💙 X

288 35 0
                                    

Tay membawa New ke ruangan kesehatan, Tay tidak tahu apa yang terjadi disaat dalam ruang rapat tersebut hingga New jatuh pingsan. Tay bertanya pada para karyawan yang berada didalam ruangan yang sama dengan New rapat tadi.

Mereka berkata saat berada diruang rapat, New tiba - tiba memengangi kepala nya dan berteriak kesakitan hingga harus dibawa ke keruangan kesehatan.

Tay mulai cemas. Pikirannya merambat ke pemikiran bahwa hal ini terjadi akibat ingatan New yang kembali.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya New sadar dari pingsannya. Tay tidak langsung bertanya apa yang sebenarnya terjadi, dia sedikit memberi waktu untuk New yang memulai cerita.

Tay memberikan New air untuk diminum. "Gimana? Apa udah baikan? Atau masih sakit?"

°°°

Tatapan mata Tay yang penuh kekhawatiran itu membuat New tak tahan dengan apa yang ada di pikirannya.

"Tay." New kembali berpikir, apakah ia harus menanyakan ini? Atau membiarkan semuanya berjalan sesuai pilihan Tay?

"Ya? Kenapa?"

"Apa kita... pernah kenal sebelumnya?"

Lidah Tay sepertinya terlalu kelu untuk menjawabnya.

Diamnya Tay membuat New kembali bertanya.

"Tay, kenapa kamu diam?"

"Sepertinya tidak. Aku juga tidak tahu. Kenapa kamu nanya kayak gitu? Ada apa?" Tay melontarkan jawaban dengan semyum canggung menutupi kebohongannya.

New mengangguk sekilas. Suasana di antara mereka mulai canggung. Hubungan mereka bahkan seolah merenggang setelah percakapan ini.

New memilih untuk pulang mengistirahatkan dirinya sendiri. New juga sepertinya tidak akan bisa menahan berbagai pertanyaan yang muncul di kepalanya jika berhadapan dengan Tay.

•••

"Bu? Maaf ya hari ini aku kayaknya bakal sibuk banget. Jadi gabisa nginap di rumah." New berbohong pada ibunya. Nyatanya, saat ini New hanya ingin sendirian.

"Oohh, sayang banget. Ibu baru aja mau siap siap masak makanan kesukaanmu. Yaudah deh kalau gabisa. Jangan lupa istirahat ya sayang?"

New mengangguk meskipun tahu ibunya tak bisa melihatnya. "Iya. Aku tutup ya bu?"

Setelah memutuskan sambungannya, New melemparkan diri ke kasurnya yang empuk. Memejamkan matanya dan menikmati aroma Lavender dari lilin aromaterapi di kamarnya.

°°°

"Aku baru sadar rambutmu halus banget." New menyisir rambut Tay yang sedang berbaring di pahanya dengan tangannya.

Tay memejamkan mata menikmati perasaan rileks saat New menyisir rambutnya.

"Aku juga gak habis pikir. Kamu beli rumah ini cuma karena biar bisa berduaan sama aku? Aku pikir karena lokasinya yang dekat sama kampus."

"Hehe, itu alasan keduanya. Alasan utamanya biar gak ada yang ganggu pas kita berduaan. Kayak sekarang ini."

Tay kembali memejamkan mata setelah mendengar jawaban dari New. Lalu kembali terbuka setelah merasakan New mengecup pipinya dengan cepat.

"New?"

"Apa?"

"Kurang lama."

•••

Setelah mengambil cuti sehari, esoknya New kembali berangkat ke kantor. Ia juga berpikir untuk kembali bersikap seperti biasanya kepada Tay dan menyembunyikan tentang hal hal yang ia lihat semalam.

Remember You [TayNew] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang