#2

264 33 14
                                    

•happy reading•
{don't forget to vote and  comment}

Aera memasukan beberapa cap Ramyeon dan beberapa kebutuhan laginya kedalam keranjang belanjaanya.

Setelah merasa cukup Aera pergi kekasir dan membayarnya. Aera memekan es krim yang tadi ia beli di tokoserba. Ia berjalan menelusuri kegelapan yang hanya diterangi oleh lampu jalan yang pencahayaanya minim.

Ponsel Aera bergetar, ia segera mengangkatnya.

"Iya, Oppa?"

"Dimana?"

"Perlajanan pulang ke Asrama, kenapa?"

"Tidak apa, cuma nanya. Yasuda"

Sampungan terputus secara sepihak. Aera menghelang hafas berat, lalu memasukan ponselnya kembali kedalam saku Hoodie.

"Jika aku hanya ingin kamu, apakah bisa Lee Yeon?" gumamnya.

~~~~

2 hari kemudian

Seperti biasa Aera sedang berda ditaman belakang kampus, menatap kosong langit langit yang dipenuhi bintang.

'Sangat indah'

Ia mengingat jika dua hari ini kekasihnya, Lee Yeon tidak mengabarinya sekali pun. Aera tersenyum kecut jika mengingat pertama kali ia bertemu dengan Lee Yeon.

"Sepertinya kau sangat Hobi menyendiri" suara berat itu membuatnya menoleh kebelakang.

"Selamat malam Professor" sapa Aera dengan sopan.

Jong Hoon mendudukan dirinya disebelah Aera. Aera hanya menatapnya bingung, ia tidak tau harus melakukan apa dalam situasi ini. Duduk berdua dengan Dosennya sendiri, sangat tidak terpikirkan oleh Aera.

Jong Hoon yang menyadari tatapan bingung Aera berbicara "Kenapa? Saya tidak boleh duduk disini? Yaudah kalau gitu saya akan pergi"

Ketika Jong Hoon hendak pergi tanganya dicegah oleh Aera. Jong Hoon menatap Aera seakan ia bertanya Kenapa?

"Jangan pergi Professor, disini saja" pinta Aera.

Jong Hoon mengangguk dan kembali duduk. Tangan Aera masih berada ditanganya, ia kembali menatap Aera. Aera yang ditatap mengerti langsung melepaskan tanganya.

"Maaf Professor, saya tidak bermaksud,"

"Tidak apa"

Hening, tidak ada yang berbicara. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing.

Hiks hiks kiks

Suara isak tangis itu terdengar ditelinga Jong Hoon. Ia menoleh kesamping, ia melihat Aera yang sedang menunduk dengan rambut panjangnya yang menutupi wajah wantik Aera. Tubuhnya bergetar, ia sangat sedih sekarang. Aera tidak peduli jika Jong Hoon melihatnya menangis, ia sudah tidak kuat lagi menahan air mata dipelupuk matanya.

Tangan Jong Hoon menyentuh punggung Aera. Ia menepuk nepuk pelan berusaha menenangkan gadis itu. Hatinya tercubit melihat Aera menangis didepanya, Jong Hoon sangat tidak suka melihat wanita menangis apa lagi didepanya.

"Sudah malam, lebih baik kau masuk dan beristirahat" Jong Hoon sudah tidak sanggup melihah Aera yang terus menangis.

Aera menghapus air matanya lalu menatap Jong Hoon. Sedangkan Jong Hoon bisa melihat jelas mata yang merah, hidung ya merah, pipi yang basah, hatinya kembali sakit.

"Maaf karna Professor harus melihat saya menangis. Kalau begitu saya permisi dulu, selamat malam Professor" Aera berajak meninggalkan Jong Hoon sendiri.

"Suatu saat saya akan merebut kamu darinya Aera, kamu tidak pantas dengan bajingan itu" gumamnya.

Jong Hoon juga ikut berajak pergi dari sana, ia pulang ke Apartemen miliknya.



________________

Jangan lupa Vote dan komen

Sampai jumpa lagi

Rencontre [ Law School ]  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang