Note : Vote dulu sebelum baca oke 😁👍🏻
🐿️🐿️🐿️
Malam telah tiba. Jennie masih dapat mendengar ombak dari kamar hotelnya yang dipadu oleh suara hujan yang meneduhkan. Benar seperti dugaan di ramalan cuaca, sore nanti sampai malam akan turun hujan deras.
"Aku udah selesai," Jennie menoleh pada gadis yang telah menghampiri dia di dekat veranda. Duduk membelakangi jendela ditemani secangkir susu hangat. "Kamu mau mandi?"
"Sebentar lagi,"
Gadis itu, Roseanne Park. Gadis yang selalu disegani karena kaya raya, dikagumi layaknya ratu, dan disukai karena parasnya yang cantik/tampan.
Tapi dibalik itu, Jennie sadar bahwa dia hanyalah gadis biasa dengan semua kecerobohan dan sikapnya yang sedikit bodoh dan absurd.Contohnya seperti saat Rose wajah terkagum seperti seorang anak kecil ketika Jennie mengajarinya menangkap kepiting di pantai. Atau saat Ia kepleset karena kehilangan keseimbangan saat bermain wahana air.
"Hujan turun deras banget ya..."
Jennie mengangguk. Selepas ia mengungkapkan perasaannya kepada Rose, ia jadi merasa lega sekaligus sedikit merasa cemas. Ia cemas karena takut Rose berpikir bahwa ia menyukainya karna harta. Itu jelas tidak benar. Jennie bersumpah dia sudah cukup puas dengan apa yang keluarganya beri secara finansial padanya.
"Jadi penasaran kapan berhentinya." Ujar Rose sambil bersandar di jendela yang tertutup itu. Kemudian terkekeh pelan.
"Apanya yang lucu?"
Rose menggeleng, lalu menatap Jennie dengan intens, "nggak ada. It's just..."
Tatapan Rose yang sangat dalam, membuat Jennie merasa sesuatu membekukannya. Ia tidak dapat bergerak dari posisinya yang sedang memeluk lutut. Pipinya memanas, sepertinya akan memerah macam kepiting rebus.
".. aku cuma mengingat waktu kamu bilang suka sama aku tadi,"
Jennie tersenyum. Sejujurnya, ia ingin menertawai dirinya sendiri soal itu. Ia tidak lama mengenal Rose tapi gadis pirang itu berhasil membuatnya jatuh hati dalam waktu sesingkat ini. Dengan semua perhatiannya, akhirnya Jennie luluh juga.
"Aku benar-benar gak tau kenapa aku bisa tiba-tiba bicara seperti itu." Ucapan Jennie membuat Rose kembali tertawa. "Semua itu terjadi begitu saja."
"Perasaan cinta datangnya memang tiba-tiba, hanya menunggu kamu merasakannya..."
Jennie tersenyum manis lalu menutup matanya selaras dengan pergerakan wajah Rose mendekatinya. Mereka mulai berciuman lagi, kali ini di dasari perasaan yang sama-sama kuat dari hati mereka.
Ciuman itu berubah lumatan kecil, hisapan lembut, lalu pautan lidah yang sedikit liar. Entah siapa yang memulai untuk melewati sedikit batas, apakah Jennie atau Rose? Entahlah, semua itu tidak penting lagi sekarang.
What matters now, adalah pelepasan hasrat mereka yang sudah memuncak. Mungkin karena hormon remaja yang meletup-letup. Rose menarik Jennie ke atas pangkuannya, lalu mulai memagut bibir kekasihnya lagi.
Tak puas dengan hanya bermain lidah, tangan nakal Rose meluncur ke gundukan Jennie yang masih terbungkus kaos, meremasnya dengan sedikit kasar. Membuat Jennie mendesah tertahan.
"Anggh."
Permainan liar mereka berhenti saat Rise melepas ciuman mereka terlebih dahulu untuk mengambil nafas. Nafas mereka tersengal-sengal. Kemudian mereka saling bertatap dengan mata yang sama-sama sayu.
Lalu mata Jennie menangkap bibir Rose lagi, begitupula sebaliknya dan kembali lagi ke manik mata masing-masing. Seolah saling berbicara dengan naluri, mereka kembali melakukannya lagi.
Rose yang sudah mengeras daritadi, mengangkat tubuh mungil Jennie lalu membawanya ke sofa. Tangan Rose meremas bahu Jennie dengan sedikit dorongan untuk menidurkan tubuhnya berbaring di sofa. Kini, tubuh Rose menindih tubuh mungil Jennie.
"Wifey..." bisik Rose dengan suara berat. Tangannya sudah turun di permukaan perut Jennie. Ia menatap Jennie dengan tatapan memohon seolah memberikan kode yang langsung Jennie tangkap dan tanggapi.
"Lakukanlah." Balasnya tanpa basa-basi. Ia sudah horny. Dan Ia juga ingin tau bagaimana rasanya disentuh dan menyentuh seseorang. Melihat lampu hijau telah diberikan oleh Jennie, Rose langsung menyibak ujung kaos Jennie.
Jemari lentik Rose menelusuri secara perlahan tiap inchi dari kulit mulus Jennie yang terasa lembut bagaikan kain sutera lalu sampai pada gundukan yang masih ditutupi itu.
Saat tangan dingin Rose menyentuh asetnya, Jennie tersentak. Ia tidak percaya hanya dengan satu sentuhan membuatnya berdebar dan terangsang seperti ini. Lagi-lagi Rose menginginkan persetujuan dengan menatap Jennie sembari mengigit bibirnya, menahan nafsunya yang sudah menggebu-gebu.
"Lakukan semuanya, hubby. Aku milikmu."
Ditemani rembulan yang menerobos sembarang lewat jendela, suara hujan dan ombak yang bergabung menjadi simponi indah bersamaan dengan suara desahan dan erangan dari dua insan yang sedang memadu cinta ini.
"Ahh. By. Jangan kencang-kencang. Ouuh."
"Maaf sayang. Mm. Fuck! aku mau keluar urgh."
(Skip aja ya hehe)
Setelah pertempuran panas mereka, Jennie dan Rose saling tersenyum malu. Jennie menatap beberapa bagian tubuh Rose yang penuh cakaran, beberapa bercak merah akibat cupangan, dan sedikitnya empat bekas gigitan. Jennie meringis melihatnya.
Mereka tertawa kemudian Rose mendekatkan dirinya, mendekap tubuh mungil Jennie yang langsung merapatkan dirinya ke ceruk leher sang kekasih.
"Aku sangat mencintaimu, wifey." bisiknya lembut dengan kecupan lembut di pucuk kepala Jennie.
"Aku juga mencintaimu, hubby. " balas Jennie dengan senyuman lemah, karena kelelahan. Jennie membalas dekapan erat Rose.
"Ngomong-ngomong kamu belum mandi loh,"
"Aku tetap wangi kok,"
"Dan enak, hahaha—AAAA sakit wifey!" Gerutu Rose ketika pinggangnya di cubit oleh Jennie gemas walau kemudian ia kembali tertawa bersama Jennie.
"Tidur sayang, besok kita masih ada aktivitas lain."
"Ne. Selamat tidur, by..."
"Selamat tidur, sayangku.."
.
.
.
.TBC
Padahal awalnya pengen bikin cerita yang rated T tapi jiwa mesumku meronta-ronta 🤭🤭
Kalo kalian pengen cerita ini genrenya remaja apa kasih adegan dewasa? Komen ya :)
Saranghae~ 💝
![](https://img.wattpad.com/cover/280475237-288-k570439.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Of Summer (Chaennie 🔞🔞)✅
FanficGxG futa topsé 🔞⚠️ Rose nembak Jennie di atas podium saat penerimaan siswa baru. Jennie membenci Rose karena telah mempermalukannya di depan banyak orang. "AKU AKAN MENUNGGU JAWABANMU SAMPAI SEBULAN!" "Dasar seme gila!" Lihat warning sebelum baca...