Part 26✔️

75 37 48
                                    

"Belum semuanya. Ada satu orang lagi yang belum gua bunuh, lo mau tau siapa," Leo menganggukkan kepalanya. "Orang itu adalah lo Leo."

Aldi mengambil kembali samurainya dan mendorong Leo hingga menabrak pohon serta kedua tangan Leo ia gores dengan samurainya.

"Lo iblis Al, lo bukan manusia. Lo bakal nyesel setelah ngelakuin ini, apa lo bakal bun-akh."

Belum sempat Leo menyelesaikan kata-katanya Aldi telah memenggal kepala Leo langsung di hadapan Rissya.

"Iya Le gua bakal bunuh lo."

"Ke-kenapa lo bunuh Leo? Kenapa lo bunuh Leo juga Aldi, dia sahabat lo satu-satunya bahkan dari dari kecil kalian udah sama-sama tapi dengan teganya lo malah bunuh dia?"

"Karna dia udah berani menyukai lo secara diam-diam gua ga suka itu."

"Kenapa lagi-lagi gue yang jadi alasan lo bunuh mereka Al. Kenapa harus gue? Padahal kita udah baikan?" tanya Rissya.

"Seperti yang gua bilang tadi, gua ga suka liat lo deket sama cowok ataupun ada yang suka sama lo secara diam-diam gua benci itu."

"Bunuh gue Al."

"Gua ga bakal bunuh lo sayang," ujar Aldi dengan nada menggoda. "Gua ga bakal bunuh orang gua sayangi."

Aldi berjalan mendekati Rissya tapi Rissya segera berlari sejauh mungkin dari Aldi. Tiba-tiba di tengah jalan ia menabrak seseorang yang ia kenali dan orang itu adalah Kakaknya Rissya.

"Loh dek kenapa nangis? Kamu habis dari mana, kenapa lari-larian gini?" tanya Dito.

"Bawa gue kabur dari sini Bang, tapi jangan pulang kerumah kita ke apartemen Abang aja nanti gue cerita kenapa gue nangis," ujar Rissya.

Sedangkan di tempat kejadian tadi, Aldi tengah mengggerutu kesal kenapa gadis itu malah kabur darinya padahal rencana terakhir belum sempat terselesaikan. Ia lalu memutuskan untuk pergi dari sana tanpa membereskan mayat Leo dan Raihan.

Skip apartemen.

"Sekarang cerita kenapa lo bisa nangis-nangis gini terus lari-lari gak jelas?" tanya Dito.

"Jadi-"

"Yuhuuu gaes Babang Galen yang gantengnya cetar membahana datang mana karpet merahnya!!" teriak Galen tanpa memperhatikan keadaan sekitar di mana Rissya tengah menangis.

"Woy gila ade gua mau cerita lo malah teriak-teriak ga jelas lo kira ini hutan ha!!" marah Dito.

"Lah Sya kenapa nangis?" tanya Galen, Dito pun menjawab. "Makanya lo diem aja deh dulu ga usah banyak tanya."

"Sebelum gue cerita gue minta kalian jangan potong pembicaraan gue, boleh ngomong tapi nanti setelah selesai gue cerita. Buat Bang Galen setelah denger ini nanti terserah Abang mau ngapain mau penjarain kek atau bunuh kek terserah Abang, Rissya udah ga peduli lagi," jelas Rissya panjang lebar.

"Maksudnya apa si dek?"

"Diem dodol."

"Iya gua diem."

"Lanjut dek."

Mengalirlah cerita apa yang di alami Rissya dan apa yang di perbuat oleh Aldi, hingga akhirnya dimana Galen yang mendengar adiknya telah membunuh dua orang yang merupakan kakak kelas dan sahabatnya segera melaporkan tindakan tersebut ke polisi.

"Maafin Aldi ya Sya, gua janji setelah ini gua akan minta ortu gua untuk jeblosin Aldi ke penjara," ujar Galen.

"Gue gak nuntut lo buat masukin Aldi ke penjara Bang, ya terserah lo aja lagian gue juga gak bakal tinggal disini lagi kok. Gue bakal ikut Ayah, Bunda sama Abang ke Jepang mungkin bakal menetap di sana."

"Kalo Abang setuju sama Galen masukin aja tuh anak ke Penjara biar dia menebus kesalahannya."

"Terserah dah. Mending sekarang kita kerumah Bang Galen buat jelasin kejadian ini ke ortu Abang."

Berakhir atau Kembali? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang