#7

202 29 16
                                    

•Happy reading•
{Don't forget to vote and comment}

Aera berjalan menuju Asrama dengan tatapan kosong, moodnya sangat hancur sekarang. Bagaimana tidak, Aera sempat melihat mantan kekasihnya berciuman dengan selingkuhanya ditaman. Hancur sudah, niatnya Aera ingin berjalan jalan.

"Sial" umpatnya.

Aera masih mencintai Lee Yeon, bagaimana pun juga ia cinta pertama Aera. Kalian tau kan cinta pertama itu susah dilupakan? Itulah yang Aera rasakan sekarang. Kenangan kenangan empat tahun masih tersimpan jelas di otaknya. Ya, Aera dan Lee Yeon berpacaran selama empat tahun. Dimulai dari Aera dan Lee Yeon kelas 2 SMA.

Tiba tiba hujan turun sukses membasahi tubuh Aera, ia sebenarnya selalu membawa payung didalam tas. Tapi dengan suasana hati yang seperti ini bukankah sangat enak untuk bersedih?

"Bahkan alam mendukung perasaanku sekarang" gumam gadis itu.

Aera tidak peduli badanya basah dan akan sakit. Karna hatinya yang paling sakit sekarang. Bahkan Aera menangis, jika orang melihat mungkin tidak akan ketahuan karna tertutup dengan air hujan.

Tiba tiba sebuah payung melindungi tubuhnya. Aera lantas melihat siapa pelaku payung tersebut.

"Kau ingin sakit dan tidak mengikuti ujian? Ingin mengulang setahun lagi?" Aera menggeleng pelan, ia tidak bermaksud seperti itu.

"Bukan seperti itu Professor, saya lupa bawa payung tadi. Saldo bus saya habis, uang saya tidak cukup untuk naik Taxi" bohong Aera.

"Kenapa kau bisa disini Professor? Kenapa Professor selalu ada dimana saya berada?" tanya Aera. Ia sangat bingung kenapa setiap ia merasa sedih Jong Hoon selalu ada.

Jong Hoon tampak berfikir "Mungkin saya ditakdirkan untuk menjaga dan melindungi kamu dari yang namanya kesedihan" Aera diam, ia bingung harus merespon seperti apa.

"Saya tau kamu menangis Aera, jangan tanya saya tau darimana. Mata kamu sangat jelas jika kamu tidak baik baik saja sekarang" lanjutnya.

Aera berusaha tersenyum, menyembunyikan kesedihan didepan Jong Hoon sangat susah baginya "Saya curiga Professor itu sebenarnya cenayang" kekeh Aera.

"Ck, ikut denganku" ajak Jong Hoon.

"Kemana?" tanya Aera bingung.

"Apartemen saya, kau harus ganti baju jika tidak kau akan sakit. Kebetulan Apartemen saya dekat dari sini" Jong Hoon meranggul bahu Aera. Mengiring gadis itu ke Apartemen miliknya.

~~~~

Jong Hoon memberikan handuk pada Aera yang sedang berdiri di depan pintu "Mandi sana, basahkan kepalamu biar tidak pusing. Saya akan mencarikan baju milikku yang sudah kecil" Aera mengangguk lalu melangkah menuju kamar mandi.

"Bajunya saya taru diatas naskah" Jong Hoon berjalan ke meja makan, mengambil ponselnya dan memesan makanan.

15 menit Aera selesai dengan ritualnya, Jong Hoon yang sedang membaca buku menoleh ke arah Aera. Jong Hoon tersenyum dan menghampiri Aera "Kebesaran tapi tidak terlalu, baguslah"

"Terima kasih Professor, atas semua bantuan yang anda berikan"

Jong Hoon mengangguk "Makanlah, saya sudah pesan untukmu"

Aera dan Jong Hoon melangkah menuju meja makan, Aera mengambil Gimbap dan Kimchi yang sudah tertata dimeja makan.

Aera memasukan sepotong Gimbap kedalam mulutnya. Gadis itu mengangguk ngangguk, karna rasanya yang nikmat.

"Imi sanget emak" ucapnya dengan mulut yang penuh Gimbap. Jong Hoon berkekeh melihat Aera yang pipinya mengembang karna Gimbap.

"Telan dulu baru berbicara, tidak sopan itu namanya" omel Jong Hoon.

Aera menelan Gimbap yang berada dimulutnya "Maaf Professor" ucapnya.

Mereka pun menghabiskan makanan dengan sesekali bercanda dan membicarakan hal hal yang tidak berfaedah.

__________________

Tbc

Jangan lupa vote dan komen

Thank You

Love u semua

Rencontre [ Law School ]  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang