OFB 1

5.6K 208 10
                                    


Happy reading
-

-

Pagi yang cerah menyambut keluarga Bangtan, terutama bagi Seokjin dan Namjoon yang kini resmi bekerja di salah satu perusahaan besar di kawasan Gangnam.

Dengan semangat yang membara, Seokjin dan Namjoon bersiap-siap dengan setelan jas hitam, dasi merah, dan kacamata yang menghiasi wajah mereka. Karena mereka tinggal dalam satu kamar, mereka memutuskan untuk mengenakan pakaian yang serupa.

"Akhirnya siap juga, aku tak sabar untuk mulai bekerja, hyung," ucap Namjoon sambil memandangi Seokjin yang sibuk memasukkan beberapa dokumen ke dalam tas kerjanya.

"Hahaha, iya Jon, aku juga sangat bersemangat. Beruntung kita bekerja di tempat yang sama, jadi aku tidak begitu merasa canggung di kantor baru," balas Seokjin sambil berjalan mendekati Namjoon yang sudah siap.

"Namjoon-ah, aku hampir saja lupa untuk membangunkan anak-anak itu. Tunggu saja di mobil," kata Seokjin sambil memberi isyarat kepada Namjoon.

Seokjin berhenti di depan sebuah kamar besar dengan pintu bertuliskan 'Kamar Taegikookmin'. Ia tersenyum lebar dan membuka pintu dengan hati-hati.

Pemandangan di dalam kamar membuatnya hampir meletus dalam kemarahan. Bantal berserakan di mana-mana, Jimin dan Taehyung terlelap tanpa mengenakan baju, dan selimut terjebak manis di atas kipas angin.

Seokjin sangat ingin mengomel pada saat itu juga, tetapi ia tidak ingin merusak pagi yang indah hanya karena hal ini. Ia langsung membangunkan Jimin terlebih dahulu, karena Jimin adalah yang paling mudah untuk dibangunkan dan diatur.

"Jiminie, irona," ucap Seokjin sambil sedikit menggoyang bahu mulus Jimin.

"Eugh.. ah, hyung," desah Jimin saat bangun dan melihat Seokjin di depannya.

"Nee, Jiminie, tolong bangunkan saudara-saudaramu ya. Aku ingin pergi bekerja bersama Namjoon, hyung mengandalkanmu," pesan Seokjin kepada Jimin.

Jimin mengangguk tegas dan mengacungkan jempolnya pada Seokjin, lalu dibalas dengan senyuman hangat dari kakaknya.

"Baiklah, hyung. Semangat untuk pekerjaan barumu. Jangan lupa belikan kami ayam goreng," ucap Jimin sambil tersenyum.

"Haha, call. Aku pergi dulu," ucap Seokjin sambil meninggalkan rumah bersama Namjoon.

---

"Yak, bangun! Ayo, apa kalian mendengarku?" teriak Jimin sambil menarik-narik selimut ketiga saudara sengkleknya.

"Kau mengganggu saja, banted," suara serak itu membuat Jimin terkejut.

"Banted katamu, dasar tak tahu diri," omel Jimin yang merasa tersinggung dengan

perkataan saudara kembarnya yang memiliki bibir sepedas cabai, lalu ia mengancam akan menggelitiki Yoongi.

"Heung.. Rasakan ini."

"Hahahaha.. Hen.. Hahahaha.. Aku menyerah... Hahaha," suara cekikan itu membuat Jimin puas.

Yoongi bangun dan menatap Jimin dengan sinis, "Dasar banted," ucapnya lalu berlari ke kamar mandi dengan takut melihat mata bulat Jimin yang tampak siap untuk menyerangnya.

BTS FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang