Note : vote pwease 🥺
🐿️🐿️🐿️
Rose menatap kakeknya dengan tatapan yang serius.
"Rose. Apa kamu tau apa yang telah kau lakukan?"
Rose menghela nafasnya, tangannya mengepal menahan emosi. "Maafkan Rose, kakek. A-aku...aku memikirkan rencana kakek matang-matang. Aku bersedia pindah ke Australia."
"Baguslah kalau kau sadar sekarang."
"Tapi... Aku tidak ingin kuliah setelah lulus SMA. Aku ingin belajar menjalankan perusahaan disana."
Kakek Park mengelus jenggotnya yang sudah beruban, Ia nampak berfikir.
"Kakek tidak masalah jika kau tidak melanjutkan pendidikanmu. Tapi kenapa kau tiba-tiba ingin berurusan dengan bisnis? Bukankah kemarin kau selalu menggerutu tiap kakek membahas soal bisnis."
"Itu..." Jennie. Semuanya Ia lakukan untuk gadis mungil kesayangannya itu. Tapi tentu saja Rose tidak mau berterus terang pada kakeknya. Ia tau kakeknya tidak akan pernah menyetujui hubungannya dengan Jennie.
Rose tersenyum palsu. "Ah. Sejak Rose tinggal di rumah keluarga Kim, Rose sadar kalau mereka tidak pantas jadi bagian keluarga kita. Aku ingin segera ke Australia agar bisa jauh dari Jennie. Dan juga...sebagai anak tunggal keluarga Park, bukankah itu tugasku untuk mengambil alih perusahaan kita?"
Kakek Park tertawa puas dan menepuk pundak cucunya. "Bagus bagus. Lihatlah anakmu ini, Mason. Dia adalah anak yang cerdas dan berani. Tidak sepertimu. Gurrae. Kakek akan urus semuanya agar kau bisa pindah secepatnya."
Mason menatap anaknya dengan wajah yang sendu. Ia tau Rose sangat mencintai Jennie. Meninggalkan gadis itu pastilah sangat menyakitkan baginya. Lantas mengapa Ia menyetujui rencana ayahnya? Apa yang direncanakan anak semata wayangnya itu?
"A-ah. Kek, bisakah kakek memberiku waktu beberapa minggu? Aku akan tinggal disana dalam waktu yang lama. Jadi... "
"Kakek mengerti. Habiskanlah sisa waktumu bersama teman-temanmu selagi kau disini. Kalo begitu kakek pergi dulu."
"Ne. Terima kasih, kek."
Mason memegang lengan anaknya.
"Rosie... Apa yang-"
"Gwenchana, appa. Aku tau apa yang harus kulakukan. Everything will be alright, percayalah padaku."
Ayah Rose mengangguk dan tersenyum. Rupanya anaknya sudah benar-benar dewasa sekarang. Kemudian Mason berjalan meninggalkan Rose di ruang tamu. Rose menyeringai.
"Tunggu aku baby. Aku akan berjuang demi cinta kita "
.
."Rose tidak masuk lagi hari ini," aku mendesah kecewa. Aku mengerti kenapa Ia tidak masuk kemarin. Tapi kenapa hari ini Ia tidak masuk juga? Apa yang terjadi padanya?
"Apa kau tau kenapa?"
"U-uh, a-ani. A-aku tidak tau.."
Suspicious. Gerak-gerik Lisa sungguh mencurigakan, tapi aku tidak mungkin memaksanya membuka mulut. Aku ingat pesan hubby kemarin. Semalam Ia mengirimkan pesan yang agak cryptic untukku. Intinya dia ingin aku bersabar dan percaya padanya karna dia sedang berjuang untukku. Aku menghela nafas.
"Begitu ya. Gomawo, Lisa."
Gadis bermarga Manoban itu hanya mengangguk canggung saat aku tinggalkan.
Aku tidak bisa berhenti memikirkan gadis blondeku. Apakah dia baik-baik saja? Apa dia sudah makan? Aaa! Menyebalkan sekali!
"K-kakak!"
![](https://img.wattpad.com/cover/280475237-288-k570439.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Of Summer (Chaennie 🔞🔞)✅
أدب الهواةGxG futa topsé 🔞⚠️ Rose nembak Jennie di atas podium saat penerimaan siswa baru. Jennie membenci Rose karena telah mempermalukannya di depan banyak orang. "AKU AKAN MENUNGGU JAWABANMU SAMPAI SEBULAN!" "Dasar seme gila!" Lihat warning sebelum baca...