[.09.]

3.3K 542 74
                                    

"Menurutmu, apa aku terlihat seperti lelaki baik?"

"...."

"Aku tidak merasa penampilanku terlihat seperti orang baik. Beberapa client ku dulu mengira aku masih anak sekolah menengah"

"...."

"Tidak sopan, mereka tidak tau kemampuan mulutku dalam memblow penis mereka"

"..."

"....." jisung menghela nafas, sejak tadi hanya dirinya yang mengoceh sementara minho sibuk dengan laptop di pangkuannya, jisung yang bersandar pada pundak minho akhirnya ikut menatap apa yang sebenarnya minho lakukan

"Kau pandai mendesign, apa yang ingin kau buat? Patung? Huh... Tapi ini tidak terlihat seperti patung" jisung berdecak karena pada akhirnya ia menyerah untuk menebak

Minho sedang merancang sesuatu di dalam layar laptopnya, seperti sebuah patung dengan tubuh lengkap namun di seluruh tubuhnya terdapat garis-garis memanjang berwarna-warni

Jisung yang tengah bersandar di pundak minho kemudian menguap karena kantuk. Tangannya bergerak mengusak mata sebelum akhirnya ia selipkan pada jemari minho yang sibuk dengan mouse

"Bagaimana proporsi tubuh nya menurutmu?" minho bertanya, membuat jisung yang semula hampir terpejam kembali terbuka

"Mh, bagus. Seperti manusia sungguhan, tapi bukankah ini tubuh lelaki?"

"Hm"

"Kalau begitu kenapa tubuhnya kecil? Kakinya pun terlihat seperti tongkat. Seharusnya kau membuatnya lebih besar seperti ukuran lelaki pada umumnya"

Diam-diam minho terkekeh, berusaha menahan tawa saat mendengar ocehan jisung tentang proporsi tubuh gambarannya di dalam layar

Jisung tidak berkaca atau apa? Pikir minho

"Aku membuatnya agar pas dengan tubuh manusia aslinya. Jadi tidak mungkin aku membuatnya lebih besar jika pemiliknya memiliki tubuh kecil yang mungil.

Gari-garis yang penuh warna di sekitar tubuhnya itu namanga actuator, mereka yang akan mengatur gerak, mengolah cahaya, visual dan audio menjadi respon gerak atau sejenisnya, jadi—"

Minho menatap ke samping saat merasakan kepala jisung jatuh ke atas dadanya diikuti dengkuran halus. Rupanya sejak tadi minho hanya mengoceh sendiri tanpa di dengar karena jisung sudah tidur lebih dulu

Well, tentu saja jisung tertidur, jam saja sudah menunjukan pukul satu siang. Terlebih lagi kegiatan beruntun yang mereka lakukan sebelumnya pasti membuat jisung kelelahan bukan main.

Minho menggeser tubuhnya, pindahkan kepala  dengan surai kecoklatan itu ke atas bantal, selimuti tubuh kecil telanjangnya dengan selimut tebal sementara minho kembali fokus pada pekerjaannya

Sekilas jisung memang mirip dengan masa lalunya. Namun jika jisung lelaki dengan mulut penuh celoteh, berbeda dengan masa lalunya yang lebih banyak diam dan bicara seperlunya

SRET

Minho mainkan surai jisung, menyapunya naik ke atas. Putari pipi gembul itu dengan ujung jari hingga puas. Lanjut jarinya bergerak sedikit kebawah atau tepatnya pada ranum merah muda dan sedikit kemerahan di ujung karena ia gigit sebelumnya

Bagaimana bibir ini melumat juga mengoral bagian sensitive tubuh dengan sangat lihai. Berapa lelaki dan wanita yang sudah jisung tiduri? Mengapa lelaki kecil ini melakukan hal tersebut padahal bisa saja jisung bekerja di tempat biasa seperti lelaki seusianya

Memikirkannya tidak akan berarti apapun, yang jelas kini lelaki itu sudah ia beli dari tempat menjijikan itu

