"Kamu tau apa hal yang paling indah dalam hidup aku?"
"Tidak, apa memangnya?"
"Bertemu dengan kamu Professor"
--------------------------------------------
•Terinpirasi dari drama Law School
•100% Fiksi
•Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asl...
•Happy reading• {Don't forget to vote and comment}
Aera sedang duduk dimeja belajar dengan kertas yang menumpuk dihadapan Aera.
Ting!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aera mengambil Hoodie, dompet dan ponsel. Dengan segera ia menghampiri Jong Hoon yang menunggunya.
"Professor Yang" panggil Aera. Jong Hoon pun menoleh manatap Aera yang ada dibelakangnya.
"Cantik" gumam Jong Hoon.
"Apa? Kau ngomong sesuatu?"
Jong Hoon menggelengkan pala "Tidak, mungkin kau salah dengar"
Aera mengerutkan dahinya, jelas jelas Aera mendengar Jong Hoon ngomong sesuatu. Tapi sialnya Aera tidak mendengar apa itu.
"Kita ingin kemana?" tanya Aera.
"Nanti kamu juga tau sendiri" Jong Hoon melihat jam dipergelangan tanganya "Ayo kita pergi sekarang"
Jong Hoon menggenggam pergelangan tangan Aera untuk mencari Taxi.
~~~~
Aera POV:
Aku dan Professor Yang sudah sampai ditempat tujuan. Professor Yang membawa ku kepinggiran sungai, sangat indah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kami duduk dipinggiran, menatap sungai dengan air yang tenang. Hari ini cuacanya cukup dingin, mungkin sebentar lagi akan musim salju. Aku menoleh ke kanan dimana Professor Yang berada, jika aku boleh jujur Professor Yang itu tampan, ia juga pintar dan badanya sangat sexy apa lagi suaranya. Tapi dari semua kelebihanya hanya ada satu kekurangan yang Professor punya, mukanya sangat datar. Jika ia tersenyum pasti akan sempurna, tipe aku sekali.
"Sudah puas memandangi wajahku yang tampan?"
Aku pun tersadar, dengan segera aku mengalihkan pandangan. Sial, aku ketahuan sedang menatap dirinya.
"Saya tidak pernah bilang Professor tampan" elak ku. Padahal bohong, kau sangat tampan Professor.
"Kenapa kau membawaku kesini?" tanya aku bingung, kenapa tidak membawaku ke restoran.
Professor Yang menghelang nafas "Tidak ada alasan" jawabnya tanpa menatapku sedikit pun.
Aku pun hanya mengangguk dan menatap langit malam. Banyak sekali bintang bintang disana.
"Aera" panggil Professor Yang padaku. Aku pun menoleh menatap dirinya.
"Ya, Prof" jawabku. Professor Yang menatapku sangat aneh, membuat perasaanku tidak enak.
"Boleh saya memelukmu?" aku membelakan mata, kaget.
"Professor tidak bercanda kan?" tanyaku memastikan.
Professor Yang menggeleng, aku ingin menolaknya tapi entah kenapa aku menganggukan kepala.
'Ada apa denganku?'
Professor Yang pun menarik ku kedalam dekapanya. Ia menggelamkan wajahnya diceluk leherku, membuat aku merasakan geli. Aku membalas pelukan Professor Yang, kedua tanganku memeluk pinggang lebar miliknya. Aroma parfum vanilla milik Professor sangat candu bagiku.
Kami berpelukan cukup lama, hingga Professor Yang melepaskan pelukan.
"Kau sudah makan?" tanya Professor Yang ketika pelukan kami terlepas.
Aku menggeleng. Aku memang belum makan dari siang, tidak ada waktu untuk makan. Aku sibuk belajar, empat hari lagi ujian dimulai.
"Kita makan dulu, habis itu saya akan mengantarkanmu ke Asrama" professor Yang bangkut lebih dulu, ketika aku ingin bangkit juga tangan Professor Yang berada didepan wajahku. Aku mendongak menatap Professor Yang.
Aku pun menerima tangan itu. Professor Yang menarik tanganku untuk bangkit.
Cup
Aku membelakan mataku, astaga apa ini? Aku menatap tajam Professor yang tersenyum senyum setelah mencium pipiku. Aku merasakan pipiku panas dan merah, jantungku berdetak tak karuan.
"Kenapa pipimu memerah, Aera?" pertanyaan Bodoh Professor Yang. Ia tertawa puas setelah menggodaku, dasar Yang Jong Hoon sialan.
Aku menatapnya datar dan tajam "Ini semua karnamu Professor" ucapku kesal. Aku pergi duluan dari sana, malas melihat Wajah tampan Professor Yang.
Professor Yang masih tertawa "Tunggu saya Aera" ucap Professor Yang lalu berlari kecil mengejarku.