Day 11 🔞

8.8K 264 13
                                    

Warning : 🔞🔥🔥 area



Saat pagi menjelang, aku mulai terbangun. Mwo? Kenapa kasurnya terasa sangat lega ya? Aku menepuk sebelah kanan sisi kasurku, mencari sosok chipmunk yang menghilang entah kemana.

"Rosie?" Suara serakku mencoba memanggil Rose namun nihil. Dia tidak menyahut. Aku bangun dan mendapati tubuhku masih polos tanpa pakaian namun penuh bercak merah.

Aku berjalan perlahan menuju kamar mandi, berharap gadis bodoh itu ada disana. Sekalian aku mandi, tapi kamar mandi juga kosong. Tidak ada siapapun disana. Rose dimana sih? Huh, menyebalkan sekali. Habis semalaman dikerjain pagi-paginya malah ditinggal gitu aja. Dasar nggak bertanggung jawab!

Akhirnya dengan menghela nafas berat, aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Positive thinking aja, mungkin saja Rose sudah ada di bawah, sedang makan atau melakukan sesuatu disana.

Selepas mandi, aku berpakaian. Lalu berjalan menuju pantai. Naluriku berkata kalau Rose ada disana dan benar saja, aku sudah mendengar langkah kaki kuda dan suara parau Rose samar-samar.

Ada Rose disana. Menunggangi kuda yang berlari di sekitaran bibir pantai. Dia sudah seperti jendral yang akan berperang, sungguh keren.

"Ah, wifey!" Ia berteriak dari ujung bibir pantai. Pantai ini memiliki dua tebing yang mengampitnya, kata Rose diatas tebing paling kiri itu ada kolam renangnya dan yang kanan ada GYM. Keren banget kan?

"Sudah bangun ya?"

"Kenapa kamu enggak bangunin aku?"

"Ah. Soalnya aku gak mau menganggu tidur sleeping beautyku ini!" Dia mencubit kedua pipiku manja lalu aku menepisnya perlahan.

"Aku gak bilang aku pacar kamu loh!"

Dia terlihat terkejut, "Tapi-"

"Aku cuma bilang suka, gak bilang mau pacaran!"

Rose cemberut, membuatku tertawa dalam hati. Omo, dia lucu sekali. Benar-benar beda dari imagenya sebagai orang terpandang di sekolah!

"Lalu yang kemarin malam itu apa? Saat kamu mendesahkan namaku dan-AAA sakit wifey! Aish kau ini galak sekali huhu." Tupai bodoh itu menjerit ketika aku menginjak kakinya sebelum ia menyelesaikan kalimat bodohnya itu.

"Kamu ini beda banget ya sama Rose yang di sekolahan, disini kamu selalu bertingkah bodoh!" Ejekku.

"Ya, di sekolahan itukan ada kakek. Kalau aku bertindak buruk, pasti kakek marah..."

"Emangnya kalau disini enggak?"

"Enggak dong." Rose membuang wajahnya ke hamparan laut. "... Kakek selalu ingin aku bersikap dewasa. Karena katanya, sebagai anak pertama keturunan Park, nantinya aku akan menjadi pewaris semua bisnis keluarga Park."

Aku menghela nafas pelan lalu merengkuh tubuhnya dalam pelukanku. Rose sontak melingkarkan tangannya pada tubuhku, karena tubuhku lebih kecil darinya. "Jadilah dirimu sendiri saat bersamaku, arraseo?"

Aku mendengar dia terkekeh sebelum Ia mencium keningku dengan penuh kelembutan, "ne. Gomawo, wifey."

.
.

Kami baru saja selesai sarapan dan sedikit berolahraga. Seperti kemarin, suasana di hotel sangat sepi. Aku penasaran kenapa hotel ini terasa sangat sepi, tidak ada satupun orang atau turis atau siapapun selain para pekerja disini.

"Mau berenang?" Rose telah siap dengan kaos putih pendek dan boxer brief hitamnya.

"Kamu mau berenang di tempat umum dengan ini?" Ku tunjuk boxer briefnya yang nampak begitu ketat itu.

30 Days Of Summer (Chaennie 🔞🔞)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang