°°°
Udara dingin malam ini entah mengapa terasa cukup mengigit di kulitnya yang tak tertutup kain apapun. Minho sudah selesai dengan urusan pembedahan mendadaknya, ia pun sudah menyelesaikan laporan untuk ia rapatkan dua hari kedepan. Sekarang saatnya untuk beristirahat
Ya, beristirahat. Seharusnya begitu, namun sejak tadi matanya terus menoleh ke samping dimana jisung diletakan berdiri pada sebuah alat dengan kabel yang lingkari pinggul rampingnya
Tubuhnya sedang di Charge, dan ini sudah tiga jam lewat, seharusnya RNG dalam tubuh jisung sudah bisa diaktifkan dan diajak berinteraksi
TAP'
TAP'
TAP'
Minho langkahkan kakinya dekati tubuh kaku jisung. Rupanya tubuh yang ia rancang sedikit lebih kecil dari tubuh asli jisung, membuat jisung terlihat jadi lebih mungil di matanya.
Minho mengambil potongan metal berbentuk tangan dari atas meja. Ia menyambungkannya pada pergelangan jisung, memutar telapak itu dan menggabungkannya dengan partikel berkedip di dalam sana hingga telapak itu menyatu rekat
Minho kembali mengangkat telapaknya untuk menyibak surai kecoklatan jisung. Rasanya masih sangat lembut dalam sentuhan, jisung masih terlihat seperti layaknya manusia—padahal sudah tidak
Minho membalik tubuh jisung sejenak, menatap actuator control panel di belakang tengkuknya yang berkedip-kedip selama melakukan pengisian daya. Minho menahan nafas untuk sejenak dengan jari yang sudah berada pada tombol
Ia hanya perlu menekan tombol tersebut, maka dengan begitu jisung akan membuka matanya
"Haruskah aku melakukannya?" gumam minho karena sesungguhnya ia pun tidak tega melakukannya. Namun jika tidak ia periksa sekarang.... Bagaimana jika mesinnya kembali rusak dan gagal? Lalu pembedahan pada jisung hanya akan sia-sia
"Hhhh,—" pada akhirnya minho tekan tombol di balik tubuh jisung lalu ia posisikan kembali tubuh jisung untuk berdiri sempurna seperti semula
Minho melipat tangannya di dada. Menatap kedepan atau tepatnya pada wajah jisung yang pucat tanpa warna
Kepala dengan surai kecoklatan jisung bergerak perlahan. samar-samar minho dapat mendengar deru mesin mulai bekerja, suara cekitan ringan pun terdengar jelas tiap kepala jisung bergerak lambat—hingga kemudian kelopak itu terbuka
Terbuka.
Benar-benar terbuka dan mengarah pada manik minho. Menatap dalam diam.
Minho tertegun, sejak tadi jantungnya tak henti berdetak keras menanti respon seperti apa yang akan jisung beri setelah ia mengaktifkan RNG nya.
"Minho" adalah nama yang jisung ucap pertama kali setelah puluhan jam lamanya terpejam. Suara yang semula terdengar nyaring, cerewet dan penuh warna kini terdengar luar biasa datar.
Minho mengangkat telapaknya ke udara, ia bentangkan jari nya dan meminta jisung untuk sentuh telapaknya di depan wajah. Jisung hanya diam awalnya, lambat untuk merespon, namun kemudian telapak mungilnya tetap terangkat dan di satukan dengan telapak minho
Sensorik dalam tubuh jisung benar-benar berfungsi dengan baik. Hanya saja geraknya yang belum lancar membuat jisung terlihat bingung dalam geraknya
"Aneh. Ada apa dengan leherku... Tubuh ini terasa sulit untuk ku kendalikan."
"Apa ada sesuatu dari tubuh mu yang terasa panas?" minho bertanya dan lagi-lagi jisung lambat dalam merespon, ia hanya berkedip dengan kedipan yang kaku
"Tidak ada. Tapi—ada beberapa angka juga tulisan dalam pandanganku"
Minho paham. Angka itu menunjukan daya dalam tubuh jisung, dan tulisan yang jisung maksudkan itu adalah penanda atau bisa berfungsi sebagai task atau sejenisnya yang bisa minho atur nantinya
"Berhasil. Syukurlah" minho rengkuh tubuh mungil jisung, letakan tangannya pada pinggul ramping itu dan istirahatkan kepalanya pada pundak sempit jisung
Minho tidak lagi mendengar detak jantung di sana.
Jisung tidak merespon pelukan minho, ia hanya terdiam kaku dengan pandangan lurus tanpa ekspresi selain senyum kecil yang memang sengaja minho setting
Karena jisung akan menjadi bagian dari perusahaan di bagian display. Wajah jisung harus selalu tersenyum ramah menyambut tamu
"Minho"
"...."
"Minho"
Minho angkat kepalanya dari sandaran, menatap jisung yang terus memanggil namanya tanpa henti. "Ada apa?"
Namun jisung tidak kembali menjawab. Hanya diam, diam dan diam
Tanpa minho ketahui jika jisung di dalam sana tengah kebingungan bukan main dengan tubuhnya yang terasa asing.
Otaknya merespon pertanyaan minho.Jisung ingin bertanya mengapa tubuhnya sulit dikendalikan? Mengapa jantungnya tidak lagi berdetak? Mengapa hatinya terasa hampa? Dan .....
Bayangan masa lalu yang tidak jisung ketahui milik siapa tak henti masuk kedalam otaknya. Seperti Memberi sinyal jika minho bukan seseorang asing dalam hidupnya
Ada perasaan di dalam hatinya yang membuat jisung ingin mengerang dan menangis keras. Namun jisung belum tau apa itu.
Semuanya terasa janggal dan semuanya terasa tiba-tiba hingga jisung kesulitan untuk mencerna apa saja yang telah terjadi padanya ....
—Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[25] RNG-2.0 || MinSung
FanfictionMinho memiliki senjata. Senjatanya memiliki Mata jeli dan tajam setajam elang, mulut nya penuh dengan untaian kalimat yang mampu menjerat mangsa. Senjatanya menyukai sentuhan, namun jika melewati batas, jangan harap bisa kembali dengan kondisi...