🌈💒💐
Jennie menarik nafas dalam, mencoba menetralkan degupan jantungnya yang semakin menderu kala kakinya menapak di area gereja tempat dia akan melakukan janji sucinya. Bersama orang yang bahkan sampai sekarang belum dia ketahui identitasnya.
Mata Jennie menangkap setiap detail hiasan di luar gereja. Berbagai macam bunga berwarna soft menghiasi pilar-pilar dan pintu gereja.
Dari luar, Jennie bisa mendengar sayup-sayup alunan musik instrumental dari balik pintu oak itu. Nayeon dan Dahyun (pacar barunya Nayeon) melangkah di depan Jennie untuk membukakan pintu, mempersilakan sang mempelai wanita berjalan terlebih dahulu, diiringi Lia dan Nayeon di belakangnya sebagai bridesmaids.
Jennie berjalan perlahan dengan wajah menunduk. Dia mendongak sedikit saat ayahnya menyerahkan lengannya, lalu mengiringnya menuju altar.
Betapa terkejutnya Jennie saat matanya melihat sosok calon suaminya.
Tubuh tegapnya yang nampak sempurna dibalut jas designer berwarna biru tua, senada dengan gaun putih bernuansa birunya.
Rambut pirangnya kini digantikan dengan strawberry blonde, berkilau seakan matahari bersinar tepat diatasnya.
Wajah tampannya, dihiasi senyuman yang selalu dia rindukan setiap saat.
Rosie...
(Ilustrasi penampilan Rosie)
Ayah Jennie menggengam tangan anaknya, berusaha menenangkannya agar Jennie tidak menangis sebelum prosesi pernikahan dimulai.
Rose tersenyum lalu mengulurkan tangannya, yang dibalas oleh anggukan kecil dari ayah Jennie. Ia melepaskan tangan anaknya, kemudian menatap calon menantunya dengan intense.
"Mulai saat ini, aku hanya ingin airmata bahagia dari anakku. Jaga dan lindungi dia."
Rose hanya mengangguk, tapi melihat raut wajah seriusnya, itu sudah cukup untuk ayah Jennie.
Mulai sekarang, Ia menyerahkan anak gadisnya pada Roseanne Park. Anak ingusan yang telah berani mengutarakan perasaannya di depannya dan semua orang di sekolah, yang beberapa bulan lalu meminta restunya dengan membawa title barunya sebagai salah satu PresDir termuda di dunia.
Apakah ayah Jennie kagum karena jabatan Rose? Tidak. Ia kagum akan keuletan dan tekadnya untuk bisa menjadi pendamping anaknya, hingga Ia rela melawan kakeknya sendiri.
Iya, setelah pulang dari Melbourne, Rose langsung mengambil alih perusahaan kakeknya. Tanpa ngasih tau Jennie. Karna dia gak mau Jennie sampai kenapa-napa kalau rencananya sampai gagal.
Awalnya, Rose hanya memanage setengahnya saja. Tapi setelah dirasa Rose sudah mampu memanage perusahaan raksasa itu, akhirnya sang kakek memberikan seluruh kontrol pada cucu 'kesayangan'nya itu.
Long story short, Rose yang berkuasa sekarang jadi dia gak perlu takut lagi sama kakeknya. Tapi walaupun begitu, beberapa bulan lalu posisinya masih rentan jadi dia memilih untuk sedikit menjauh dari Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Of Summer (Chaennie 🔞🔞)✅
FanfictionGxG futa topsé 🔞⚠️ Rose nembak Jennie di atas podium saat penerimaan siswa baru. Jennie membenci Rose karena telah mempermalukannya di depan banyak orang. "AKU AKAN MENUNGGU JAWABANMU SAMPAI SEBULAN!" "Dasar seme gila!" Lihat warning sebelum baca...