Dari segala penjelasan singkat itu, jisung menyimpulkan jika dirinya akan dirubah. Ini terdengar aneh dan gila, sebenarnya jisung sangat tidak percaya jika manusia bisa di ubah sedemikian rupa. Ia pun tidak tau minho melakukan itu untuk tujuan apa
Namun jika memang benar dirinya akan di rubah menjadi hal lain..... Ia harus memikirkan cara kabur dari rumah besar tersebut
Jisung menyadari hal tersebut saat dirinya hendak tidur. Saat itu kepalanya berdenyut hebat hingga perutnya mual, sesuatu di dalam dirinya terasa berdentum lalu beberapa potongan ingatan masuk kedalam kepala bagai putaran film usang
Sialnya jisung tidak ingat seluruhnya, namun satu hal yang ia ingat. Jisung harus pergi dari rumah tersebut
"Apa ada sesuatu yang mengganggu mu?"
Jisung tersadar dari lamunan. Rupanya sejak tadi ia melamun tanpa ia sadari, minho sampai menghampirinya ke taman dan menepuk bahu perlahan
"Tidak ada, hanya saja....rumah mu sangat besar dan mewah, butuh berapa lama kau memiliki ini semua? Aku hanya menebak-nebak"
"Kau hanya membuang waktu."
"Iya. Lagipula waktu ku tidak begitu berharga, jadi ku sia-siakan hanya untuk memikirkan hal yang tak berguna"
Minho menaikan sebelah alisnya saat mendengar nada bicara jisung yang berbeda dari biasanya. Lelaki itu terlihat lebih serius saat sedang menyendiri
"Aku menghabiskan sebagian besar hidupku untuk bekerja mengejar cita-cita menjadi seorang ilmuan. Namun gagal, kerja kerasku hanya sebatas pekerja kantor biasa. Gaji yang dihasilkan tidak sebesar yang ku bayangkan"
".....terdengar tidak masuk akal"
"Rumah ini bukan sepenuhnya milik ku. Aku bekerja sampingan dengan ilmu yang diberi oleh seseorang. Ilmu itu ku gunakan dan membuatku menghasilkan uang yang lain, aku membeli rumah ini pada akhirnya"
"Intinya rumah ini adalah milikmu, minho"
Minho tidak menjawab lebih jauh, ia hanya kulum Senyumnya yang membuat jisung total membungkam dengan ekspresi terhenyak.
Minho terlihat dua bahkan tiga kali lebih tampan saat senyum. Sorot yang saat ini minho tunjukan pun terlihat berbeda dari biasanya. Apa minho sedang membicarakan seseorang yang di sukainya? Karena minho saat ini terlihat jauh lebih hidup
"Jadi Apa pekerjaan mu sebenarnya?"
"Aku hanya pekerja kantor biasa"
"Lalu pekerjaan sampingan yang kau maksud?"
"Kau tidak memiliki hak untuk mengetahuinya"
"Begitu, kau benar."
Minho bangkit dari duduknya, menatap ke arah jisung dengan pandangannya yang kembali seperti semula. Jisung yang paham kemudian ikut bangkit dan ekori minho masuk kedalam rumah
"Apa kau benar-benar ingin mengetahuinya"
"Huh?"
"Pekerjaan sampinganku. Apa kau ingin mengetahuinya?"
"Aku tidak memaksa"
Minho berdiri tepat di depan pintu khusus dimana ia sering mengerjakan pekerjaannya. Pintu besar itu dibuka membuat udara dingin dapat jisung rasa dengan jelas
Ruangan tersebut terasa jauh lebih dingin, dan yang membuatnya terdiam adalah saat matanya menatap berbagai jenis alat-alat yang terbuat dari metal, solder berbagai ukuran, besi, kabel berbagai warna dan sebagainya.
Satu lagi yang membuat jisung terperangah. Tepat di depan matanya berdiri sebuah patung dengan postur persis seperti tubuhnya. Patung itu tertutup oleh bahan keras
Jisung mengigil, ingatan tentang cerita rekannya kembali masuk kedalam kepala membuat jisung merasa mual dan bergetar.
Modifikasi, humanoid dan semacamnya sungguh ada. Dan jisung bertemu dengan salah satu pembuatnya
TAP
Minho merangkulnya, namun jisung merasa was-was. Lelaki dengan hidung bangir itu susuri tubuh sang patung dengan ujung jari.
"Proporsi tubuhnya terlihat seperti manusia nyata. Dibalik tubuh ini ada sesuatu yang bisa menghubungkannya dengan manusia, namanya RNG dan ini akan menjadi pekerjaan ku yang terakhir"
Rangkulannya terlepas, minho berbalik dan berjalan menuju nakas lainnya. Jisung menatap dengan hati-hati, dua tangannya mengepal di sisi kanan dan kiri tubuh. Tidak ada sesuatu untuknya melukai minho terlebih ia pun tidak bisa sembarang bertindak karena jisung tau minho lelaki yang pintar tanpa bisa lengah
"Pekerjaan yang aneh. " gumam jisung yang kemudian beranjak keluar dari dalam ruangan karena perutnya benar-benar terasa mual.
Sementara itu minho membiarkan saja jisung pergi. Perlahan sifat demi sifat jisung mulai terlihat, jisung yang biasa bermulut nakal dan bertingkah layaknya pelacur kini terlihat jauh lebih normal dari biasanya.
Entah apa yang saat ini sedang jisung pikirkan namun minho merasa ada sedikit perubahan sifat dari lelaki bertubuh mungil itu
—Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[25] RNG-2.0 || MinSung
FanfictionMinho memiliki senjata. Senjatanya memiliki Mata jeli dan tajam setajam elang, mulut nya penuh dengan untaian kalimat yang mampu menjerat mangsa. Senjatanya menyukai sentuhan, namun jika melewati batas, jangan harap bisa kembali dengan kondisi...