Pandangan minho beralih pada layar laptop. Design tubuh yang sedang ia kerjakan sebenarnya untuk jisung. Tidak lama lagi 'Oprasi' akan berlangsung bagi jisung. Jadi minho harus benar-benar serius mengerjakannga agar tidak terjadi kesalahan atau sejenisnya

sambil menunggu proses Oprasinya datang, minho harus menjaga kondisi jisung stabil tanpa tekanan

"Hhhh" minho menghela nafas, memikirkannya membuat kepalanya berdenyut jadi ia memilih untuk beristirahat sejenak. Letakan laptopnya ke atas nakas lalu ikut masuk kedalam selimut berdampingan dengan jisung

Pekerjaan ini kadang membuat minho menjadi gila dan tanpa hati. Namun mau bagaimana lagi? Ia sudah terikat janji pada suatu perusahaan untuk membuatkannya jenis Humanoid Baru dengan rancangan yang ia buat sendiri

Jika di pikirkan lebih jauh, pekerjaannya terasa sangat gila. Bagaimana bisa ia mengubah manusia utuh menjadi sebuah robot dengan sensor dan metal di sekujur tubuh. Iya, rasanya benar-benar gila hingga minho penat sendiri memikirkannya.

Minho memutuskan untuk menjadikan projek ini yang terakhir, setelah pekerjaan ini selesai ia akan keluar dari pekerjaan nya.

Kelopak minho tertutup dengan nafas yang mulai teratur, bersamaan dengan minho yang masuk ke alam mimpi, jisung membuka kelopaknya dengan diikuti suara rintihan kecil

Tubuh kecilnya duduk dengan kepala merunduk menahan sakit.

"A-awhh shh sakit"

••••

Sekertaris Oh berjalan masuk kedalam ruangan sang tuan besar, menuangkan Air mineral hangat ke dalam gelas. Lamat-lamat ia menatap Minho yang masih lelap di atas ranjangnya seorang diri

"Hhhh" helaan nafas panjang terdengar, rasanya baru kemarin ia bertemu dengan minho di usianya yang masih sangat belia. Sekarang lelaki dengan hidung bangir itu sudah sangat dewasa

Visualnya bukan main, di tambah otak jenius juga kekayaan yang tak akan habis. Namun karena suatu alasan minho menunda pernikahan dan memilih fokus pada karir. padahal jika minho ingin, begitu banyak wanita di luar sana yang bersedia dinikahinya

"..ugh-" minho mengerinyit pegangi dahi yang berdenyut, dapati sekertarisnya yang sedang berdiri tepat di samping ranjang, tapi dimana jisung? Sebelumnya ia tidur bersama lelaki mungil itu

"Tuan, apa anda baik-baik saja?"

Minho mengangguk, meneguk gelas berisi air hangatnya lalu bergegas memakai bathrobe. Tungkai dengan paha tebal itu bergerak menuju pintu keluar

Tujuannya satu, kamar dengan pintu berwarna biru pudar

CKLEK

"....?"

Minho menghela nafas saat matanya beradu dengan sorot jisung. Lelaki dengan tubuh mungil itu sedang berdiri di balkon kamar sambil menghisap batang nikotin di sela bibir

Minho kira ingatan jisung tentang pertengkaran malam itu kembali dan membuat lelaki itu kabur. namun untungnya tidak.

"Oh hai, sayang"

Jisung bersandar sejenak lalu mematikan rokoknya. Ia melangah dekati nakas saat melihat minho merunduk memijat kening

TUK

Jisung menyimpan vas yang sebelumnya ia genggam dan sebunyikan di balik tubuh.
"Belum" bisiknya dengan nada selembut angin malam

Peluk tubuh minho sambil sandarkan kepalanya pada dada bidang itu. "Kau mencariku?"

"Hm."

"Ada apa?"

"Untuk mengajak mu Makan malam bersama"

Jisung tersenyum, genggam jemari minho dengan lembut lalu membawanya keluar dari kamar.

-Tbc.

cieeee Rng punya cover sendiri dari ms series lainnya hahaha.

[25] RNG-2.0 || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang