Part Four✔️

239 121 20
                                    

Skip ditaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Skip ditaman.

Sesampainya ditaman yang tidak jauh dari rumahnya Aldi duduk dibangku taman tiba-tiba dari ujung taman terlihat seorang laki-laki yang sangat Aldi kenal.

Siapakah dia? Hayo-hayo siapa? Emm kira-kira siapa yak? Nanti deh di kasih tau.

~~~~~~

"Woy Bang sini!!" teriak Aldi sambil melambaikan tangannya. Yang di panggil pun menoleh dia rada-rada bingung yang manggil siapa kaya pernah lihat tapi lupa di mana dan ia pun segera berjalan menuju ke sana tanpa memperdulikan sang Ayah.

"Kenal lo sama gua?" tanya seorang pria tersebut bernama Dito. Masih ingat Dito kan?.

"Ya ampun Bang ya kenal lah lo kan Abangnya Mak Lampir pasti kenal dah gua. Wah-wah gua yakin 100% nih lo lupa sama gua kan?" tanya Aldi.

"Bentar-bentar lo bilang Mak lampir? Adek gua kan yang lo maksud? Satu-satunya orang yang manggil Adek gua gitu ya Aldi, apa jangan-jangan lu Aldi Adeknya kang Galon ya kan?" tanya Dito bertubi-tubi.

"Yo bang gua adik Bang Galen, nama abang gua Galen bukan Galon," Jawab Aldi.

"Lu juga nama Adek gua Rissya bukan Mak Lampir. Tinggal di mane lu Al?" tanya Dito

"Samping rumah lu Bang tadi pagi gua liat Adek lo masa gua di bilang setan Bang, pengen gua mutilasi Adek lo Bang," ujar Aldi

"Sebelum lo mutilasi Adek gua hadepin dulu Ayah gua." kata Dito sambil menunjuk ke arah Ayahnya.

"Dah ga berani gua bang ngadepin Om Daniel," kata Aldi.

"Gimana kabar lo? Sekian lama lo menghilang tiba-tiba muncul lagi kayak gini, lu gak kangen si mantan?" tanya Dito lagi.

"Alhamdulillah baik gua Bang, kalo lo?" tanya Aldi balik. 'kangen banget gua Bang gengsi lah kalo jujur,' ucapnya dalam hati.

"Alhamdulillah baik juga gua mah, gua dah mau pulang ni yuklah barengan sama Ayah gua," tawar Dito namun Aldi menolak tawaran Dito untuk pulang bareng.

"Luan aja bang gua masih mau disini," Ujar Aldi.

"Yo lah gua luan," Pamit Dito.

"Ga nyangka gua ketemu lagi sama dia satu-satunya mantan gua yang susah gua lupain, jujur gua masih sayang dia tapi karena kesalahpahaman gua dan dia terpisahkan. Njir sad banget hidup gua," Aldi berbicara sendiri tanpa sadar ada anak kecil di sampingnya.

"Kakak kenapa ngomong sendili? Kakak gila ya? Kata Mama aku kalo gila jangan diam ditaman kak, olang gila tuh tinggalnya di Lumah Sakit Jiwa," kata anak kecil itu dia cadel.

"Kakak bu-" belum selesai Aldi bicara anak kecil itu segera memotong perkataannya.

"Kata Mama, Daddy aku kelja di Lumah Sakit Jiwa loh kak, kakak kalo benelan gila aku bilang Mama nih buat suluh Daddy datang telus bawa kakak," kata anak kecil itu lagi.

"Dengerin Kakak yang tampan ini ya dek. Kakak gak gila dek tadi emang Kakak ngomong sendiri bukan berarti Kakak gila. tapi, Kakak lagi ngedrama iya itu drama hafalin dialognya.
Soalnya kalo menghafal di dalem hati Kakak suka lupa makanya sambil bersuara gitu hafalnya. Adek paham?" jelas Aldi panjang lebar.

"Nggak paham kak. Gimana kakak mau nggak masuk Lumah Sakit Jiwa?" tanyanya balik.

"Astaghfirullah kakak bukan orang gila dek, kakak pamit dulu ya," ujar Aldi meninggalkan anak kecil itu seorang diri. Gimana gak kesal ya kan di katain setan sama mantannya eh ketemu anak kecil dia di katain orang gila.

"Hahahaha Kakaknya ambekan padahal aku cuma belcanda, jadi kangen kak Aldi. Semenjak kak Lissya nggak sama kak Aldi lagi aku ga ada teman main bola," ucap anak kecil sambil menundukkan kepalanya.

 Semenjak kak Lissya nggak sama kak Aldi lagi aku ga ada teman main bola," ucap anak kecil sambil menundukkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Don't Forget Vote, Komen, Share.

Berakhir atau Kembali? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang