Mataku terbuka dengan helaan nafas panjang kemudian. Menyadari kalau ini telah pagi dan aku harus segera pergi ke sekolah. Tapi sungguh, aku tidak pernah semalas dan seberat ini untuk pergi ke sekolah."Selamat pagi, sayang. Kamu terlihat letih sekali, kamu sakit?" Tanya ibuku yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan.
"Sakit? Aku rasa dia malah tertekan dengan kehidupannyadi sekolah sekarang."
Sambar adikku, Lia di meja makan. Dia hanya beda setahun dariku tapi kami berada di kelas yang sama. Kata ibu, Lia terlalu menja sampai tidak ingin lepas dariku. Walaupun aku tidak percaya anak semenyebalkan itu adalah seorang adik yang tidak ingin lepas dari kakaknya.
"Oh, kenapa memangnya?"
"Jangan dengarkan Lia, ma"
"Kemarin Rose menyatakan cintanya pada kakak,"
"Julia!" Aku menaikan nada bicaraku ketika berhasil duduk di hadapannya. Sudah ku bilang. Adikku ini sangat menyebalkan, bukan?
"Hei, hei, tidak baik berteriak pada adikmu." Kini suara bass satu-satunya terdengar sampai di ruang makan. Itu ayahku, duduk di sampingku dengan langsung disuguhkan makanan oleh mama.
"Tapi dia yang duluan, pa!"
"Aku kan cuma mengatakan fakta!"
"Lagian kakak make apa sih sampai buat Rose ngelakuin hal nekat kaya gitu?"
Aku mendegus saat papa juga ikut-ikutan tersenyum mengejekku. Kalau kalian pikir papaku marah, kalian salah. Dia malah terus menertawai aku sepulang sekolah seolah-olah kejadian itu adalah lawakan terbaik sepanjang tahun.
"Papa ihh... Kenal Rose aja aku enggak,"
"Mana mungkin kakak nggak kenal Rose. Padahal kakak melabeli diri sendiri sebagai siswi ter-populer...!" Cibir Lia, membuatku semakin kesal. Aku hampir melempar roti bakarku ke mulutnya kalau tidak ada mama atau papa disini.
"Memangnya siapa sih Rose Rose itu?" Tanya mama yang memang tidak tahu apa-apa soal ini.
"Itu loh, cucu tunggal yayasan sekolahku. Kemarin dia dengan berani menyatakan cintanya pada Jennie,"
"Papa..."
"Ada fotonya?"
"Aku ada, ma!"
"Heh, Lia!"
Buru-buru Lia merogoh ponsel di kantong seragamnya lalu membuka akun ig milik Rose . Entah sejak kapan dia mengikuti ig si Rose, aku saja tidak pernah mengikutinya di ig padahal kami seangkatan.
"Wah, dia tampan juga ya?"
"Iya kan, ma? Mana tajir lagi secara anak pemilik yayasan."
"Pantas banget jadi menantu mama,"
"Ih, mama kok malah ikut-ikutan sih." Aku mendengus kesal sebelum akhirnya disambut gelak tawa dari keluargaku.
~~~
Waktu bergulir ke saat aku di depan gerbang sekolah. Tiba-tiba saja langkah kakiku terhenti saat seseorang muncul di depanku.
"Pagi, Jennie!"
"... Ro-Rose?!"
"Kenapa terkejut kaya itu?" Dia bertanya dengan wajah bingungnya. Bego banget sih! Masih bertanya kenapa aku terkejut. Orang dia tiba-tiba muncul gitu kaya setan. Anak-anak di sekitar mulai melihat ke arah kami.
"Maaf ya, Kak. Aku duluan. Permisi, Rose.." pamit Lia yang meninggalkan aku dan Rose dengan cekikikan.
"Ihh. Lia! Kok aku malah ditinggalin??"
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Of Summer (Chaennie 🔞🔞)✅
FanficGxG futa topsé 🔞⚠️ Rose nembak Jennie di atas podium saat penerimaan siswa baru. Jennie membenci Rose karena telah mempermalukannya di depan banyak orang. "AKU AKAN MENUNGGU JAWABANMU SAMPAI SEBULAN!" "Dasar seme gila!" Lihat warning sebelum baca...