*My lovely kating*
Setelah acara wisuda Jean, Jean menghilang begitu saja. Tidak ada yg tau keberadaan Jean. Bahkan Naya sendiri tidak tau dimana Jean.
Memang setelah acara wisuda Naya, Jean jarang bertemu dengannya, ataupun teman temannya yang lain. Bahkan Roha maupun Liza jarang bertemu dengan Jean selain di kelasnya.
Teman Teman sekelas Jean pun bilang, sehabis kelas selesai Jean langsung buru buru pulang. Tidak mau kemana mana lg.
Dan Jean dengan cepat bisa menyelesaikan skripsinya dalam waktu 6 bulan saja. Dan setelah itu tidak ada yg tahu dimana keberadaan Jean sampai saat ini.
Sekarang sudah 5 tahun berlalu. Dan Jean masih tidak ada kabar sama sekali. Naya menghela nafas berat. Kalau ia tau jadinya seperti ini, ia pasti akan jujur kepada Jean.
Ia sungguh menyesal. Naya tau Jean bukan orang yg sifatnya akan memusuhi temannya karena lelaki. Namun Naya khawatir dengan kondisi Jean. Naya dan yg lain takut sesuatu yg tidak di inginkan terjadi kepada Jean.
Karena kondisi Jean sebelum hilang cukup buruk. Mungkin Jean menyembunyikan sesuatu dari kita semua.
Berharap Jean kembali dengan keadaan baik baik itulah harapan Naya dan lainnya.
*My lovely kating*
Theo menatap bingkai foto tersebut dengan sendu. Jadi ini yg dinamakan karma?. Setelah Jean menghilang layaknya ditelan bumi, Theo menyadari perasaannya.
Ya, perasaannya yg ternyata sudah menyukai ah tidak mencintai Jean. Mengapa ia telat menyadari bahwa perasaannya kepada Jean sama.
5 tahun ini Theo berusaha mencari keberadaan Jean. Namun hasilnya nihil, tidak ada seorangpun yang tahu dimana keberadaan Jean.
Theo sekarang sudah menjadi CEO di perusahaan ayahnya dahulu. Ia diberikan kepercayaan untuk menjadi pemimpin untuk perusahaan ini. Dan memang setelah Theo yg memegang, saham naik menjadi 30% lebih banyak investor dibanding dahulu.
Theo yg sedang memandang sendu foto Jean pun akhirnya meletakkan kembali bingkai tersebut. Theo tidak bisa memandang lama foto Jean di bingkai itu. Bisa bisa Theo jadi gila karena perasaan ini.
Dengan gusar, Theo kembali menandatangani kontrak yg diberi sekertaris ayahnya tersebut. Dengan buru buru Theo menyelesaikan kerjaannya karena tadi diberi tahu sekretarisnya bahwa nanti ia akan rapat.
Tepat setelah 2 jam berlalu, sekretarisnya mendatangi Theo untuk bersiap karena setengah jam lagi klien mereka akan datang.
Setelah menunggu kliennya, akhirnya kliennya sampai namun hanya sekretarisnya kliennya saja. Sekretaris kliennya bilang, bahwa direktur mereka sedang buang air sebentar.
5 menit kemudian direkturnya pun sampai. Menyapa dan meminta maaf kepada kami karena membuat kami menunggu lama. Namun saat Theo melihat ke arah sosok tersebut, jantung Theo dibuat berdetak kencang sekali.
"Permisi selamat siang, maaf menunggu saya lama." Theo menatap ke sumber suara tersebut. Deg. Dia wanita yg selama 5 tahun belakangan ini ia cari.
Tidak jauh beda dengan Theo. Wanita yg dimaksud Theo pun menatap Theo terkejut. Jadi perkiraannya benar, The Lee company itu miliknya. Sungguh ia menyesal mengajukan kerja sama dengan perusahaan ini.
Usaha untuk menghindari Theo dan teman teman lamanya pun gagal. Kemarin ia bertemu Roha dan Liza. Sekarang ia harus bertemu dengan orang yg ingin ia hindari sekali, Theo.
Berusaha bersikap profesional, Jean melangkahkan kakinya ke arah kursi disebelah sekretarisnya tersebut. Dan acara rapat tersebut lancar tanpa ada gangguan.
Selesai rapat Jean buru buru bergegas pergi dari ruangan ini. Karena Jean merasa Theo menatap ke arahnya sedari tadi.
"JE TUNGGU!." Jean menghela nafas berat. Tidak ia tidak boleh bertemu dengan Theo disini. Jean mempercepat langkahnya namun apa daya Jean terlalu mungil untuk langkah Theo.
"Je, please kasih aku kesempatan sebentar buat ngobrol sama kamu." Jean terdiam. Pikirannya teringat kata kata Roha dan Liza kemarin. Ya memang, Jean harus memberi Theo kesempatan sebentar.
Menghela nafas panjang. "Ya okay, tapi ga disini." Theo tersenyum senang. "Iya, cafe biasa yg dulu ngampus mau?." Jean mengangguk singkat.
*My lovely kating*
"Je, makasih banyak udah mau nerima aku lagi, aku tau dulu aku keterlaluan banget sama kamu ta-." Jean tersenyum simpul. "Yo, ga usah dibahas lagi, itu udah kejadian lama lupain aja kan kita udah janji buat buka lembaran baru, dan sekarang yg terpenting kita bahagia dan nunggu anak kita lahir."
Theo menatap perut Jean yg sudah terlihat lebih buncit. Kini usia kandungan Jean sudah beranjak 6 bulan, sebuah kebahagiaan dan anugerah terindah yg Tuhan berikan untuknya.
Jean, dan anak anaknya kelak akan menjadi kebahagiaan yg Theo syukuri tiap hari, jam, menit dan detiknya. Theo akan berusaha keras untuk membahagiakan mereka sebagaimana mestinya.
Theo menyayangi Jean dan anak anaknya kelak melebihi rasa sayang ia kepada dirinya sendiri. Ia sudah berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya dulu. Theo tidak mau mensia siakan wanita seperti Jean lagi. Never.
"Je, u know how much i love you right?." Jean mengangguk. "Ofc, i knew it Theo." Theo menatap mata indah Jean. "So jangan tinggalin aku lagi ya Je?." Jean mengangguk. "Pasti, kamu juga don't leave me again okay! ini perintah bukan peringatan!."
Theo terkekeh. Imut sekali istrinya ini, ingin sekali ia memakan istrinya ini bila ia tidak ingat bahwa istrinya sedang mengandung. Theo memeluk Jean erat dan mengecup keningnya lama.
Biarkanlah mereka seperti ini dahulu dengan tentram. Karena sedikit lagi mereka tidak akan bisa berdua dengan damai seperti ini. Karena Theo junior akan segera meramaikan rumah mereka.
Dan mereka bahagia dengan ending yg Tuhan rencanakan untuk mereka ini.
.....
Okay done, makasih yg mau baca sampe sini. See you later all. Tungguin selanjutnya ya, next Yuta. Request alur? boleh kok komen aja ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jnk ft Nct
RandomOneshoot atau twoshoot Jennie Kim bersama member Nct ot.23 setiap alur berbeda.