•Happy Reading•
{don't forget to vote and comment}
Aera melangkahkan kakinya menelusuri koridor "Professor Yang" panggil Aera.Jong Hoon yang sedang menatap patung Dewi Themis beralih menatap Aera.
"Ada apa?" tanyanya pada Aera yang sudah berada dihadapanya.
"Ingin makan siang bersama? Saya ingin membalas budi karna Professor sudah traktir saya Tteokbokki waktu itu"
"Saya tidak makan dengan murid saya sendiri" jelasnya. Memang iya Jong Hoon tidak pernah makan bareng dengan muridnya sendiri. Itu prinsip yang ia buat.
"Benarkah? Kalau begitu begini saja, apa yang Professor ingin? Akan saya belikan. Tapi jangan yang terlalu mahal, hehehe" Aera masih mengingat duitnya yang sudah mulai menipis.
"Tidak, terima kasih. Saya hanya ingin nilai kamu bagus dipelajaran hukum pidana" Jong Hoon berniat pergi, tapi pria itu menghentikan langkahnya.
"Dan juga jangan selalu menangis ditaman belakang kampus. Kau seperti orang bodoh" lanjutnya.
Jong Hoon pergi meninggalkan Aera yang menatapnya sinis.
"Aku menangis juga ada alasanya" cibirnya.
~~~~
Sehabis pulang dari ngampus, Aera berniat untuk Ke Apartemen Kekasihnya. Lee Yeon masih tidak mengabarinya sama sekali membuat hati Aera tidak enak, ia berniat meminta maaf pada Lee Yeon jika Aera membuat salah sampai sampai Lee Yeon tidak ingin menghubunginya dahkan menemuinya.
Aera memberhentikan Taxi, ia sengaja naik Taxi supaya cepat sampai ke Apartemen Lee Yeon. Aera sudah tidak sabar ingin jumpa kekasihnya itu.
Setelah sampai Aera turun dari Taxi. Ia melangkah kan kakinya menuju lift tidak lupa membawa sekotak coklat yang ia beli tadi.
Aera menghentikan langkahnya ketika melihat Lee Yeon keluar dengan seorang perempuan dari dalam lift. Aera berusaha berfikir Positif, selama ini ia sudah menduga kalau Lee Yeon selingkuh darinya. Dari sikap serta perhatian yang Lee Yeon kasih berubah sangat drastis.
Aera memutuakan untuk tetap ditempatnya, ia tidak berani untuk menghampiri Lee Yeon. Seketika dada Aera sesak, matanya merah. Kotak coklat yang ia pegang jatuh begitu saja, air mata mulai mengumpul di plupuk matanya.
Hatinya sangat sakit, bagaimana tidak! Aera melihat Lee Yeon mencium bibir wanita yang keluar bersamanya. Aera melangkahkan kakinya mundur perlahan, ia tidak sanggup seperti sebuah jarum menusuk nusuk hatinya.
'Sangat sakit'
Seseorang dari belakang Aera menutup mata Aera dengan tangan besarnya. Pria itu tidak ingin Aera melihat kejadian menjijikan itu dengan mata indahnya. Aera tidak berontak, ia masih berusaha untuk kuat.
"Jangan lihat" suara berat terdengar dikuping Aera.
Dari suaranya saja Aera bisa menebak siapa pria itu.
"Saya baik baik saja Professor, tidak perlu khawatir" Aera melepaskan tangan Jong Hoon dari matanya lalu berbalik menghadap dosenya itu.Aera menarik sudut bibirnya "Saya baik baik saja sungguh" senyum indah menutupi kesedihan Aera, tapi Jong Hoon tau Aera tidak baik baik saja. Mata tidak pernah berbohong, Jong Hoon percaya itu.
Jong Hoon menarik tekuk leher Aera, lalu memajukan wajahnya membuat bibir mereka menyatu dengan sempurna. Aera yang tidak siap mendorong dada Jong Hoon untuk menjauh dari tubuhnya.
Aera menatap Jong Hoon marah, ia tidak suka dengan Jong Hoon yang mencium dirinya tanpa izin.
"A-Aera, maaf"
Aera tetap diam, ia bingung dengan situasi ini. Aera memilih pergi dari sana tanpa bicara apa pun pada dosen yang berani menciumnya itu.
"Kenapa kau sangat bodoh Jong Hoon! Apa yang kau lakukan?" Jong Hoon mengusap wajahnya kasar. Ia sadar apa yang dia lakukan pada Aera sangatlah salah. Apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur, terima saja apa yang akan Aera lakukan padanya nanti.
________________
Jahat banget ya Lee Yeon :(
Sampai sini dulu ya
Jangan lupa Vote dan Komen
Terima kasih
Love u
KAMU SEDANG MEMBACA
Rencontre [ Law School ] END
Teen Fiction"Kamu tau apa hal yang paling indah dalam hidup aku?" "Tidak, apa memangnya?" "Bertemu dengan kamu Professor" -------------------------------------------- •Terinpirasi dari drama Law School •100% Fiksi •Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asl...