Cuma mau bilang cerita kali ini panjang banget, ada sekitar kurang lebih 3000 kata, jadi kalo yg males baca skip sja, yg mau baca silahkan hati hati jarinya kram haha. Enjoy all makasih luve!.
Kusen Vadika
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jellana Anastasia Rara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Badgirl"
"Liat kelakuan anak lo, dasar anak ga tau diri, lo sama ibu lo sama aja kaya pelacur, pulang malem baju kurang bahan, jarang sekolah mau jadi apa lo gedenya nanti? pelacur?."
"Ma udah jangan keras keras sama anak aku, kesian dia mah." "Kamu ga usah manjain anak ga tau diri kaya dia, harusnya bersyukur masih gue izinin hidup dirumah ini karena bapaknya itu anak gue."
"Mah cukup ya mah, kesian Anatasia mah dia kan remaja wajar mah kalo lg nakal nakalnya, mamah ga usah samain anak aku sama ibunya yang ga tanggung jawab sama dia mah."
"Atasia masuk kamar gih udah malem tidur ya." Jella hanya tersenyum miris dan mengangguk. Neneknya sangat membencinya karena kelakuan sang ibu dahulu. Menurut neneknya wajah ia dan ibunya sangat mirip makanya setiap melihat wajah Jella neneknya akan mengingat ibunya itu yg hilang entah kemana.
Sejak usia 7 tahun, Jella hanya tinggal dengan daddy dan keluarga daddy-nya. Dari kecil Jella selalu mendapat perlakuan buruk dari sang Nenek. Tidak dengan sang kakek, kakeknya sangat menyayangi Jella.
Kakeknya lah yg merawat Jella sewaktu kecil dengan penuh kasih sayang. Kakeknya yg ada di setiap sisi Jella disaat ayahnya itu sibuk kerja.
Namun 6 bulan yg lalu kakeknya sudah tiada. Hal ini yg membuat neneknya semakin benci dengan Jella. Karena merasa bahwa Jella lah yg membuat suaminya meninggal dunia.
Tok...tok...tok
"Atasia? kamu udah tidur nak?." Jella membuka pintu. "Belum dad." Daddy-nya, Gidin memeluk putri semata wayangnya itu. Merasa bersalah karena nasib yg harus anaknya lalui itu begitu kejam.
