Maka aku akan menjawab, seluruh benda itu akan masuk kedalam tubuhmu seluruhnya. Tidak hanya bagian dalam namun juga seluruh anggota tubuhmu akan ku ubah dengan bahan metal itu"

Jisung dengan wajah terkejutnya tidak lagi bisa keluarkan kata-kata. Menatap minho dengan pandangan tak percaya. Bukankah perlakuan minho sama saja dengan kriminal?!

"Secara tidak langsung kau akan membunuhku, dan itu perbuatan yang dilarang dalam perjanjian saat kau membeliku!"

"Lalu apa? Kau akan kembali ada mereka? Para penjaga bordil saja bahkan tidak menyukaimu, kau ingin meminta perlindungan pada mereka hah?"

Minho berjalan, dekati jisung yang masih terduduk di lantai karena lemparan sebelumnya. Dengan santai tanpa beban ia menjambak surai kecoklatan jisung, menarikny hingga kepala jisung menenggak nyeri

"Siapa yang bilang aku akan membunuhmu jisung, aku hanya akan mengganti nyawamu dengan RNG ciptaan ku. Kau akan tetap hidup, dengan kontrol dariku jadi tidak akan ada pelanggaran atau tindak kriminalisasi karena kau tetap akan hidup-"

PRANG!!

Minho meringis, tubuhnya terhuyung kesamping saat sebuah lampu meja berhasil membentur kepalanya hingga tetesan darah mulai mengalir turun

Jisung mendorong kembali minho hingga jatuh terlentang. Ia naik ke atas tubuh lelaki itu dengan potongan benda dari lampu yang ia pecahkan sebelumnya. Jisung ayunkan tangamnya ke arah minho—target utamanya adalah leher minho juga dada

Jisung ingin hilangkan kesadaran lelaki di hadapannya itu lalu kabur sesegera mungkin, namun belum sempat tangannya berayun, minho lebih dulu menahan tangannya. Cengkram serpihan kaca dalam telapak jisung hingga tangannya alirkan darah pekat

"Brengsek, jika tau akan begini aku tidak sudi di beli oleh mu"

"Sayangnya kau tidak bisa menolak. Dasar jalang kecil"

Minho melipat tangan jisung, membuat serpihan kacanya terlempar jauh. Dengan gerak cepat minho menarik jisung jatuh ke atas ranjang, menahan pergerakan jisung dengan cekikannya

Jisung meronta sambil cengkram kemeja yang minho gunakan. Nafasnya terputus karena kesulitan raup oksigen yang terbatas hingga tenaganya terkuras habis

Setelah tenaganya total habis barulah minho lepas cekikannya. Angkat tubuh jisung bak karung beras di pundak lalu membawanya pergi keluar ruangan

Jisung tidak lagi memiliki tenaga untuk kembali berontak, ia hanya bisa pasrah dan membiarkan kemana minho mebawanya pergi. Tetesan darah pada pergelangan minho membentuk jejak di sepanjang jalan yang dilewatinya

Jisung harap sekertaris Oh melihat dan bisa membantunya walau itu tidak akan mungkin mengingat lelaki itu adalah bawahan minho

Jisung selalu merasa hidupnya buruk namun dari segala kesialan yang ada dalam hidupnya, bertemu dengan minho adalah kesialan terbesarnya dalam hidup

-Tbc.

[25] RNG-2.0 || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang