•happy reading•
{don't forget to vote and
comment}Langit malam memenuhi pandangan Aera, angin angin yang dingin menembus kulit membuatnya kedinginan. Ditambah lagi dengan air mata yang terus mengalir dipipi.
Ia sedang di taman belakang kampus, mengeluarkan semua kesedihanya disana."Kau ingin mati kedinginan?" suara berat membutnya keget. Aera pun menoleh kebelakang, betapa terkejutnya Aera dengan dosen nya yang berada dibelakang.
Aera segera menghapus air matanya dan menetralkan dirinya.
"Selamat malam Professor" sapa Aera.
"Apa yang kau lakukan disini? Menangis seperti orang bodoh, "
Jong Hoon menatap Aera dari ujung pala sampai ujung kaki.
"Dan pakaian yang kurang bahan begini?" lanjutnya.Aera menundukan kepala. Ia malu ketahuan oleh dosennya kalau ia sedang menangis.
"Maaf, Professor. Sudah malam, saya permisi balik ke Asrama" Aera menundukkan palanya, lalu melangkah pergi.
"Lain kali jika kau ingin menangis, ajak saya. Tidak baik seorang gadis sendirian dimalam hari seperti ini" ucapan Jong Hoon masih terdengar ditelinganya. Aera tetap melangkah pergi, tidak terlalu memikirkan omongan Jong Hoon.
~~~~
"Kelas saya akhiri sampai disini, terima kasih" Jong Hoon pergi meninggalkan kelas.
Aera membereskan buku, deringan ponsel terdengar.
"Hallo"
"....."
"Kau sudah didepan oppa? Baiklah aku akan kesana"
Aera dengan terburu buru menghampiri kekasihnya, Lee Yeon. Sesampainya didepan kampus, Lee Yeon berdiri disamping mobil dan melambaikan tanganya ketika melihat Aera menghampirinya.
"Kau sudah menunggu lama?" tanya Aera sesampai dihadapan Lee Yeon.
"Tidak, baru 5 menit"
Lee Yeon membukakan pintu mobil untuk Aera dan menyuruh gadis itu untuk masuk.
"Kita akan pergi kemana oppa?" tanya Aera.
"Aku akan membawamu ke suatu tempat"
Lee Yeon menghidupkan mesin mobil dan menjalankanya ke tempat tujuan.
~~~~
Aera berjalan menuju Asrama dengan tatapan kosong, sehabis pergi bersama Lee Yeon. Aera memutuskan untuk pulang sendiri berjalan kaki. Jika kalian mengira Lee Yeon akan mengajak Aera ke tempat Romantis kalian salah.
Aera mempir ketempat penjual Tteokbokki, jika sedang sedih seperti ini Tteokbokki pedas adalah solusinya.
"Bibi, satu Tteokbokki" suara berat yang tidak asing ditelinga Aera. Aera menoleh kesamping dan melihat Jong Hoon.
"Loh Professor?" tanya Aera
"Kenapa, apa saya tidak boleh membeli Tteokbokki ini?" tanya Jong Hoon.
Aera menggaruk tengkuk yang tak gatal "Bukan seperti itu Professor, hanya saja saya engga nyangka Professor disini" jelasnya.
Jong Hoon tak acuh, ia memakan Tteokbokki yang sudah dipesanya tadi.
"Kau pulang sendiri? Dimana kekasihmu?"
Aera terdiam, menaru kembali sumpit yang berada ditanganya.
"Saya yang ingin pulang sendiri, saya permisi Professor" Aera hendak membayar tatapi di cegah oleh Jong Hoon.
"Saya yang bayar" Jong Hoon memberikan beberapa lembar won
"Terima kasih Professor, kalau begitu saya permisi" Aera mendunduk permisi pada Jong Hoon dan melangkah pergi.
Jong Hoon membandangi punggung Aera yang semakin kecil hingga hilang dari pandanganya.
"Kim Aera, kenapa kau begitu kuat?" gumam Yang Jong Hoon.
_________________
Aku berniat ga ngelanjutin ODTM karna udah keabisan ide jadi aku memutuskan untuk membuat cerita baru.
Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Jangan lupa Vote Dan Komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Rencontre [ Law School ] END
Teen Fiction"Kamu tau apa hal yang paling indah dalam hidup aku?" "Tidak, apa memangnya?" "Bertemu dengan kamu Professor" -------------------------------------------- •Terinpirasi dari drama Law School •100% Fiksi •Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asl...