-Happy reading-
Beberapa hari kemudian.
Aera mencoba menghubungi Jong Hoon tatapi pria itu tidak pernah mengangkatnya. Bahkan Jong Hoon tidak pernah masuk bekerja, pria itu hilang begitu saja seperti di telan bumi.
Aera sudah beberapa kali datang ke apartemen Jong Hoon dan tidak ada orang. Aera bertanya pada satpam, kata satpam itu dia juga sudah beberapa hari tidak melihat Jong Hoon keluar dari apartemen.
Aera menghelang nafas kasar, sebenarnya apa yang terjadi pada Jong Hoon. Aera berjalan di sepanjang lobby kampus menuju kelas, hari ini pelajaran hukum perdata.
---
Setelah 1 jam kelas berlangsung, professor Kim mengakhiri kelas. Aera memasukan bukunya dan berjalan dengan tatapan kosong, apa dia tanya saja pada professor Kim? Benar professor kim adalah orang yang paling dekat dengan Jong Hoon. Aera melangkah menuju ruang professor Kim.
Tok tok tok
Professor kim yang sedang memeriksa tugas, menoleh kearah pintu.
"Masuk"
Aera membuka pintu perlahan dan menghampiri professor Kim. Professor Kim menutup laptopnya dan menghampiri Aera.
"Aera, ada apa?" professor Kim menyuruh Aera duduk di salah satu kursi yang tersedia.
Aera menatap professor Kim, sebelum berbicara Aera menarik nafas terlebih dahulu.
"Apa anda tau keberadaan professor Yang? Aku sudah menelfonya beberapa hari ini bahkan ke apartemenya tapi, dia tidak pernah mengangkat dan berada di apartemen" matanya berkaca-kaca. Dirinya merindukan Jong Hoon, Aera bahkan tidak pernah tidur tenang karna memikirkan pria itu.
Professor Kim menatap Aera sendu, dirinya tau perasaan Aera sekarang. Dia sendiri tidak tau keberadaan Jong Hoon berada, ia bahkan mencari keberadaan Jong Hoon dan bertanya pada teman-teman Jong Hoon tapi tidak ada satu oun di antara mereka yang tahu keberadaan pria itu sekarang.
Profeasor Kim memegang kedua tangan Aera "Aku pun tidak tau keberadaan Jong Hoon sekarang, kau yang sabar, Jong Hoon pasti baik baik saja" ucap professor Kim sedikit menenangkan Aera.
Aera menundukan wajahnya, air matanya tumpah membasahi pipi yang mulai menirus. Tubuhnya bergetar hebat, professor Kim membawa Aera kedalam dekapanya. Menepuk pelan punggung Aera dan mengelus rambut Aera lembut.
---
Seorang pria bangun dari tidurnya, rambut yang berantakan dan kusut serta bulu-bulu halus yang mulai tumbuh di sekitar bawah hidung serta dagu.
Jong Hoon berjalan menuju kamar mandi, memandangi dirinya yang kacau. Tubuh pria itu mengurus seperti tidak di urus.
"Aku harus menyelesaikanya sekarang" ucap Jong Hoon. Pria itu membersihkan diri, setelah selesai ia memakai kemeja dan jas yang bewarna hitam yang kebesaran di tubuhnya yang mulai mengurus.
Jong Hoon memberhentikan taxi dan menuju ke sesuatu tempat. 30 menit Jong Hoon pun tiba di tujuan, ia memasuki rumah abu dengan buket bunga yang indah dan harum.
Sekarang disini lah Jong Hoon, menatap guci tempat abu Kang Ara dan sebuah foto kecil di sebelahnya. Itu adalah foto Ara yang sedang tersenyum indah, senyum yang tidak akan di lihat lagi oleh Jong Hoon.
Jong Hoon menaru buket bunga tersebut, palanya menunduk dan berdoa untuk Ara.
"Apa kau bahagia Ara-ya? Kau dah tidak merasakan sakit lagi bukan? Apa disana indah? Aku yakin kau menyukai tempatnya bukan?" buturan air mata Jong Hoon jatuh.
