Day 24

1.7K 139 11
                                    

"It takes a strong person to say sorry and an even stronger person to forgive."

.

.

🐈🐈🐈

Sekolah kembali masuk dan lagi-lagi Jennie tidak menemukan sosok hubbynya di kelas. Lisa bilang kalau Rosie izin karena ada urusan di imigrasi. Alhasil, gadis berpipi mandu itu berjalan luntang-lantung seperti mayat hidup kembali ke kelasnya.

"Ah, itu dia, Jennie!" Seruan Nayeon membuatnya mendongak. Di depan kelas, dua gadis menatap ke arahnya. Salah satu teman Rose, Yeji--murid dari ekskul dance yang sempat Nayeon omongin.

"Hai, kak."

"Hai.."

"Eonnie. Apa lo serius mau ikut bantuin kita untuk acara ini?" Yeji adalah orang yang to the point. Itulah kenapa dia langsung bertanya padahal Jennie baru menghampiri dia.

"Of course,"

"Good!" Yeji menjabat tangan Jennie, "Congrats. Lo diterima! Latihan di mulai hari ini sepulang sekolah, di ruang dance. Oke? See ya!"

Nayeon langsung merangkul sahabatnya, "Uu. Selamet ya. Yaa. Ada apa sama wajah lo? Eh dengeein gua ya, Jen. Anak-anak dance tuh banyak yang keren-keren, pa tau lo bisa— AAA!!!"

"Diem lo jamet!" Jennie dengan kesal menginjak kaki Nayeon sembarangan kemudian masuk ke kelas.

"Aish. Ni anak kenapa sih? Aa sakit kaki inces diinjek huhu."

.

.

Rose gak percaya kalau dia harus ikut ke peresmian cabang perusahaan baru kakeknya dibanding sekolah. Padahal kakeknya udah janji kalau selama dia di korea boleh main sepuasnya. Benar-benar tua bangka pemaksa!

"Anggap saja ini tanggal merah, sayang. Kamu juga gak terlalu suka sekolah, kan." Kata sang ayah dengan lembut pada Rose yang berdiri tak jauh dari sampingnya.

"Tapi kan di sekolah bisa ketemu Je- mm temen-temen Rosie, appa." Rose menghela nafasnya. Lalu Ia mengedarkan pandangannya ke sembarang arah dan mendapati sosok gadis yang bikin moodnya tambah anjlok, Hyeri. Sialan. Rose menggerutu dalam hati.

Dan lebih sialnya lagi, Hyeri berhasil melihat keberadaannya "Chaeng?"

"Tumben banget kamu ikut acara seperti ini, udah siap menjadi pewaris keluarga Park?" Ejek Hyeri yang sangat paham dengan sikap Rose yang dari dulu selalu enggan ikut acara formal kaya gini.

"Dipaksa," jawab Rose dengan nada dingin.

"Kakekmu gak pernah berubah ya?"

Kini mereka ada di sudut ruangan yang jauh dari para tamu undangan lainnya. Hyeri sendiri memang dari dulu dibiasakan ikut acara seperti ini, apalagi dia adalah pewaris tunggal keluarga Lee yang sebentar lagi akan terjun langsung ke perusahaan juga.

"Oh, ngomong-ngomong.. gimana persiapan kepergianmu ke Aussie?"

"Everything's been prepared," (semua udah ditanganin)

"Pasti sedih ya ninggalin cewe yang lo sayangin disini."

Rose menatap kosong kerumunan orang-orang yang sedang bertepuk tangan di depannya. Pikirannya melayang entah kemana, memikirkan banyak hal yang cuma dia dan Tuhan yang tau.

Tiba-tiba, Hyeri menepuk pundak Rose. Seolah tau kalau teman masa kecilnya sedang mikirin hal yang bisa terbilang berat.

"Lo harus kuat," katanya dengan raut wajah yang sendu.

30 Days Of Summer (Chaennie 🔞🔞)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang