Jika saja minho menyadari lebih dulu. Jika saja minho sadar akan hari dimana jisung lebih banyak diam saat jam pelajaran selesai di sore hari
Gelagat aneh jisung yang membuat minho kerutkan kening berkali-kali. Wajah redup jisung saat itu adalah tanda jika sebenarnya jisung sudah memiliki orang tua angkat yang siap mengadopsinya, dan bisa membawanya kapan saja.
Jika saja minho menyatakan perasaanya lebih dulu, jika saja minho beberkan tujuan hidup yang ia tata bersama jisung kedepannya, uang yang ia hasilkan dari olimpiade, tabungan yang ia kumpulkan untuk biaya hidup dan konpensasi. Mungkin semua tidak akan berakhir dengan perpisahan ...
Lalu, bagaimana bisa ia bertemu dengan jisung di rumah bordil? Apa orang tua angkatnya tega membiarkan jisung hidup seperti sampah jalanan?
Dan sialnya saat takdir mempertemukannya kembali dengan jisung, ia malah menghancurkannya.
"Tuan" sekertaris Oh menatap minho dengan khawatir. Lelaki itu sibuk dengan tubuh jisung yang ia otak-atik membuar keringat bersatu dengan tubuh basahnya karena terguyur hujan.
"Tuan minho" sekertaris Oh kembali memanggil karena khawatir dengan banyaknya luka gores pada telapak minho. Beberapa kali ia mendengar desis nyaring saat minho menusuk tengkuk jisung dengan Suntikan berisi cairan khusus penghantar panas
Untuk sementara minho mencharge actuator inti pada tubuh jisung, ia kemudian beralih Pada frame di tubuh jisung yang merunduk. Beberapa bagiannya tidak bisa berfungsi karena korslet sementara lainnya bisa berfungsi namun akan sangat berbahaya jika minho mengaktifkannya dalam kondisi jisung yang masih tak sadarkan diri
Selesai dengan Frame, actuator dan sensorik gerak. Minho beralih pada Support pergelangan jisung yang patah
Minho terdiam sebelum dirinya sempat memutar baut pada pergelangan ringkih itu, membuat sekertaris Oh khawatir akan kondisi minho "tuan minho, anda baik-baik saja...?"
"tolong keluar, biarkan aku bersama jisung untuk sementara waktu" ucap minho dengan nada lirih dan tundukan kepalanya. Sekertaris Oh paham, tanpa bertanya lebih jauh ia menganggukan kepala dan pamit undur diri sambil menutup pintu ruangan
"......"
Minho kembali mengangkat kepala dan memutar baut pada pergelangan jisung. Tidak ada suara apapun selain denting dari battery di tubuh jisung yang sedang di charge.
Diantara keheningan, minho mengigit bibirnya erat hingga memerah. Tangannya bergetar saat baut yang ia putar gagal menyambung dengan tubuh jisung
Telapak metal milik jisung jatuh berdenting di atas lantai, membuat minho mengusakkan wajahnya kasar. Tak lama kemudian sesuatu menetes
Bulir kristal bening jatuh basahi pipi dingin minho. sekuat tenaga ia menahan tangis, namun pada akhirnya pertahanannya runtuh melihat hancurnya tubuh jisung
Batrai yang berdenging dan berwarna merah itu sama sekali tidak mengisikan dayanya kedalam tubuh jisung. Prosesor juga support dalam komponen jisung rusak total karena air juga sengatan daya
Bagaimana minho mengembalikannya ? Bagaimana bisa minho menangangi kekasihnya sendiri yang ia rakit
"Hiks .. Hannie" adalah nama panggilan pertama yang minho beri pada cinta pertamanya di dalam panti asuhan. Hannie si lelaki manis bermata bulat dan pipi penuh itu adalah cinta pertama dan satu-satunya
Namun sialnya mereka kembali dipertemukan dalam kondisi berbeda. Minho benci karena ia telat menyadari, minho benci karena mengubah kekasih hatinya hingga demikian, minho benci menjadi perakit ...
KAMU SEDANG MEMBACA
[25] RNG-2.0 || MinSung
FanfictionMinho memiliki senjata. Senjatanya memiliki Mata jeli dan tajam setajam elang, mulut nya penuh dengan untaian kalimat yang mampu menjerat mangsa. Senjatanya menyukai sentuhan, namun jika melewati batas, jangan harap bisa kembali dengan kondisi...