Kini ke empat perempuan sedang berbelanja bersama-sama di sebuah pusat berbelanjaan yang ada. Gavino, Gio dan Bagas memegang belanjaan para perempuan yang banyak sekali, tepatnya belanjaan Ansya yang banyak karena tidak tahan melihat barang-barang lucu dan imut yang ia temui di setiap toko yang ada.
Dan kini semua sedang berhenti di sebuah toko roti. Cavilla sendiri sedang sibuk menelepon Tevan yang tidak mengangkat teleponnya sama sekali sejak tadi.
Tiba-tiba notif pesan muncul di layar handphone-nya, lalu Cavilla mengklik ikon aplikasi berwarna hijau. Ternyata itu pesan dari Tevan, lalu Cavilla membacanya.
Tevan♡
[Maaf, aku sedang sibuk, di sini banyak pasien.]
[Benarkah? Maaf, jangan lupa beristirahat♡]
Read
Cavilla mengela napas panjang. Ternyata Tevan sedang sibuk dengan pasien-pasiennya.
"La, kenapa" tanya Gavino yang tiba-tiba datang menghampirinya.
"Eh, em ... enggak apa-apa. Cuma tadi Tevan bilang dia sibuk di rumah sakit karena banyak pasien."
Cavilla langsung pergi dari sana untuk mengambil roti yang dia inginkan dan kemudian segera membayarnya. Mereka pun melanjutkan aktivitas berbelanja mereka. Diam-diam Gavino selalu memeperhatikan segala gerak-gerik Cavilla hingga ekspresi wajahnya selalu Gavino perhatikan dengan teliti.
"Yang, mau ke time zone," rengek Ansya kepada Gio.
Gio hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. "Duhh, masa ke sana sih, malu sama anak kecil, Sya."
"Kamu aja yang main mobil-mobilan di rumah gak ada malu-malunya, masa sekarang malu cuma ke time zone?" Ansya membeberkan tentang Gio hingga kini Gio menahan rasa malu.
Teman-temannya yang lain menahan ketawa mendengar pemberitahuan dari Ansya soal Gio yang masih main mobil-mobilan di rumah. Tiba-tiba tawa Gavino dan Bagas meledak karena tak tahan menahan tawa.
"Main mobil-mobilan, Gas," ucap Gavino kepada Bagas yang masih tertawa terbahak-bahak.
"Vin, beli mobil-mobilan yang gede yuk!" ajak Bagas yang bermaksud menggoda Gio dan kedua lelaki itu mendapat jitakan dari Gio saking kesalnya.
Semua pun terdiam saat Gio menjitak kedua lelaki tersebut dan tidak lama kedua laki-laki itu tertawa kembali.
"Sungguh ini sangat receh," ucap Tarasya yang geleng-geleng dengan tingkah keduanya.
Cavilla pun menjewer Gavino dan Nadine menjewer Bagas karena mereka merasa malu menjadi pusat perhatian oleh orang-orang yang berlalu lalang.
Mereka melanjutkan berjalanan kembali dengan tangan yang masih menjewar telinga lelaki itu.
Cekrek!
Suara itu membuat Bagas dan Gavino menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Gio yang memotret mereka.
"Eh, gue sama Cavilla belom dipercantik. Ulang-ulang," ucap Nadine dan Cavilla hanya tertawa.
"Oke."
Nadine dan Cavilla mulai sedikit bergaya dengan tangan mereka yang masih menjewer telinga masing-masing lelaki. Beberapa kali Gio memotret mereka dengan berbagai pose, tetapi tangan mereka tidak lepas dari telinga kedua lelaki tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/263015837-288-k874110.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantas: Squel Aku Benci Orang Ketiga [ON GOING]
ChickLit{Squel Of Aku Benci Orang Ketiga!} This Love->Lantas *** Masih ingat dengan kisah Cavilla? Dia sekarang sudah lulus menjadi seorang sarjana dan sudah kembali ke Indonesia. Kini Cavilla bertemu dengan kawan-kawan lamanya termasuk Tevan. Kisah mereka...