Aku menarik nafasku dan membuangnya kasar saat melihat su Rose di depan gerbang, menungguku mungkin? entahlah. Aku berusaha mengabaikannya dengan berjalan terus namun dia menyadarinya dan menahan tanganku.
"Hei!"
Aku melepas cengkramannya dan menghadiahinya sebuah tatapan tajam.
"Tck. Apaan sih."
"Kamu masih sakit, jen?"
"Sakit?" Ah, iya. Mungkin dia masih berpikir aku sakit karena kemarin sembunyi di toilet dari awal hingga akhir istirahat.
"Aku bawain kamu ini," aku melirik ke tangannya yang terulur kepadaku. Sekotak yogurt kini telah berpindah tangan kepadaku.
"Kata ayahku, yogurt bisa meredakan sakit perut karena asam probiotiknya-"
"- yayayaya, terserah. Gue dulua ya. Makasih!" Potongku dengan tergesa-gesa, lalu berjalan ke kelas karena bel telah berbunyi. Aku beneran gak peduli dengan ucapan Rose soal manfaat yogurt untuk perutku karena kemarin itu juga cuma pura-pura aja.
"Pagi, jen. Tumben lo terlambat.." Nayeon tersenyum menyambutku, "Biar ku gue, Rose lagi?"
"Itu anak maunya apa sih?! Dia masih aja gak mau berhenti deketin gue. Nih, ambil, buat lo aja!"
"Wow, kemarin roti sekarang yogurt!" Nayeon menerima yogurt pemberianku dengan senang hati.
Aku membuang wajah ke arah jendela kelas. Gak peduli dengan Nayeon yang bersiul sambil menyantap yogurt yang ku berikan. Tanpa aku sadari, seorang gadis yang sedari tadi berdiri di depan jendela menghela nafasnya pendek lalu berjalan dengan lesu ke kelasnya.
~~~
Istirahat tiba. Tentunya seperti kemarin, Rose sudah berada di depan kelasku dan menyambutku seperti seekor anjing peliharaan. Aku mendengus kesal, manusia satu ini memang ga kenal menyerah.
"Gimana yogurtnya, enak?"
"Hm. Enak, banget" bohongku, tapi kata si Nay itu memang beneran enak sih.
"Tentu saja enak, itu kan yogurt import.."
".. apa? Import?"
"Ne. Dari Belanda langsung!"
Rose mengernyitkan dahinya, "Kenapa memangnya?"Sialan. Si gigi kelinci benar-benar menang banyak hari ini. Aku cuma tersenyum kecut dan menggeleng.
"Gak papa kok."
"Kalau kamu suka, besok aku bawain lagi.."
"Terserah lo aja,"
Kami sampai di kantin. Kali ini, aku memilih membiarkan Rose mengikutiku saja. Kami memilih menu dan membayarnya dengan student card (kaya di BSS gitu guys) lalu mencari tempat duduk.
"Oi! Jennie, sini!" Nayeon mengangkat tangannya, menyuruhku duduk di tempat kosong di sebelahnya.
"Oh, Rose mau ikut makan disini juga?" Tanya Nayeon saat melihat Rose di depannya.
"Kalau kamu gak keberatan."
"Tentu saja enggak. Duduk duduk."
Rose duduk tepat di hadapanku, Nayeon disamping kananku, dan di hadapannya ada Irene, salah satu anggota club Volleyball. Kami-Aku, Nay, dan Irene- berbincang seperti biasa tapi Rose cuma diam aja.
"Kenapa diam? Ayo, ikut ngobrol sama kita juga!" Ajak Nayeon yang menyadari Rose cuma mendengarkan perbincangan kami sedari tadi.
".. Ah, maaf, makanannya enak sih jadi aku sampai gak bisa ngomong hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Of Summer (Chaennie 🔞🔞)✅
FanfictionGxG futa topsé 🔞⚠️ Rose nembak Jennie di atas podium saat penerimaan siswa baru. Jennie membenci Rose karena telah mempermalukannya di depan banyak orang. "AKU AKAN MENUNGGU JAWABANMU SAMPAI SEBULAN!" "Dasar seme gila!" Lihat warning sebelum baca...