"Maaf, untuk segalanya. Aku tidak pantas untuk mendapatkan maafmu, jadi aku mohon jangan memaafkan aku. Kau bisa mengutukku dari atas sana, selama yang kau mau"
Jemari Jong Hoon terangkat untuk mengusap foto Ara "Istirahat yang tenang, Ara-ya"
Jong Hoon berbalik badan hendak pergi, namun langkahnya terhenti melihat Aera dihadapanya dengan buket bunga juga.
"Aera" panggil Jong Hoon.
Aera melangkah menghampiri Jong Hoon, ia menatapnya sekilas lalu mengalihkan pandanganya menatap Guci abu Kang Ara.
"Apa kau Kang Ara? Kau sangat cantik, aku iri denganmu" ucap Aera tersenyum.
"Maaf jika aku sudah merebut pacarmu, jika aku boleh jujur aku sangat mencintainya. Dia pria yang baik dan perhatian, sekarang aku mengerti kenapa kamu sangat mencintainya."
Jong Hoon diam mematung menatap Aera yang sedang berbicara.
"Apa aku boleh minta izin untuk menjadi pacar dari Jong Hoon? Aku janji akan menjaganya dengan baik, kau bisa mengatakan aku egois, memang itu kenyataanya."
Aera menatap Jong Hoon yang juga sedang menatap dirinya.
"Karna aku sangat mencintainya" Aera tersenyum mengatakan kalimat itu.
---
Jong Hoon membawa Aera di pinggir sungai yang indah.
"Bagaimana kau tau keberadaanku" tanya Jong Hoon menatap air sungai yang tenang.
"Professor Kim" Jawab Aera.
"Sudahku duga, dia yang memberi tahumu"
"Jadi bagaimana?" tanya Aera.
Jong Hoon mengerutkan alisnya "Bagaimana apanya?"
"Hubungan kita, apa masih lanjut?"
Jong Hoon terdiam, Aera mengangguk mengerti "Tidak usah memberitahuku, aku sudah tau jawabanya" Aera tersenyum kecut.
Jong Hoon tersenyum "Apa memangnya?" tanya Jong Hoon sedikit menggoda Aera.
"Berakhir, bukan begitu? Kau sudah tidak mencintaiku lagi" ucap Aera lirih.
Jong Hoon membawa Aera kedalam dekapanya, menenggelamkan wajahnya di celuk leher Aera. Menghirup dalam-dalam aroma yang beberapa hari ia rindukan. Aera membalas pelukan Jong Hoon erat, jemarinya sedikit meremas jas Jong Hoon.
Ia sangat merindukan pria ini, aromanya, suaranya, pelukan hangatnya dan ciuman candunya. Aera sangat merindukan itu semua.
Jong Hoon melepaskan pelukan, jempol besarnya menyeka air mata Aera.
"Aku mencintaimu, Aera. Sangat sangat sangat" Jong Hoon tersenyum lebar.
"Aku juga mencintaimu, Yang Jong Hoon"
Jong Hoon meraup bibir merah Aera, ia mengecup dan melumat cukup rakus. Aera membalas lumatan itu tak kalah rakus, bahkan gadis itu mengalungkan tanganya di leher Jong Hoon.
Jong Hoon memeluk pinggang Aera dan menariknya untuk lebih dekat denganya, tubuh mereka saling menempel.
Jong Hoon melepaskan ciuman, pria itu mengecup semua wajah Aera. Dahi, kedua mata, hidung dan bibir. Aera hanya tertawa geli dengan tingkah Jong Hoon.
Jong Hoon mengangkat tubuh Aera kedalam gendonganya, ia memutarkan tubuhnya kesana kemari dengan tawa mereka berdua.
"Saranghaeyo, Kim Aeraa" teriak Jong Hoon.
Begini lah akhir dari kisah cinta mereka, jika takdir berpihak pada mereka mau rintangan atau halangan apa pun tidak akan ada yang melawan kekuatan cinta merekaa.
End
---
Aku mengucapkan terima kasih pada kalian semua yang setia mengikuti cerita ini dari awal sampai akhir. I love you buat kalian.
Terima kasih dan sampai jumpa
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Rencontre [ Law School ] END
Teen Fiction"Kamu tau apa hal yang paling indah dalam hidup aku?" "Tidak, apa memangnya?" "Bertemu dengan kamu Professor" -------------------------------------------- •Terinpirasi dari drama Law School •100% Fiksi •Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asl...