OFB 17

564 32 0
                                    


"Astaga yang benar saja, tidak ada listrik, tidak ada ponsel atau bahkan game konsol! Huwaaaa."

"Kita bisa mati omo! Omo!! Andweee!." pekik Yoongi dramatis memegang centong kayu.

Taehyung dan Yoongi sekarang harus memasak nasi di tungku, dengan asap mengepul serta wajah yang berkerut masam, belum lagi hanbok super panas ini harus dikenakan ketika memasak, buat gerah saja.

Sementara kedua anak itu menggerutu saat memasak nasi beda lagi dengan 3J yang kini pergi mengambil air di sumur yang jaraknya 200 meter dari rumah mereka, rumah baru yang tidak tau milik siapa. Kejadian diluar nalar ini benar benar terjadi pada keluarga Bangtan, terbangun di era kuno semacam Joseon dan dipaksa beradaptasi dengan peradaban yang masih sangat kampungan seperti ini. Mereka yang terbiasa dengan kecanggihan teknologi modern rasanya tertekan batin ketika berada di perkampungan yang luar biasa bagus tapi sayangnya kuno.

"Tanganku mau patah, banted bantu aku." kata Jungkook di tengah perjalanan dengan ember merah yang lebih besar dari Jimin dan hoseok.

"Heh! Banted banted, kau mau kupukul dengan ini!." ancam Jimin dengan mata yang bulat besar serta tongkat kayu yang tadi dibawanya dari sungai. Mengertak Jungkook yang memanggilnya dengan kata kata durjana itu.

Jungkook menyengir dan memukul kepala Jimin dengan tangannya, setelah memukul terjadi pergerakan dari badan di banted yang akan membuatnya jadi samsak tinju. Seketika Jungkook berlari dan dengan mudahnya membawa seember air penuh.

Kunci kekuatan adalah murkanya Jimin
-jungkookieanakkuno.

"Hm dasar nak anak kurang akidah, berlarian sambil membawa ember."cibir kakek tu berkulit putih dengan alis naik sebeleh. Sudah tua julid pula.

Jimin mendelik kearah kakek itu sontak mata kecilnya berubah bulat dan berbinar cerah, kakek kakek menyebalkan itu mirip sekali dengan Jongsuk.

"Jongsuk hyung?." panggil Jimin girang namun seketika kakek berkulit putih tadi mendelik tidak suka.

"Sudah kurang akidah, sopan santun pun tidak ada, kau pikir aku ini hyungmu?." sungut kakek tua itu sambil mendengus kesal.

Demi cacing kremi, Jimin memegang dadanya dramatis. Kakek yang satu ini ketusnya bukan main, Jhope yang berada disebelah Jimin nyaris melempar ember kearah kakek itu kalau saja hyungnya tidak datang. Untung saja Seokjin dan Namjoon menghampiri mereka setelah berhasil mendapat ikan dari sungai,  ikan sebesar jari telunjuk dan itupun dapat 7, astaga tujuh ikan teri untuk tujuh orang dengan badan bongsor yang harus memakan lauk kecil itu dengan nasi sepiring? Penderitaan apalagi ini!.

"Hey sudah sudah, maafkan adik adik saya ya kek." ucap Seokjin sedikit membungkuk, sebenarnya dia juga familiar dengan wajah kakek itu, mirip Jongsuk.

Kakek tadi terkekeh jenaka, suara kekehannya persis seperti tua tua bau tanah. "Tidak pa apa anak muda, siapa namamu?." tanya sang kakek berubah ramah sambil memegang bahu Seokjin.

"Kim Seokjin kek, dan ini Kim Namjoon." si kakek kembali terkekeh, membuat jhope dan jimin tidak tahan untuk mual.

"Kalian baik, tidak seperti adik adik ini.. Apalagi anak tadi yang membawa ember merah." ucap si kakek sambil menunjuk dengki Jimin dan Jhope serta menggibahi Jungkook yang sudah duluan pergi. jungkook si ember merah.

"Hahhaha kakek bisa aja, kami pamit dulu kek kalau begitu." pamit Namjoon tersenyum malu sekaligus jijik juga melihat tingkah kakek kakek suka ghibah ini.

"Ohh iya nak, nanti sore mampir lah kemari, kakek ingin memberikan sesuatu." pesan kakek tadi yang langsung diangguki oleh Seokjin dan namNamjoonjoon.

"Baik kek, ayo pergi Jimin, Jhope" ajak Seokjin.

Sebelum meninggalkan kakek itu Jimin dan Jhope melayangkan tatapan sinis.  "Dasar kakek kakek tengil." sindirnya dan berlari kencang mengejar Seokjin dan Namjoon yang sudah lebih dulu pergi.

"Hmm anak muda ini,  sangat tidak bermoral." ucap kakek tadi sambil mengelus dada lalu masuk kedalam rumahnya.

.

.

"ASTAGA NASI MELETUS!! TAEHYUNG CEPAT AMBIL AIR ASTAGA NAGA!!!." teriak kesetanan Yoongi ketika nasi yang dimasaknya meluap keluar kendi, berceceran dan membuat api tungku menyala besar. Taehyung yang tengah berak di jamban belakang kalang kabut menaikkan celananya asal lalu mengambil air untuk dia cebok  kearah dapur.

Matanya membola besar sambil membawa seember air, dia membantu Yoongi berteriak.

"AAAAAA NASI MELETUS AAAAA." teriak Taehyung.

"API!!! APII!!!." sambungnya kompak dengan Yoongi yang sesaat kemudian Yoongi memukul kepala Taehyung.

Pletak

"BODOH, SIRAMKAN AIRNYA KE TUNGKU!." teriak Yoongi dan membuat Taehyung sadar lalu menyiram tunggu dengan air yang dibawa nya.

Akhirnya apinya padam dan nasinya terbuang sia sia. Taehyung terengah engah sementara Yoongi meratapi nasi yang dia masak tadi. Sia sia dia duduk didepan tungku panas sialan ini.

"Ish bau apa ini!!?." sahut Yoongi tiba tiba.

"Heheh maaf hyung, tadi aku sedang berak dan langsung berlari kemari" jawab Taehyung menampilkan cengiran bodohnya.

Yoongi menutup hidungnya kuat kuat dan menendang Taehyung agar keluar dari dapur astaga.

"PERGI CEBOK KIM TAEHYUNG!!!  KAU BAU SAMPAH T_T."

"Okay Bos" nyengir Taehyung.

TBC
ga tau lagi, ideku stuck
Singkat gapapa ya yang penting ga dikira mati

BTS FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang