9. Winwin²

461 91 10
                                    

' 1 amin namun 2 iman '

"J tapi-." Jeje menggelengkan kepalanya sambil terisak. "Ga bisa Win aku sama kamu beda, kita ga bakal bisa bersatu bagaimanapun caranya."

Windra menatap Jeje. "Bisa J, bisa aku yakin ada caranya." Jeje menggeleng lagi. "Sekarang aku tanya sama kamu Win caranya gimana? kalo cuma masalah restu masih mudah win, ini masalah keyakinan kita agama kita aku ga mungkin berkhianat sama agama aku Windra."

Windra menghelakan nafasnya lalu diam. "Ga ada kan Win? aku mohon berhenti ngejar aku, sampai kapanpun kamu sama aku ga bisa bersama, iman kita aja udah beda win."

"Aku yang bakal masuk ke agama kamu, aku mau mualaf J." Jeje tersenyum getir. "Win ga semudah itu buat mutusin segalanya, kamu ga boleh khianatin Tuhan kamu, jangan masuk ke agama aku karena kamu cinta sama aku jangan Win, aku lebih baik ga nikah sama sekali daripada kamu masuk ke agama aku cuma buat nikahin aku, itu sama aja nyakitin aku Win."

Windra terdiam. "Jadi aku mohon jangan masuk agama aku cuma buat perasaan kamu bukan karena Tuhan aku."

Windra tetap terdiam. "Dan juga jangan pernah sekalipun kamu datang lagi ke hidup saya, saya permisi mas Windra."

"Je andai aku juga Islam pasti aku udah nikahin kamu, perasaan aku bakal stuck sampe sini kan Je? sakit banget ya Tuhan." Gumam Windra.

Jeje memberhentikan langkahnya di kursi taman lalu duduk.

"Hiks ya Allah kenapa aku harus punya perasaan ke mas Windra, sakit banget rasanya, mas Windra mungkin kita emang bukan jodoh."

' 1 amin namun 2 iman '

"Lo kenapa ge mesem banget muka lo." Windra menaiki tangga tanpa menyahut pertanyaan dari Lucca. "Paling mba Jean lagi."

7 hari sudah Windra tidak mau turun. Kerja, makan, beraktivitas dikamar saja tidak mau turun sama sekali.

Che Che menghampiri kamar Windra. "Gege lo kenapa sih? seminggu ga keluar kamar, ada masalah?."

Windra terdiam membisu. "Ck lemah lo ge, sana temuin baba dipanggil lo sama baba cepetan!." Che Che keluar sambil menghela nafas pasrah. Mungkin gegenya ada masalah sama mba Jean, ia cukup prihatin dengan kisah cinta mereka. Terhalang oleh restu keluarga dan Tuhan.

Windra berdiri lalu menonjok dinding keras. "Sialan! bajingan! kenapa sih gue harus cinta sama lo J? dan kenapa agama kita harus beda? ini pertama kalinya gue ngerasa jatuh cinta j, tapi harus berakhir kaya gini." Windra menghelakan nafasnya dan berlalu menuju ruangan ayahnya.

' 1 amin namun 2 iman '

"Wina, kamu bakal baba jodohin sama anaknya temen baba." Windra terdiam sejenak lalu berdiri. "BABA APA APAAN? WINA GA MAU! WINA GA BAKAL MAU DIJODOHIN!."

"Terus kamu bakal nungguin Jean? Wina sadar kamu sama dia beda! pokoknya baba tetap bakal jodohin kamu sama anaknya temen baba, keputusan baba udah bulat!."

Windra terkekeh. "Ba? baba pernah ga ngertiin perasaan Wina? Wina suka sama Jean juga karena baba! andaikan baba ga maksa Wina buat belajar ngegantiin baba di perusahaan mana mungkin Wina bakal ketemu Jean yang isi hari hari Wina, yang perhatian yang bisa ngertiin Wina, emang baba pernah perhatian dan ngertiin Wina? engga ba! baba cuma bisa maksa Wina cuma bisa ngatur ngatur Wina!."

Wina menghelakan nafasnya. "Wina tau, Wina dan Jean ga bakal bisa bersatu bagaimanapun caranya tapi baba ga berhak ngatur perasaan Wina! Wina udah banyak ngalah sama baba, bahkan saat harus ninggalin mama di Cina sendirian."

"Kenapa harus Wina terus ba? ada Lucca ada Che Che, baba bisa jodohin mereka tapi bukan Wina ba, baba udah terlalu banyak ikut campur sama urusan Wina! Wina udah dewasa Wina udah bisa atur hidup Wina sendiri ba!."

"Baba sudah bilang keputusan baba sudah bulat! kamu ga bisa ngelanggar keputusan baba!."

Wina mengepalkan tangannya menahan amarah. "Pokoknya Wina ga bakal mau baba jodohin! Wina lebih baik pergi dari keluarga ini daripada Wina harus dipaksa terus menerus sama baba!."

Windra keluar dan menutup pintu keras. "WINA! WINA! ARGHHHH!."

' 1 amin namun 2 iman '

Setelah berdebat dengan sang ayah, Windra mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi di atas 100. Dia hanya ingin menghilangkan emosinya.

Namun saat ia ingin melaju lebih cepat tiba tiba ada truk yang ingin berbelok ke depannya. Dengan  cepat Windra membelokkan setirnya dan mengerem sekuatnya. Tapi sayang mobil Windra sudah menabrak pembatas dan terguling akibat tabrakan truk dari belakangnya. Mobilnya pun berasap.

Windra hanya bisa pasrah dengan keadaannya dan tersenyum saat teringat wajah manis dan senyum khas dari seorang perempuan cantik bernama Jean. Lalu kedua matanya pun tertutup perlahan.

' 1 amin namun 2 iman '

Finish! yeayyy, sorry for late up. Enjoy ya, next uwuuuuu. Makasih sebelumnya buat Vommentnya, see you.

Jnk ft NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang